Part 28. Pernikahan (2/1)

1.1K 64 10
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia...

***

Happy Wedding Papa dan Tante Mila.
- Aldy Maldini -

***

Seminggu setelah tawuran dengan The Starz. Kini Arnold, Bella, Bastian, Karel, Sydney, dan Chandra resmi menjadi siswa siswi Pankus. Hari ini di basecamp Galaksi mereka berkumpul. (Namakamu) meminta semua teman-temannya berkumpul di sana ada yang ingin ia sampaikan sekaligus melantik kembali anggota Galaksi yang dulu menjadi anggota Galaksi lagi.

(Namakamu) datang dengan Aldi. Ia memakai jaket hitam kebanggaannya dengan tulisan Galaksi di punggungnya. Aldi sendiri memakai jaket tebal berwarna hitam hijau. Jaket kesayangannya. Mereka selalu romantis di setiap waktunya.

Salsha juga. Ia menggandeng Bastian yang menggunakan jaket hitam merah dengan model yang sama seperti Aldi. Hadiah ulang tahun dari Mama Aldi waktu itu. Ia suka memakainya karena sekarang ia tidak bisa memakai jaket khas The Starz, ia bukan lagi anggota The Starz dan siswa Pakatih.

Yang lain, yang belum memiliki jaket khusus Galaksi datang dengan pakaian khas mereka masing-masing, dan semua anggota Galaksi jelas memakai jaket kebanggaan mereka. Jupiter dengan jaket biru tuanya, Mars dengan jaket merah tuanya, dan Venus dengan jaket ungu violetnya. Mereka terlihat kompak.

"Dasar tuh bocah." Karel geleng-geleng kepala karena Sydney sudah ada di tengah-tengah kelompok Venus.

"Maklumin, Rel." Kiki merangkul Karel.

"Chan Hee Oppaaaa." Semua anggota Venus yang melihat Chandra langsung meninggalkan Sydney. Mereka berebut ingin duduk bersama Chandra.

Karel dan teman-teman yang lain berusaha menutup mulut agar tidak tertawa. Wajah kasihan Sydney benar-benar membuat mereka sangat ingin tertawa keras. Semua cewek yang Sydney dekati malah berlari ke arah Chandra yang memang 10 kali lipat lebih tampan dari Sydney Tahar itu.

"Oppaaa.. Kenapa lo pake kacamata jelek pas di sekolah?" tanya Chinta dengan centilnya.

"Oppa-oppa. Woy sadar umur. Lo lebih tua." Elgi menoyor pelan kepala Chinta. Ia memang tidak jauh dari Chinta.

"Apaan sih lo? Andai gua tahu lo punya adik oppa-oppa kek gini, (Nam..). Udah lama gua gebet," ucap Chinta tidak menggubris Elgi, tapi malah menatap (Namakamu).

"Gua punyanya adek laki-laki bukan opa-opa," jawab (Namakamu) dengan terkekeh.

"Haha. Serah lo deh." Chinta bodo amat.

"Emang Chandra mau sama lo?" tanya Zikri membuat Chinta diam dan menatap Chandra.

"Gua udah punya cewek. Dia orang Jakarta juga dan berhijab," ucap Chandra dengan nada pelan, tapi membuat cewek-cewek Venus menghela nafas kecewa.

"Noh, orang Korea aja sukanya yang berhijab dari pada cabe kek lo." Elgi mendorong pelan Chinta yang sedang merengut.

"Reaaannn." Chinta langsung merengek ke Rean yang baru saja ikut bergabung.

"Kenapa, sayang?" tanya Rean.

"Diledekin." Chinta menunjuk Elgi yang langsung diam saat Rean menatapnya.

"Lo apain cewek gua?" tanya Rean ketus.

"Yee, cewek lo yang kecentilan nempel-nempel di Chandra," jawab Elgi membela diri.

"Lo cemburu Chinta deket-deket Chandra, harusnya lo kan yang deket-deket sama Chandra." Entah angin apa yang membuat (Namakamu) mengatakan hal demikian. Alhasil semua tertawa terbahak-bahak. Elgi hanya geleng-geleng kepala lalu merangkul Celine yang juga tertawa.

Aldy MaldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang