"Kaaakk, ini banyak semutnya! Astagfirullah."
"Ayooook Pit, semangat! Bentar lagi bereskan tuh!"
"Kakak mah nyiksaaaaaa!"
Cowok manis itu kini tertawa dan mengedipkan sebelah matanya.
"Ayok cantik, katanya tadi mau nolongin kakak! Kan Pita mah jago silat." ucap Tio merayu.
"Jago sih jago, tapi gak disuruh benerin genteng kamar mandi juga kali Kak!" rengek Pita.
"Ayoook dong, semangat! Buktiin kalau kamu punya mental juara!"
Pita mendecak sebal,
Seorang Puspita Lestari Ayu Ningsih Putri Anggraeni yang terkenal dengan kelihaiannya bermain silat, disuruh benerin genteng kamar mandi sekolah? Yang benar saja hiks.
Gerutu Pita dalam hati.Disingkirkannya semut-semut yang sejak tadi memeluk dan mencium lengan dan kakinya. Ia pun kembali membereskan pekerjaannya.
Tio yang notebane pelatih silat Pita, menyuruh anak buahnya yang paling bisa diandalkan ini untuk membantunya membenarkan genting kamar mandi sekolah yang rusak. Selain karena dia takut semut, dia juga takut ketinggian, membuat Pita yang dengan secara terpaksa membantunya. “Kenapa gak anak cowok aja? Penjaga sekolah juga kan bisa!” tanya Pita sebelum ia menerima tugasnya itu. Tapi Tio sudah menarik dia dan berkata, “Kelamaan kalau nunggu anak cowok, lagian penjaga sekolah lagi sakit. Emang kamu tega? Nah, kebetulan kamu lewat, jadi kamu aja ya Pita cantik!” dan Pita hanya bisa menyerah.
Akhirnya Pita tersenyum saat semuanya telah selesai, ia pun mengusap peluh di keningnya. Tapi, matanya perih. Tangannya yang kotor membuat matanya kelilipan, akhirnya Pita kehilangan keseimbangan.
"Yeaaayy, beres juga akhirnya Pit! Ayok turun!"
Remang-remang Pita melihat ke depan dengan buram. Dan saat kakinya hendak menginjak tangga yang tadi ia pakai untuk naik, kakinya terpepeset hingga dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
"PITAAAA AWAAAAS!"
Bragg.
"Aww,"
***
"Elooo sih, cewek kok tomboi tomboi amat naik-naik genteng segala!"
Wiwi membalurkan minyak di kaki Pita dan memijitnya.
"Aww, sakit Windut! Pelan-pelan!"
"Suruh siapa jatoh dari genteng!" omel Wiwi.
"Iya, iya deh Sorry."
Pintu ruang UKS terbuka, menampakan sosok yang selama ini selalu menganggu Pita.
"Huh, dia lagi!"
Wiwi memukul kaki Pita membuat Pita meringis.
"Hust, jangan gitu!""Sakit tauk!" protes Pita.
Talla tersenyum pada dua cewek di depannya.
"Hai, gimana masih sakit?"
Talla mendudukan dirinya sendiri di samping Pita."Lumayan."
Talla tersenyum, "Nih, makan dulu yak, gue beliin bubur."
Pita mengernyit dan Wiwi tersenyum.
"Elo gila Cing? Emangnya gue sakit parah apa dikasih bubur!"
Talla mengangkat sebelah alisnya, "Emang harus yang sakit parah aja ya yang boleh makan bubur?"
Pita mendengus kesal, sedangkan Wiwi tertawa.
"Skakmat."Pita mengerucutkan bibirnya dan terpaksa menerima suapan dari Talla.
KAMU SEDANG MEMBACA
CACING PITA
Humor"Woi, Pita! Nikah loh sama gue!" "MATI LOH SAMA GUE CACING!" Jangan remehkan apa yang sekarang ada di sekitarmu, karena suatu saat nanti, itu yang bakal kamu rindukan. Kamu bakal kangen, gimana perhatiannya dia padahal kamu risi sendiri. Dia yang ba...