PS. Tolong kata-kata kasarnya di skip ya. Part ini ditulis sebelum masuk bulan ramadhan, kalau diganti akan mengurangi kekuatan karakter mereka.
Happy reading 😊
🍁🍁🍁
Sore itu langit Jakarta sedikit mendung, namun tak terlihat tanda-tanda akan segera turun hujan.
Athena menatap koper dan ransel yang ia letakkan dekat tempat tidur, kemudian ia menyapukan pandangannya untuk yang ke sekian kali pada setiap sudut kamarnya.
Tempat yang menurutnya paling nyaman, dan dengan berat hati ia harus meninggalkan kamar ini untuk lima bulan ke depan.
“Ath, abis maghrib kita langsung berangkat ke rumah tante Marry ya,” ucap Rose dengan kepala yang menyembul dari daun pintu.
Athena menoleh, ia hanya menyangguk dan tersenyum sebagai jawaban atas ucapan bundanya.
Rose ikut tersenyum, ia kembali menutup pintu kamar putrinya yang penuh dengan stiker karakter Disney princess.
“Gue harus belajar mandiri.” Athena menatap pantulan dirinya di cermin besar pada salah satu sudut kamarnya.
Athena mengembuskan napas kasar, ia tidak boleh egois. Ia sudah menyetujui permintaan bunda untuk tinggal sementara di rumah sahabatnya, jadi tidak ada alasan untuk Athena membatalkan.
Ia tidak ingin konsentrasi bundanya saat bekerja nanti terganggu dan malah membuat bundanya semakin lama menetap di Bali. Oh, no! Jangan sampai itu terjadi.
Untuk terakhir kalinya, Athena merebahkan tubuh dan menatap langit-langit kamar yang kini terlihat bersih tanpa aksesoris yang menggantung cantik.
Semua aksesorisnya sudah dicopot oleh Athena, aksesoris yang berbau Disney itu akan dipasang di kamar barunya nanti.
Yeah, Athena bisa menyebutnya seperti itu.
🍁🍁🍁
Juvenalcrllo:
Gar, gue sama Goprey udah di basecamp. Lo buruan ke sini.
Gara mendengus saat membaca pesan dari Juvenal, malam ini mereka berencana untuk berkumpul di basecamp, namun tadi sore mamanya sudah memperingatkan Gara untuk tidak ke mana-mana.
Ia jadi bingung bagaimana caranya agar ia bisa keluar, orang tuanya itu pasti sudah menyuruh orang-orang kepercayaan mereka untuk mengawasinya. Mereka pikir ia ini apa? Tahanan?
Me:
W gk jnji bs dtg/gk l b 2 tngg aj
Send…
Setelah mengirim pesan balasan untuk Juvenal, Gara meletakkan ponselnya di atas meja belajar.
Setelahnya ia keluar dari kamar, menuruni anak tangga untuk segera ke meja makan sebelum Marry memanggilnya.
Langkah cowok itu terhenti tepat di tiga anak tangga terakhir, ia terdiam mendengar suara Marry yang sedang mengobrol dengan perempuan. Sepertinya lebih dari satu orang karena ada dua suara yang berbeda selain suara mamanya.
Saat hendak melanjutkan langkah menuju meja makan, suara Marry terlebih dahulu menginterupsi hingga mau tak mau ia menoleh. Detik berikutnya ia tersentak kaget dengan mata yang terbelalak. Namun cepat-cepat ia menetralkan raut wajahnya.
Sementara itu, sosok yang berdiri di samping Marry pun tak kalah terkejut, bahkan ia sempat memekik kaget dengan mulut terbuka.
“Sayang, kenalin. Ini anaknya sahabat Mama.” Marry berucap seraya tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flos Lectum
Teen FictionStory collaboration! Cover by member group @SiApril_ "Aku sudah mengenal banyak warna dalam hidupku jauh sebelum aku mengenalmu. Namun, saat pertama kali aku melihatmu dengan suara merdu yang mengalun dari tawamu. Untuk pertama kalinya, aku melihat...