crescendo 13

158 19 2
                                    

Author POV

Malam telah berganti menjadi pagi, kicauan burung menjadi pelengkap pagi bagi Eunhyuk. Ia masih berada di bawah selimut tebalnya, enggan untuk sekedar bangun

Tak lama kemudian, bunyi ponselnya mengganggu pendengarannya. Dengan susah payah, ia meraih benda persegi panjang yang kemarin ia letakan di nakas di samping tempat tidurnya. Tanpa membaca siapa penelphonenya, ia langsung saja mengangkatnya.

"Yeoboseyo.."

"Wake up.."

"Nuguya?"

"Lihat saja sendiri.."

Ia langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya, dan terkejut saat melihat siapa yang menelphonenya.

"Oh.."

"Palliwa ireona.. Ini sudah pagi, kau seharusnya bangun pagi dan pergi berolahraga. Bukan bermalas-malasan seperti ini."

"Aku masih mengantuk, selaman aku sampai rumah pukul 2 dini hari."

"Memangnya kau pergi kemana?"

"Teman-temanku mengajak untuk pergi merayakan berakhirnya comeback kami. Untung kemarin sopir agensi mau mengantarku pulang, karena kemarin aku mabuk berat."

"Jaga kondisimu sunbae, bukannya kau akan melanjutkan tourmu di south america."

"Tunggu kau memanggilku apa tadi?"

"Sunbae, why?"

"Jangan memanggilku sunbae lagi,"

"Lalu aku harus memanggilmu apa?"

"Hmm... Oppa? Anni itu terlalu biasa, atau Eunhyuk'kkie? Atau baby? Atau chagi?"

"Haha.. Memang hubungan kita sekarang apa sunbae?"

***
Somin POV

Sekarang aku memang sudah dekat dengan Eunhyuk sunbae, tetapi setelah perkataan aku dan dia kemarin. Yang memintaku untuk membuatnya bisa jatuh cinta padanya, aku menjadi bingung dengan status kita yang sekarang ini.

"Saat ini aku memang memintamu untuk membuatku bisa jatuh cinta padamu. Tapi, bukan berarti kita tidak memiliki status."

"Lalu status kita apa?"

"Hm.. Calon pacar?"

"Heh.. Lucunya.."

"Aku serius, aku akan berusaha mencintaimu. Aku akan berusaha membalas cintamu yang selama ini, tapi aku belum bisa katakan kapan. Tapi aku akan segera mencarinya.. Aku janji."

"Aku harap itu benar, aku akan sabar menunggu."

"Gumawo.."

"Hm.."

Keheningan kembali terciptakan diantara kita, aku masih mencari-cari topik pembicaraan yang cocok. Tidak mungkin aku mengakhiri telphonenya, yang jelas-jelas aku sangat menugumpulkan keberanian untuk menghubunginya duluan.

"Somin'a.. Apa kau masih disana?"

"Hmm.. Aku masih disini. Why?"

"Anni, otte? Kau akan memanggilku dengan sebutan apa?"

"Hm.. Aku ingin memberikan nama kasih sayang, tapi nama itu merupakan iconic darimu."

Aku berfikir sejenak untuk memberikan panggilan kepadanya. Dan aku mendapatkanya.

"Bagaimana kalau monkey? Atau anchovy?"

"Yak.. Itu keterlaluan."

"Why? Fansmu kan banyak yang memberikan nama seperti itu. Dan aku termasuk.."

Lo SientoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang