16

1.8K 104 14
                                    

Miquela tersadar saat merasa haus luar biasa,
saat membuka mata yang dilihatnya diluar sudah gelap, entah sudah berapa lama dia tertidur.

"Sudah satu hari kau tertidur, kau sudah seperti Aurora, hampir saja aku menciumu agar kau bangun, tapi ternyata kau memang tidak ditakdirkan untuk menjadi Aurora."

Ucapan Kalvari seakan menjawab pertanyaan dalam benak Miquela,
tapi respon yang Miquela berikan hanya putaran bolamatanya.

"Ini, minum aku tahu kau sangat haus"
Kalvari menyodorkan sebuah gelas berisi air putih.

"Aku tidak haus" ucap Miquela lemah, mengabaikan gelas yang disodorkan Kalvari begitu saja.

"Kau jangan menipuku bibirmu sangat kering dan pucat, aku hampir tidak berselera saat tadi ingin mencium mu"
Ujar Kalvari tidak mau kalah, tetap memaksa menyodorkan air pada Miquela walaupun sudah ditolak, tapi akirnya Miquela menerima karena merasa sudah terlalu haus dan tidak mau lebih lama lagi melakukan adengan bodoh ini.

"Untuk apa kau menungguku di sini?"

"Yah anggap saja aku seorang tuan baik hati yang mau menunggu budaknya, saat sedang sekarat. Ku harap kau tidak lupa kalau kau sekarang budak ku"
ucap Kalvari santai, sambil mencoba membaca ekspresi Miquela, dan respon wanita itu masih seperti biasanya datar, tidak terkejut, seolah sudah tahu jawaban Kalvari akan seperti itu.

"Jadi sekarang kita dalam permmainan yang di dalamnya ada tuan dan budak?"
Tanya Miquela santai.

"Tepat sekali" Kalvari mengangguk

"Dan tugas mu sama seperti seorang budak pada umumnya, melayani tuanya dalam segala hal."

"Jadi kita akan mulai dari dirimu yang harus menjawab pertanyaan ku. Apa yang terjadi dengan kepala, wajah serta kakimu?"

"Jadi tugas pertamaku harus melayani pertanyaan mu?
Baiklah akan aku jawab, sehari sebelum meeting aku jatuh dalam balapan dan gotcah munculah luka-luka ini, tapi sayangnya aku tidak mati padahal lebih baik begitukan"
Jawab Miquela dengan kalimat santai.

Tapi yang di tangkap Kalvari adalah wanita ini mengatakan kematianya, dengan begitu santai seolah kematian adalah hal yang sangat dia inginkan, shit Kalvari sendiri hampir mati karena khawatir sementara perempuan ini malah menginginkan hal yang sebaliknya.

"Mungkin kau masih memiliki hutang pada ku sehingga kau tak diijinkan untuk mati, kau masih terikat pada ku jadi kematian itu sendiri tidak akan bisa menghampirimu. Mungkin nanti saat dirimu sudah kulepaskan saat itulah kematian akan datang dan menjemputmu"
Ucap Kalvari tajam dengan rahang mengetat menahan amarah

Dan dari ucapan Kalvari membuat Miquela mengerti, dengan semua kelakuan Kalvari yang membingungkannya.
Miquela merasa bodoh karena hampir saja melupakan kenapa seorang Kalvari Fernandez bisa masuk kedalam hidupnya, hingga berujung pada ancaman Kalvari padanya.
Yah Kalvari sedang menjalankan aksi balas dendamnya, dimana tujuanya membuat hidup Miwuela menderita. Memerangkapnya dan membuatnya sengsara hingga Miquela sendiri yang akan memohon untuk dilenyapkan.

Sungguh lucu, mereka bermain dalam permainan yang dimana bukan bertujuan untuk menang, tetapi dengan tujuan menghancurkan satu sama lain, hingga memilih untuk lenyap.
Miquela tahu ini permainan berbahaya, tapi dia sudah terperangkanp dan hal yang dilakukanya hanya menjalani sama seperti yang sudah dilakukanya selama ini, jalani dalam diam dan berdiri diposisi sebagai bayangan. Ikuti arus membawanya kemana, karena cara itu akan membuatnya bertahan.

Selang beberapa menit pintu kamar inap Miquela dibuka dan muncul seorang suster yang mengantarkan makanan.

"Mrs. Fernandez ini makan malam anda" ucap suster saat menyodorkan makanan pada Miquela tapi Kalvari yang menerimanya

"Biar saya saja" ucap Kalvari sambil menerima nampan.

"Tolong di perhatikan makan istrinya pak jangan sampai tersisa, karena ibu masih harus minum obat setelah ini."

pasti kalian berpikir kenapa Miquela tidak meralat ucapan perawat tersebut, itu karena dia tidak peduli apa pendapat orang lain tentangnya, persetan orang itu mau bilang dia istri dari Kalvari, Miquela tidak mau repot-repot mengurusi hal tersebut, karena menututnya selama pendapat orang tidak merubahnya maka dia tidak akan peduli.

Dan respon Kalvari hanya mengangguk tanpa berniat meralat ucapan susuter yang mengira bahwa Miquela adalah istrinya.

Semua orang di rumah sakit ini pasti mengira bahwa Miquela adalah istri Kalvari. Kemarin saja rumah sakit ini terancam tutup karena kemarahan Kalvari, Kalvari marah habis-habisan saat dokter terlalu lama untuk menjahit kepala Miquela.

Setelah suster pamit
Kalvari langsung menyodorkan makanan kepada Miquela
"Makanlah"

"Aku tidak suka makan nasi lembek." ucap Miquela saat melihat makanan Khas rumah sakit.

"Kau sakit jadi jangan banyak memilih, makanan ini sudah disiapkan berdasarkan kebutuhan mu"

"Kepalaku yang di jahit, bukan lambungku."

Menatap Miquela lama Kalvari menarik napas panjang, mencoba sabar.
Akirnya kalvari memilih menaruh nampan yang sejak tadi dia pegang ke atas nakas disamping tempat tidur.

"Tunggu sebentar, dan kupastikan setelah ini kau menghabiskan semua makanan mu"

Lalu Kalvari keluar ruangan entah apa yang ingin dilakulanya, Miquela hanya menatap sambil mengangkat bahu tidak peduli.

Selang sepuluh menit Kalvari masuk, dengan tangan membawa sebuah kantong berlogo sebuah restoran berbintang. Lalu menyodorkannya pada Miquela.

"Ini, aku susah menuruti keinginan mu jadi sekarang makan"

Miquela hanya menatap datar makanan itu, tidak jangan seperti ini, bukan ini yang Miquela inginkan, jangan dia tidak terbiasa diperlakukan seperti ini, selama ini semua keinginanya tidak dipenuhi seperti ini, yang diharapkan Miquela adalah Kalvari yang meninggalkanya atau memakinya karena keinginanya bukan malah menuruti keinginannya.

"Aku tidak mau makan" ucap Miquela dingin

"Baiklah aku yang akan memkanya dan kau akan memkanya dari mulutku" ucap Kalvari, menggapi kekeraskepalaan Miquela

"Kau gila?"
Ujar Miquela kali ini nadanya tidak datar lagi, tapi penuh dengan amarah, karena, sekali lagi dia tidak terbiasa seperti ini, dari dulu jika dia bilang tidak maka orang disekitarnya malah semakin senang, bahkan malah tidak mempertimbangkan keinginanya, yah dia di abaikan, tapi Kalvari malah melakukan hal yang sebaliknya.

"Kau yang tidak waras, kau benci makanan lembek dan aku sudah menggantinya sesuai dengan selera mu, dan sekarang kau malah menolak. Jadi apa mau mu?"

"Aku tidak memintamu membelikanya untuk ku"

Malas berdebat akirnya Kalvari mengangkat daging dari bungkusan dan memakanya, sambil mengunyah kepalanya semakin didekatkan pada Miquela.

Miquela yang terkejut atas tindakan Kalvari, malah mendorong Kalvari hingga pria itu jatuh ke sebuah sofa singgel tepat di samping tempat tidur.

"Aku bisa makan sendiri"
Ujar Miquela kesal, sambil memakan cepat makanannya.

Kalvari tersenyum melihat tingkah lucu Miquela, ekspresi terkejut dan kesalanya benar-bemar menggemaskan.

Untung saja di samping tempat tidur ada sofa kalau tidak, bisa dipastikan bokong Kalvari mendarat di lantai, tenaga Miquela benar-benar kuat.

"Anak manis, kalau sejak tadi seperti ini kan aku tidak perlu repot-repot menyuapmu, tapi jika kau memang tidak keberatan aku bersedia menyuapimu."

Ucap Kalvari, sambil mengacak rambut Miquela pelan.

Tidak Miquela harus sadar bahwa ini hanyalah bagian dari permainan Kalvari.


TO BE CONTINUED

Makasi masih menunggu, dan mau baca 😘😘😘
Apalagi yang ngasi🌟

Maaf kalau ada typo yang mengganggu🙏

Salam

👣 eL

Dark ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang