[25] Kembalinya kenangan buruk

2K 282 60
                                    

Athena tertegun. Kakinya kaku untuk beberapa saat. Ia bimbang, haruskah ia mendekat atau hanya membeku menatap tubuh penuh alat medis itu. Jantungnya berdegup kencang. Sangat kencang hingga rasanya ingin meledak.

"Gara mempunyai saudara kembar."

Suara Marry kembali terngiang. Cerita wanita itu memenuhi kepalanya. Cerita yang tak bisa ia cerna dengan cepat. Cerita yang mampu melumpuhkan cara berpikirnya. Hingga di sini ia sekarang, linglung dan tak tahu harus melakukan apa.

Athena kembali berbalik, tangannya langsung menyambar knop pintu, bersiap pergi meninggalkan sosok yang berada di ruangan itu. Athena tak peduli. Ia tak ingin berurusan lagi dengan keluarga Atharizz. Ia tak ingin terikat dengan Gara, ataupun pria yang tengah tidur selama bertahun-tahun itu.

Fakta bahwa pria itu yang menyebabkan ayahnya meninggal adalah satu-satunya alasan Athena tak bisa memaafkan mereka.

Namun, ada sesuatu yang menahan langkahnya. Menghentikan Athena. Tangannya mengepal, air mata menggenang membentuk danau kecil di pelupuk matanya.

Gadis itu berbalik dan melangkah dengan cepat mendekati ranjang pria yang diketahuinya bernama Arga. Pria yang sudah menghancurkan keluarganya. Pria yang telah menggores luka di hatinya. Pria yang selama ini sangat ia benci.

Air matanya memang mengalir, namun sorot mata itu menunjukkan kemarahan yang sangat besar.

"Kenapa? Kenapa lo masih hidup? Setelah apa yang lo lakuin kepada keluarga gue. Kenapa?!!"

Athena tak bisa lagi mengontrol emosinya. Ia marah. Sangat marah. Keinginannya untuk membunuh pria di hadapannya ini sangatlah besar. Namun, ia tak sama dengan pria itu. Ia bukan pembunuh.

Yang bisa ia lakukan hanyalah meneriakinya. Memakinya karena telah merenggut ayahnya. Mengutuknya karena membuat hidupnya seperti ini. Ia hanya mengeluarkan apa yang selama ini menumpuk di hatinya. Ia hanya membersihkan luka yang telah lama membusuk. Ia mengobati rasa sakitnya.

"Seharusnya lo nggak pernah berada di sini. Harusnya lo menebus dosa yang telah lo lakuin. Setidaknya dengan begitu gue bisa memaafkan lo. Setidaknya lo membayar nyawa yang telah lo renggut!!"

Disanalah tangis Athena benar-benar pecah. Ia menangis dan berteriak dengan keras. Sampai penjaga ICU masuk untuk mengeluarkannya, namun hal itu dicegah oleh Marry, satu-satunya yang bisa ia lakukan untuk menebus dosa putranya adalah dengan membiarkan Athena mengeluarkan semua rasa sakitnya.

Athena terduduk di lantai. Air matanya mengalir bagai rinai hujan yang tak bisa berhenti. Rintih tangisnya benar-benar terdengar pilu.

"Ayah ... Ayah ... maafkan Athena. Maafkan Athena Ayah."

Berulang kali kalimat itu terus ia ucapkan. Tangan kanannya terus memukul dadanya yang terasa sesak. Entah benda itu memang benar-benar ada, yang jelas Athena merasa ada sesuatu yang menghimpit paru-parunya.

"Athena harus bagaimana? Ayah ... Athena harus bagaimana?"

Gadis itu menutup wajahnya. Menghapus rinai yang masih menghujan di sana. Ia menarik napas dalam-dalam. Menenangkan batinnya. Mengambil alih pikirannya untuk mengontrol dirinya. Saat merasa sudah membaik, Athena meraih pinggir ranjang untuk membantunya berdiri. Namun, tatapan gadis itu tertuju pada gelang pasien yang melingkar di tangan kurus itu.

Nama yang tertulis di sana membuat tubuhnya membeku. Jantungnya seolah berhenti berdetak. Pada detik itu, waktu benar-benar berhenti untuknya.

Arga Bara Atharizz adalah nama yang tak pernah ia harapkan.

🍁🍁🍁

"Bara balikin kunci motornya, kalo ketahuan Papa gue bisa dimarah."

Flos LectumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang