15

1.6K 99 7
                                    

Saat masuk kemobil Miquela langsung menghubungi orang yang sengaja menciptakan kejadian ini, pada deringan ke dua panggilanya di angkat
"Halo"

"Bukankah waktunya sampai besok?" Tanpa basa basi Miquela berkata

"Iya, tapi sayangnya aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, salahkan saja gairah ku yang sudah membakar ini" jawab Kalvari santai.

"Sialan, kau memang sudah tidak waras." Teriak miquela keras persetan denga Kalvari dan telinganya

Menarik napas panjang akirnya Miquela berkata

"Baiklah jika kau menginginkan permainan ini maka aku akan mengikuti mu, tapi ingat baik-baik jangan pernah menyesal nantinya.
Jangan lupa setiap permainan pasti ada seseorang yang kalah, dan aku pastikan kau lah orangnya." Ucap Miquela penuh amarah, dia benar-benar sudah tidak peduli dengan ketenanganya. Sejak adanya Kalvari dalam hidupnya ketenagan yang selama ini Miquela miliki seolah sirna saat menghadapi kegilaan Kalvari.

"Kau tenang saja nona, jangan cemaskan diriku permainan ini aku yang buat, kupastikan akan berjalan sesuai dengan keinginan ku, jadi kusarankan sebaiknya persiapkan dirimu untuk menerima kekalahan mu nantinya."
Setelah mengatakan itu Kalvari memutuskan panggilanya

Miquela membanting ponselnya di dashboard, karena kesal dengan Kalvari dan semua kegilaan pria itu, Miquela berulang kali memukul kepalanya dengan keras pada setir mobil, tidak peduli kepalanya yang kembali mengeluarkan darah. Miquela berteriak dengan darah yang sudah membasahi wajahnya. Satu hal yang harus dilakulan Miquela adalah, tidak boleh lemah dalam permainan yang diciptakan Kalvari.

Dia terlihat sangat mengerikan dengan wajah yang hampir seluruhnya dipenuhi darah, beruntung Miquela tidak kehilangan kesadaran kerena itu, tanpa memperbaiki tampilanya Miquela memacu mobil dengan kecepatan diatas rata-rata menuju Apartemen miliknya. Sudah lama dia tidak seperti ini, tapi hari ini pengecualian, Kalvari sudah benar-benar keterlaluan lihat saja nanti pria itu akan menangis darah. Dan itu SUMPAH Miquela

Di ujung sana Kalvari tersenyum, sangat menyenangkan mengusik ketenangan Miquela. Kalvari sengaja menarik sahamnya dari Aleksander group dia sebenarnya bisa menunggu sampai besok, tapi mengusik ketenangan Miquela adalah kesenangan tersendiri buatnya, Kalvari malah penasaran bagaimana ekspresi kesal Miquela, tapi tenang saja Miwuela sudah masuk kedalam permainannya, jadi segala ekspresi wanita itu akan dilihat Kalvari setiap saat, seolah setiap ekspresi Miquela adalah candu buatnya.

Hari ini juga Miquela harus bersamanya dan mari kita lihat siapa yang memenangkan permainan ini, yang Kalvari tahu dengan pasti sesuatu yang dibawah kendalinya akan membuatnya menang.

Sebenarnya dia belum sepenuhnya menarik sahamnya bahkan prosesnya pengembaliaanya belum dilakukan jadi Kalvari tinggal membatalkan maka semua akan berjalan seperti semula, ternyata begitu menyenangkan mempermainkan seorang Miquela Aleksander.

****

Sesampinya di apartemen Miquela langsung menuju kamar mandi menyalakan Shower, membuka perban dikepalanya dengan kasar.
Wajahnya yang dipenuhi darah di usapnya dengan kasar, seolah tidak merasakan sakit sedikitpun karena menurutnya rasa akan sakit sudah mati.
Miquela benar-benar sudah mati rasa, karena yang tersisa dalam dirinya sekarang hanyalah kemarahan yang seakan ingin menghancurkanya membuatnya sesak, semua orang selalu memaksakan kehendak mereka pada nya, dimulai dari Mezaluna, keinginan kedua orang tuanya, hingga Kalvari. Jika boleh memilih dia lebih memilih, biarkan saja darah ini terus menerus keluar agar dia bisa mati kehabisan darah, dan mungkin saat mayatnya membusuk dalam apartemen ini tidak ada seorangpun yang tahu, karena dia tak pernah di anggap ada.
Setelah itu semuanya gelap, apa keinginanya dikabulkan kali ini semoga.

Dark ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang