[22] Hidupnya dan Musik

1.9K 223 19
                                    

Ps

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps. Putar video di mulmed dan bayangin itu Gara:')

🍁🍁🍁

Sudah dua hari setelah Athena diajak berbicara oleh siswa baru yang tidak Gara ketahui namanya, ia merasa ada yang berbeda dari gadis itu.

Seperti pancaran cahaya yang redup, ia ada tapi tak mampu menyinari sudut gelap Gara seperti biasanya.

Entahlah, Gara hanya sudah terbiasa dengan sikap ceria Athena dan sekarang gadis itu terlihat canggung jika bersamanya.

Gara mematikan mesin mobilnya setelah tiba di parkiran sekolah, ia menoleh sekilas kearah Athena yang langsung keluar tanpa sepatah katapun.

Di sepanjang perjalanan menuju kelas Gara hanya mengekori gadis yang berjalan sambil menunduk di depannya sambil memperhatikan punggung Athena.

Tapi detik selanjutnya Athena tiba-tiba mengentikan langkahnya karena seseorang menarik ranselnya, ia menoleh dan mendapati Gara dengan wajah datar.

"Jalan yang bener," ucap Gara singkat, setelahnya ia berbelok menuju tangga.

Athena mengerjapkan mata bulatnya kemudian menoleh ke arah depan.

"Gue melamun? Untung gak nabrak" gumamnya. Lantas ia mengikuti langkah Gara menaiki tangga meninggalkan dinding yang hampir ia tabrak.

Athena melangkahkan kaki jenjangnya menuju tempat duduk, kelas sudah ramai oleh teman-temannya yang sibuk menyalin tugas. Beruntung semalam ia sudah mengerjakan tugas tersebut, jadi sambil menunggu kelas dimulai Athena menyumpal telinganya dengan earphone. Detik berikutnya gadis manis itu sudah hanyut dalam alunan musik yang ia dengarkan sambil memejamkan mata, mengabaikan seseorang yang kini diam-diam memperhatikannya.

Gara, pemuda itu menghela napas sejenak sebelum mengembuskannya. Ia kembali menggoreskan ujung pensil yang ia pegang membentuk pola yang masih samar, sesekali ia menghentikan kegiatannya hanya untuk menoleh kearah Athena, kemudian melanjutkan kegiatannya. Kelas yang gaduh sama sekali tak membuatnya merasa tergangu, sampai sesuatu menetes dan mengotori sketchbook miliknya. Gara mengerjapkan mata, menatap bercak merah yang kian bertambah dan merusak sketsa yang sedang ia buat.

Seolah baru tersadar Gara segera menutup hidungnya dengan sebelah tangan, sementara tangan yang lain sibuk merobek sketsa yang terkena noda darah lalu membuangnya kedalam laci. "Shit!" umpatnya karena darah yang mengalir dari hidungnya kian banyak. Ia bersyukur seisi kelas tengah disibukkan dengan tugas, sehingga tak ada yang menyadari kondisi Gara saat ini.

Maka dari itu ia bangkit dari tempat duduk, menarik hoodie yang tersampir di bangku untuk menutup bagian hidungnya. Ia berjalan santai meninggalkan kelas seolah tak terjadi apa-apa.

🍁🍁🍁

Hari terasa berjalan begitu cepat, Gara membereskan beberapa buku di meja dan memasukkannya kedalam tas karena jam belajar sudah selesai. Begitu guru meninggalkan kelas ia segera beranjak, sebelumnya ia melirik Athena yang masih memasukkan alat tulisnya ke dalam tas. Ia akan menunggu gadis itu diluar saja.

Flos LectumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang