Dear

248 19 0
                                    

Jangan menoleh ke belakang. Karena pada saat itu, aku ada di samping mu.-CacingPita.

---

"Lho Petiiirr, lo denger orang nyanyi gak sih?"

"Dengerlah gue punya kuping sabren!"

Lelaki di depan Pita terkekeh, "Siapa ya?"

"I don't know."

Pita mencondongkan wajahnya pada Pito, "Enak ya suaranya?"

Pito mengangguk, "Tapi masih enakan gue sih." candanya.

Pita menjitak kepala Pito dan menjulurkan lidahnya, "Suara kayak ban bemo kok bangga." Pita langsung berlari ke tengah taman.

"Pitaaaaaaaa." Pito yang kesal pasti mengejar Pita yang meledekinya, tapi ah! Dia kehilangan Pita di tengah keramaian orang di taman malam hari ini.

"Pita?" panggilnya.

"Pit?"

"Jangan ngumpet deh, lo di mana?"

Pito menyelip-nyelip di tengah desakan manusia.

"Pittt jangan main ucing ngumpet malem-malem nanti di culik kalong wewe."

Pita masih saja belum ditemukan.

Sementara Pita justru sedang tersenyum melihat sosok di depannya yang sedang bernyanyi dengan memainkan gitar di depan anak-anak yang sepertinya ada sebagian anak jalanan di sana.

"Eh, Pit? Lo di sini juga?" sapa nya dengan senyum manisnya.

Pita tersenyum dan mengangguk, kemudian mendekat ke arahnya.

"Di sini aja duduknya, bentar gue bersihin dulu." Talla membersihkan tempat di sampingnya menggunakan tangannya sendiri, "Nah, udah bersih. Silakan duduk tuan putri."

Pita tersenyum tapi langsung salah tingkah saat anak-anak di depan mereka menertawakannya.

"Ciee kakaknya pacal pacalan."
"Cieeeeee."
"Cie cieee."
"Tapi cocok deh kak. Yang satu cantik, terus bang Talla ganteng banget."

Talla dan Pita terkekeh geli mendengar celotehan mereka.

Talla menatap Pita dengan lembut membuat Pita semakin tersipu malu, terlebih ia masih kesemsem dengan apa yang dilakukan Talla tadi siang di depan teman-temannya hanya untuk merayakan ulang tahunnya.

"Adek-adek, mau tau gak?" ucap Talla.

"Apa kak?"
"Mau kak!"
"Apaan kak?"
"Iya kak apaan?"

Talla terkekeh, "Kakak cantik di depan kalian ini kan lagi ulang tahun lhoooo."

Semua anak-anak bersorak girang dan memberikan ucapan selamat ulang tahun kepala Pita, hal itu membuat Pita makin terharu.

"Eh eh kayaknya gak seru yaaa kalo kita nyanyi selamat ulang tahun tanpa kue bolu."

"Iya kak."
"Kue bolunya mana kak."

"Tenang-tenang. Cit?" Talla memanggil salah satu anak yang bernama Citra.

"Iya kak?"

Talla membisikan sesuatu di telinga Citra membuat Pita menatapnya penasaran.

Citra tertawa kemudian menggguk dan menerima uang yang diberi Talla tadi.

"Kamu nyuruh apa ke dia?" tanya Pita.

Talla tertawa bahkan terbahak, "Cieee kamuu cieeee." ucapnya menggoda.

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang