13

1.8K 103 10
                                    

Malam ini Kalvari merasa terpojok saat semua pasang mata orang di meja makan terarah padanya, seolah ia adalah pelaku kejahatan tercela.

"Baiklah akan aku jelaskan,"
Karna sudah tidak tahan lagi, akirinya kalvari memulai penjelasnya.

"Aku bertemu denganya di acara pelelangan milik keluarga Aleksander, malam itu aku memaksa membeli salah satu lukisan yang membuatku tertarik...

Shit apa aku harus katakan semuanya?"

"Jangan mengumpat di hadapan ku Kalvari Wiliam Fernandez!" Bentak Chatrine saat mendengar puteranya mengumpat

"Kami menunggu mu son" jawaban sabar itu datang dari ayah Kalvari, sambil menggengam tangan istrinya bermaksud menenangkan

"Fine, aku ditampar oleh wanita itu karna memaksa membeli lukisannya, dia.....
Ah sudalah aku tidak mau membahasnya lagi"

"Seorang Fernandez di tampar seriously?" Ucap Kevan tak percaya, bagaimana bisa seorang Fernandez di tampar di depan umum

"Hilangkan senyuman sialan mu itu ka,

"Wow dia wanita yang hebat, dad jadi ingin bertemu lagi dan memberikan selamat padanya

"Dad.."

"Ok ok jadi setelah itu kau pasti penasaran denganya bukan?" Tebak ayahnya

"No dad aku-"

"Kau jangan berbohong padaku ku dude, kau putra ku jadi aku tahu jalan pikiran mu, karena seorang Fernandez akan lebih penasaran dengan wanita yang menolaknya secara terang-terangan dari pada wanita yang mendekatinya."

Dad juga dulu mengalami kejadian yang sama persis seperti dirimu, membawa seorang wanita ke apartemen dan kedapatan oleh grandma mu"

"Aku benar-benar merasa dejavu, jadi begini perasaan ibumu saat aku memaki-maki mu waktu itu"
Ujar Chatrin mengenang masalalunya

"Jadi dulu mom dan dad pernah seperti ini?"  Pertanyaan itu keluar dari mulut Kevan dan diangguki oleh dadnya

"Jadi kau sudah menidurinya?" Pertanyaan daddynya membuat Kalvari kembali mengingat kejadian semalam dan ekspresi Miquela kembali tergiang di kepalanya.
Sial bagaimana cara menjelaskanya, apa dia harus mengatakan kalau dia gagal meniduri Miquela atau

"No dad tidak seperti itu"

"Lalu?"

"Aku bahkan melihat baju wanita itu berserakan dilantai ruang tamu apartemen mu dan kau masih mengatakan tidak menidurinya" perkataan momnya membuat Kalvari tak berkutik

Ah sial apa dia harus mengakuinya ahhh, tapi tatapan momnya membuatnya mau tidak mau harus mengakuinya.
"No mom aku tidak menidurinya
Ok memang awalnya aku berniat menidurinya semata ingin memberinya pelajaran karena berani menampar ku tapi tidak jadi karna.."

"Kerena apa?''

"Karena sesuatu yang tak bisa ku jelaskan."

"Oh tuhan aku pikir wanita itu bukan wanita baik-baik tapi pada kenyataanya ana kulah yang brengsek, aku bahkan sudah memaki-maki wanita itu.
Ohh aku nenar-benar malu" ujar Chatrine tak habis pikir putranya bisa seberengsek ini, dia bahkan sudah memaki-maki gadis malang itu

"Penjelasan ku hanya sampai di sini, jika kalian ingin tahu maka akan aku katakan dan dengar ini baik-baik, aku dan perempuan itu tidak memiliki hubungan apapun, mungkin dad dan mom bisa bersama, tapi aku dan dia tidak akan pernah bisa menjadi sesuatu karna aku tidak akan pernah mencintai wanita sakit jiwa sepertinya, yah seperti yang dikatakan mom dia tidak pernah dikenal oleh dunia, sekalipun dia putri keluarga terkenal. Jadi dia hanya wanita asing bagi ku.
Penjelasan ku selesai."

Dark ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang