Beerrr

282 22 0
                                    

Selamat datang hujan. Kalau nanti kamu membasahinya, bilang padanya itu bukan airmu. Tapi rinduku.-CacingPita.

---

"Cape atuh bapak ish masa olah raga kayak gini sih." protes salah satu murid.

"Bener tuh pak, kayak gak ada olah raga lain aja." timpal Wiwi.

"197, 198, 199--"

"Pit?"

"Hah?" jawab Pita repleks saat tangannya disenggol oleh Wiwi.

"Udah berapa?"

"Udah ... aih udah berapa ya tadi gua?" tanya Pita panik.

Wiwi mengangkat kedua bahunya, "Elo yang ngitung."

Pita menjitak kepala Wiwi, "Elo sih ah pake nyenggol-nyenggol segala udah tau gua lagi ngitung."

"Dih, nyalahin gua. Lagian ya, kita kayak orang bego tau gak? Masa iya olah raga disuruh ngitungin rambut sehelai sehelai? Gilaa amit."

"Iya juga ya, dari setengah jam yang lalu gua ngitungin rambut perasaan gak beres-beres dah."

"Pak atuh ih--"

Hujan tiba-tiba turun deras membuat mereka beramburan ke sana ke mari.

"Nih ujan kok tiba-tiba gede ya Wi?" tanya Pita sambil mengelap rambutnya yg basah.

"Ujannya dadakan kayak tahu bulat."

Pita menjitak kepala Wiwi lagi, membuat ia meringis kesakitan.

"Elo mah makanan mulu."

"Eh eh--" Pita menatap kesal tangannya yang ditarik paksa oleh Talla hingga kini mereka berada di tengah lapangan.

"Cingg ih basah, gue mau--"

"Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday to you." Talla tersenyum setelah menyanyikan itu.

Pita menatap teman-temannya yang berjejer di koridor kelas sambil memegang balon huruf bertuliskan, ‘HBD PITA 17TH’. Kemudian Wiwi datang memakai payung sambil membawa kue bolu berbentuk love yang cantik membuat Pita makin terharu.

Binar air mata mengenang di pelupuk mata Pita, "Cing aaaaaa."

Talla tersenyum dan mengambil kue itu dan mengarahkannya pada Pita, sedangkan Wiwi bertugas memayungkan mereka berdua.

"Pitak, di bawah derasnya air hujan ini. Cacing berharap apa yang kamu minta bakal terkabul."

Pita tersenyum dan mengangguk, kemudian make a wish sebelum meniup lilinnya.

Pita mengerjapkan matanya, "Tiupnya berdua ya sama Cacing." ucap Pita manja.

Talla terkekeh, "Tumben."

Pita mengerucutkan bibirnya, lalu menginjak kaki Talla dengan keras.

"Yeaaaaayyyyy." teriak semua murid yang menyaksikan acara tiup lilin Pita yang dibantu oleh Talla.

"Wi aaaaa," mereka berpelukan. "makasih ya Wi udah mau jadi temen gua selama ini."

Wiwi mencium pipi kiri Pita, "HBD sayang, semoga kita bakal tetep sahabatan ya."

"Pasti."

"Mauuuuuuuu." rajuk Talla.

Pita dan Wiwi menatap Talla, "Mau apa?"

"Mau dipeyuk ugha, mau dicium ugha." ucap Talla manja.

Wiwi terkekeh, tapi kemudian melongo melihat Pita yang sudah terjun ke dalam pelukan Talla. Di bawah derasnya air hujan siang ini, Talla merasa sangat senang sekali. Hal itu malah membuat heboh satu sekolah.

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang