Part 4. Galaksi (2/2)

911 70 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan Lupa Bahagia

***

Setelah bersembunyi lama banget akhirnya lo keluar juga. Gua udah nunggu lo lama. Lo harus tahu itu.
- (Namakamu) Fadiyah -

___

Aldi berjalan ke arah gerbang. Tiba di koridor utama ia ditahan 2 orang anggota Galaksi, semuanya dari Jupiter. Aldi jelas tersentak saat keduanya memegang tangan Aldi dan menguncinya sehingga Aldi tidak bisa berontak. Semua siswa yang bukan Galaksi sudah meninggalkan sekolah. Yang tersisa hanya Aldi seorang dan sepertinya akan ada hal yang tidak diinginkannya terjadi.

"Apa-apaan ini?" tanya Aldi sedikit menaikkan volume suaranya.

"Wah, nggak sopan banget nih anak baru." Kevan anggota Mars maju menghadap Aldi.

"Lo lebih nggak sopan sama kakak kelas." Kiki merangkul anggotanya itu dan terkekeh menatap Aldi yang berusaha berontak.

"Diapain, nih?" tanya Della yang tidak jauh dari Aldi dan 2 temannya yang memegang Aldi.

(Namakamu) yang bersandar di body mobil Iqbaal berdiri tegak. Di sampingnya ada Zikri. Di samping Zikri ada Syakir dan di sisi lainnya (Namakamu) ada Iqbaal. Ia menatap teman-temannya yang berada di sekitar Aldi lalu berjalan pelan ke arah Aldi. Zikri tidak ikut. Ia melihat kekasihnya itu berjalan sendiri dan yang lainnya memberinya jalan.

(Namakamu) berdiri tepat di hadapan Aldi. Hanya sekitar 20 cm saja jaraknya. Aldi yang ditatap tajam (Namakamu) jelas saja tertegun dan tidak bergerak. Bernafas pun ia tidak yakin ia melakukannya. Ia teringat kata-kata Zikri tadi. Ia langsung melihat Zikri yang langsung membuang muka tidak melihat Aldi.

"Kenapa? Ngapain lo liat ke belakang gua? Mau minta bantuan sama cowok gua?" tanya (Namakamu) dengan nada yang benar-benar datar dan ekspresi yang tidak bisa ditebak.

Aldi diam seribu bahasa. Ia menatap mata (Namakamu) yang masih menatapnya tajam. Aldi tidak tahu dimana salahnya. Tapi dari tatapan (Namakamu) sekarang ia merasa ia memiliki kesalahan yang fatal yang tidak diketahuinya. Aldi terus mencoba mengingat, tapi yang ia ingat ia hanya anak baru di SMA Pandu Kusuma yang tidak tahu apa-apa.

"Lakuin apapun yang kalian mau," ucap (Namakamu) akhirnya membuat seringai jahat di wajah teman-temannya. "Tapi jangan pukul kecuali dia ada salah sama lo." (Namakamu) membalikkan badannya dan mulai melangkah.

"Maksudnya ini apa?" tanya Aldi memberanikan diri membuat (Namakamu) berhenti. Suara siulan tidak percaya terdengar dari berbagai penjuru. Mereka jelas tidak menyangka Aldi masih bisa bertanya.

"Cuman mau ngasih tahu lo kalau Galaksi itu nyata," jawab (Namakamu) kembali berjalan mendekati Zikri. Setelah sampai di samping Zikri, tangan kekasihnya itu langsung merangkulnya.

"Buka bajunya," ucap Kevan yang sedari tadi tidak sabar mengerjai Aldi.

Aldi menatap berbagai arah. Aldi tidak bisa menghitung semuanya, tapi ia percaya orang-orang yang mengelilinginya itu ada 100 orang lebih. Dan dari warna jaket mereka Aldi bisa membedakan yang mana Jupiter, Mars, dan Venus. Aldi juga baru tahu kalau ternyata anggota Mars juga ada cewek.

"Nafsu amat lo, Van." Rean -Jupiter- terkekeh melihat Kevan yang sudah tidak sabar.

"Pengen liat abs-nya. Kayak Zikri nggak, yah? Kan body-nya nggak jauh beda sama Zikri," ucap Kiki terkekeh melirik wakil ketua Galaksi yang diam dengan wajah datarnya di samping ketua Galaksi.

"Anak rumahan mana ada abs-nya, bro," timpal Alfa -Mars- yang langsung diikuti tawa oleh teman-temannya.

"Waktu kalian nggak banyak. Kita ada pekerjaan," teriak (Namakamu) membuat mereka terdiam dan menatap Aldi.

Aldy MaldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang