Back

306 29 0
                                    

Kadang aku mikir, bukannya salah satu ciri-ciri makhluk hidup itu peka terhadap rangsang ya?
Tapi kok kamu gak peka-peka sih? Apa kamu bukan makhluk hidup?-CacingPita.

---

"Pitaaaaaaaakkk." teriak Talla dari arah parkiran.

Pita memandang malas sosok itu, lalu kembali berjalan tak menghiraukannya.

"Pit kok judes gitu sih?" tanya Talla yang tiba-tiba berada di belakang Pita.

"Gantiin dulu uang baksonya!"

Talla mengernyit, tapi kemudian tertawa dan merogoh saku celananya, "Nih!"

Pita tersenyum, "Gitu dong! Udah ah gua mau ke kelas."

"Pit?"

Pita dan Talla menoleh, ternyata itu kak Tio-kakak pembimbing eskul silat yang Pita geluti.

"Apaan?"

"Kenapa jarang masuk sih?"

Pita melirik Talla kemudian melingkarkan tangannya di lengan Talla.

"Gak boleheun sama bebep aku nih." ucap Pita polos.

Talla tersenyum, sedangkan kak Tio memasang muka malas.

"Bukannya dulu kamu gak suka banget sama dia Pit?"

Pita mendengus kesal, "Kakak gak pernah denger ya. Benci bisa jadi cinta? Oke, kayaknya aku gak perlu jelasin panjang lebar. Ayok sayang. Duluan kak Tio."

Pita menarik Talla dan melepaskan lengannya saat dirasanya telah jauh dari kak Tio.

"Jadi sekarang kita pacaran?" tanya Talla genit.

Pita memukul lengannya, "Enak aja loh."

"Dih, kok sangar Lagi sih? Jadi bebep aku tuh gak boleh galak-galak tauk!" goda Talla.

"Dih, najisun alaaaaayyyy! Udah ah, gua mau ke kelas."

"Pit?"

Pita menoleh dan langsung tersenyum saat melihat Jono yang menyapanya.

"Baru dateng?"

Pita mengangguk.

"Widih, ada cowoknya ternyata."

Talla terkekeh pelan.

"Apaan sih bukan!" protes Pita.

Jono tertawa, lalu menggenggam jemari lentik Pita, membuat Pita tersenyum malu.

"Tall, gua pinjem ceweknya dulu ya!" ucap Jono sambil menepuk pundak Talla.

Talla tersenyum menyeringai, kemudian mengangguk pasrah.

Setelah Jono dan Pita menjauh dari hadapannya, Talla hanya tersenyum sinis, "Bego lu Tall, aaahhh!"

"Pagi kak Talla."

Talla tersenyum pada adik kelasnya yang sama sekali tak ia kenal, "Pagi juga kamu."

"Kenal aku gak kak?" tanya adik kelasnya itu dengan senyum manisnya.

Talla terkekeh dan menggaruk tengguknya yang tidak gatal, "Lupa hehe."

Cewek itu terlihat sedikit kecewa tapi sedetik kemudian ia kembali tersenyum, "Aku Milla kak, anak basket juga yang baru masuk."

"Oh, kelas sepuluh ya?"

Milla tersenyum dan mengguk.

"Oh iyaaaa."

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang