Athena melempar begitu saja tasnya di atas kasur diikuti oleh tubuhnya sendiri. Ia terlentang menatap ke langit-langit kamar dengan kaki yang menggantung menyentuh lantai.
"Baru sehari gue tinggal bersama tuh cowok, hidup gue udah berasa kayak di neraka," ujarnya. Ia merasa begitu lelah hari ini.
Lama kelamaan ia terlentang seperti itu membuat Athena mengantuk. Ia memejamkan mata mencoba untuk terlelap. Namun, baru saja ia hendak terbang ke dunia mimpi suara ketukan pintu mengganggunya.
Athena bergumam pelan.
Matanya masih tertutup.
"Athena lo di dalem?"
Athena mendengar suara itu namun setengah dari nyawanya telah sudah bukan kendalinya lagi. Ia terus melanjutkan tidur.
"Athena!"
Suara itu begitu pelan dan terdengar berhati-hati, akan tetapi ada ketegasan di dalam suara itu.
"Athena! Ini gue, Gara. Buka pintunya!"
Athena bergerak tidak nyaman karena suara itu. "Apa?" gumamnya pelan.
"APA?"
Ia langsung bangkit dari posisi terlentangnya, gadis itu terduduk di sisi tempat tidur. Ia sangat terkejut setelah otaknya mencerna dengan baik apa yang dikatakan suara di balik pintu kamarnya.
"Ini gue bego. Buka pintunya."
Athena langsung mengacak rambutnya frustrasi. Ia memberenggut dan mengomel tidak jelas namun tak urung melangkah ke arah pintu.
Sejenak ia terdiam menatap knop pintu. Menimbang-nimbang apakah harus membuka pintu untuk Gara atau tidak. Lagipula kenapa dia ngetuk pintu padahal Athena tak mengunci pintu kamarnya. Ini rumahnya, berarti kamar ini juga miliknya.
Tunggu! Apa Gara menghormati privasi Athena? Sungguh? Cowok seperti itu bisa menghargai privasi orang lain?
"Kebo buka pintunya atau gue ngadu ke nyokap?"
Athena langsung terkesiap mendengar ancaman Gara, dengan cepat ia meraih knop pintu dan memutarnya ke bawah. Baru saja pintu terbuka namun Gara langsung menerobos dan menutup pintu kembali.
Tentu hal itu membuat Athena terkejut, ia melotot menatap Gara, baru saja ia berpikir cowok itu menghargai privasinya, namun sekarang dia sudah menerobos sesukanya.
"Lo ngapa--"
Dengan cepat Gara membekap mulut Athena saat mendengar suara cempreng gadis itu melengking. Ia sedikit mendorong Athena hingga punggung gadis itu menempel pada pintu.
Mata Athena membulat saat wajah Gara semakin mendekat dengan tatapan tajam dari cowok itu. Athena menahan napas mendapati Gara berada begitu dekat dengannya. Hanya berjarak beberapa senti saja.
"Ssstt ... kalo lo nggak mau gue aduin ke mama lo harus diem dan harus ngikutin apa yang gue katakan."
Ancaman Gara tak terdengar main-main, apalagi dengan tatapan semenyeramkan itu, membuat Athena tak bisa berkutik. Ia menatap Gara tanpa berkedip sedikitpun.
"Lo ngerti?"
Spontan Athena mengangguk, entah karena ia merasa takut dengan ancaman Gara atau karena posisi mereka yang begitu dekat membuat jantung Athena berdebar-debar di dalam sana.
Bibir Gara menyungging sedikit mendapatkan respons secepat itu dari Athena. Ia kemudian melepaskan bekapannya pada mulut gadis itu.
Selama beberapa detik Gara menatap Athena dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ia tersenyum puas. Bisa takut juga nih anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flos Lectum
Teen FictionStory collaboration! Cover by member group @SiApril_ "Aku sudah mengenal banyak warna dalam hidupku jauh sebelum aku mengenalmu. Namun, saat pertama kali aku melihatmu dengan suara merdu yang mengalun dari tawamu. Untuk pertama kalinya, aku melihat...