14

1.5K 90 3
                                    

Satu malam menginap di rumah sakit membuatnya ingin mati

"Shit, hari ini aku ada pertemuan dengan Fernandez group berkaitan dengan tender"
Miquela baru sadar saat menerima pesan dari Sintya sekertaris kakaknya mengatakan behwa hari ini ada pertemuan dengan Fernandez group, untung saja rancangn bangunanya sudah selesai digambar.
Satu minggu ini Miquela menghabiskan waktu mengerjakan desainya, untuk di presentsikan nanti. Lalu menyiapkan  dirinya untuk bertemu lagi dengan Kalvari,  karena prusahan itu milik pria itu, walau ia tahu proyek ini milik Kevan Fernandez.

Sial, bertemu dengan si brengsek itu lagi sepertinya dia harus lebih mengontrol emosinya agar tidak lepas seperti kemarin.

Tapi satu hal yang Miquela tahu pasti, Kalvari akan terjebak selamanya bersemanya jika dia berani menggusik Miquela lagi. Itu sumpahnya.
       

                     ****

Meeting pun berlangsung

"Perwakilan dari Aleksander group mana?"
Tanya Kalvari saat matanya tak menemui keberdaan perwakilan dari Aleksander Group yakni Mezaluna Aleksander

"Belum datang pak" jawab sekertarisnya.

"Bagaimana bisa-"
Belum selesai ucapan Kalvari terdengar pintu terbuka dan disana berdiri orang yang sama sekali tidak diduga akan berada di sini karena setahunya yang mengajukan dan bertanggung jawab pada kerja sama ini atas nama Mezaluna Aleksander, dan bukan wanita itu.

"Maaf saya terlambat"

Kalvari hanya diam menatap Miquela antara terkejut dan marah, karena merasa di permainkan. Makian yang sudah ada di ujung lidahnya tertahan saat melihat hampir seluruh wajah Miquela penuh dengan luka, belum lagi perban di kepalanya, dan kaki wanita itu tidak bisa berjalan secara normal.

Ingin sekali Kalvari menanyakan apa yang terjadi dengan wanita itu tapi, egonya melarang untuk apa ia peduli.

"Duduk" ucap Kalvari dingin

Miquela tahu pria itu mati-matian menahan amarahnya mungkin merasa ditipu atau melihat luka di sekujur tubuh Miquela, tapi apa pedulinya Miquela tidak butuh rasa kasihan dari siapapun apalagi dari seorang Kalvari Fernandez.

Meetingnya berjalan lancar, Miquela berhasil mempresentasikan hasil rancanganya dengan baik.

Sedangkan Kalvari hanya diam. Sejak tadi otaknya tidak bisa fokus, sibuk memikirkan bagaiman bisa wanita itu berada di sini, apakah semua itu rancangan Miquela?
Dia bukanya tidak fokus malah dia sangat serius saat Miquela mempresentasikan rancanganya dan hasilnya memuaskan. Semua yang dirancang wanita itu sangat pas dan sesuai dengan selera Kalvari, juga standar yang diinginkan Kevan. Mungkin jika orangnya bukan Miquela dia pasti langsung memenangkan tender ini, tapi lain lagi kalau wanita itu yang merancangnya, seolah-olah Tuhan sudah merancang ini untuk Kalvari, jadi Kalvari tidak perlu repot-repot berurusan dengan Mezaluna, semuanya begitu di mudahkan.

"Saya belum bisa mengambil keputusan kalian tunggu saja, nanti akan saya umumkan pemenang tender. Rapat saya tutup"

Setelah mengatakan itu semua orang meninggalakan ruangan meeting dan yang tersisa Miquela yang terakir keluar, karena dia menunggu semua orang keluar berhubung kakinya yang sakit, walau pintu ruangan ini tidak kecil jadi tidak harus berdesak-desakan, hanya saja dia malas bila haru beriteraksi dengan penuh kemunafikan. Miquela bukanya tidak tahu sejak tadi beberapa pesaingnya menatapnya seola-olah Miquela adalah musuh bebuyutan mereka. Dasar pecundang.

Tanpa disadari Miquela gerakanya ditahan oleh Kalvari.

"Saya ingin bicara"

Miquela menatap tangan nya yang di tarik Kalvari dengan sebelah alis terangkat

Dark ShadowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang