3

2.5K 114 1
                                    

Terlihat seorang wanita bergerak gelisah dalam tidurnya pertanda mimpi buruk sedang menyapanya.

"TIDAAK!!! ....huh...huh..." pekik nya sembari mengeluarkan nafas kasar belum lagi keringat yang yang membanjiri hampir seluruh bagian atas tubuhnya.

Kenapa mimpi buruk itu selalu menghatuinya, selalu datang menggangunya, seakan tidak pernah lelah membuatnya merasa bersalah disetiap harinya?

Pertanyaan itu selalu di ucapkan saat dia bangun setiap harinya karna dihantui oleh mimpi buruk, dia lelah di ganggu dengan mimpi itu, sampai pertanyaan seperti ini muncul dalam benaknya
Apkah aku harus mati untuk bisa terbebas dari mimpi itu?

Dia  bahkan hidup seperti orang mati, hidup tanpa perasaan, tanpa tujuan, hanya ada kekosongan yang ada dalam hidupnya

Salah...salah bahkan orang mati sekalipun mereka punya tujuan dan perasaan jadi dia pantas disebut apa?

Ya Bayangan, ilusi itu kata yang cocok untuk mengambarkan wujud dirinya. Bayangan yang hanya berjalan mengikuti kemana wujud nyatanya membawanya pergi.

Dengan langkah berat dia meninggalakan tempat tidur, melangkah masuk kedalam kamar mandi

Dihadapan cermin, yang dilihatnya adalah wajah tertekan, frustasi, takut,dan lelah semua itu bercampur menjadi satu, wajah itu yang selalu dilihat  setiap paginya setelah mengalami mimpi buruk itu.

"Haaa.....ha....ha.....hhaa"  dia tertawa
"Haa.......haa, kau terlihat begitu mengerikan, lihat dirimu kau begitu menyedihkan, kau seorang pembunuh dan kau pantas merasakan ini seumur hidup mu kau tidak akan pernah merasakan hal lain, selain rasa bersalah yang perlahan akan membunuh mu. Haaa.....hhhaaa"
Ucapan dengan nada sinis bercampur tawa yang tak pernah berhenti itu, menggema di dalam ruangan
Jika orang pikir dia akan menangis, jawabnya adalah tidak karna dia bahkan tak tahu cara untuk menangis, air matanya sudah mengering sebab delapan tahun hidupnya hanya ditemani oleh tangisan, dan penyesalan.
Hingga yang tersisa sekarang hanya rasa bersalah, dan amarah yang ada dalam dirinya.

Setelah puas tertawa dia membasuh wajahnya,  dan yang nampak pada cecmin sekarang adalah wajah datar tanpa emosi dengan tatapan tajam seolah ingin membunuh siapa saja yang balik menatapnya,
Itulah topeng yang dipasang nya selama ini unuk menutupi bagaimana dia yang sebenarnya.

Setelah memasang topeng dengan sempurna, wanita itu keluar dari kamar mandi.

"Drrt...drrrrt" terdengar deringan handphone dari atas nakas .

"Hemm"

"Apa begitu cara mu menyapa orang? Dasar anak ini!" Terdengar nada protes dari seberang.
"Cepat kesini, antarkan berkas Daddy mu yang ketinggalan ke kantornya, aku tidak punya waktu hanya untuk mengantar ini" sambungnya lagi

"Hemm"  Tanpa menunggu jawaban dari sebelahnya dia langsung menutup panggilan itu.
wanita yang tadi menelponya adalah ibunya,dan menyuruhya kerumah.

Sejak mengijak umur 23 tahun dia sudah tinggal sendiri di salah satu apartemen milik keluarganaya.

Wanita 26 tahun itu bergerak meninggalakan apartemenya dengan mengendarai  mobilnya.

Dalam perjalanan dia berpikir kenapa ibunya menyuruhnya mengantar berkas karna biasanya dia sendiri yang mengantarnya, sambil menujukan pada klaen kalau dia istri yang perhatian pada suami, dan bagaiamana bahagianya khidupan keluarga dramatis itu

"Tumben sekali wanita itu menghubungi ku, apa mungkin dia menyuruhku ke kantor karna jika dia yang mengantarkan nya pasti hatinya akan sakit jika melihat bagaimana suami tercintanya sedang mencumbu seorang gadis, atau mungkin saja sekertaris nya ...haaaa haaaaa"

Dark ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang