Kehidupan

395 29 1
                                    

"Selamat malam."

Talla mencium pipi mamanya. Sementara dari kejauhan seorang putri kecil sedang menatapnya dengan kesal.

Talla duduk di samping mamanya dan mengambil makanan yang sudah tersedia di atas meja dan memakannya.

"Ma, papa belum pulang?"
Ia kembali menyuapkan makanannya lagi.

"Belum, coba tuh liat adikmu Tall! Kenapa lagi dia."

Talla melirik pada putri kecil di ujung meja makan.
"Kenapa manyun gitu?"

Putri kecil itu membuang muka saat ditanya oleh Talla.

Talla menyudahi makannya dan melangkah ke arah putri kecil itu.

Ditatap dengan senyum manisnya, "Kenapa cinta? Liat tuh bibirnya kayak bebek!"

Putri kecil itu masih mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap di depan Talla yang kini berlutut di depannya.

"Tau tuh bang, gak mau makan dari tadi! Mau nungguin abangnya yang ganteng katanya." ucap mama Talla yang masih bergelut dengan makanannya.

Putri kecil melotot ke arah mamanya, "Mommiiii ih, comel."

Mama Talla hanya terkekeh.

Diusap dengan lembut pipi putri kecil itu oleh Talla yang masih mengulas senyum manisnya. Tetapi putri kecil itu mengibaskan lengan Talla.

"Jangan goda aku bang! Aku gak bakal bapel."

Talla maju dan mengecup pipi kanan adiknya.

"Iih, abang! Cium cium dedek, bau tuh belum mandi juga!"

Talla tertawa dan mengacak rambuat adiknya, "Lupiii sayang, biasanya juga langsung pelukin bang Talla kalau baru pulang main, gak pernah bilang bau tuh!"

"Kenapa sekarang berubah?" tanya Talla sambil menyentil dengan gemas hidung Loveyna adiknya.

Tiba-tiba mata Lovey berbinar, lalu memeluk abangnya.
"Bang Talla pulangnya malem banget hiks, Lupii dali tadi nungguin abang tauk!"

Talla tersenyum dan mengusap air mata putri kecilnya ini.
"Maaf ya, abang ada urusan dulu tadi."

"Aduuuhh, adek drama queen banget deh." ledek mama.

"Mommii ih belicik tauk!"
Lovey mengusap hidungnya yang sudah meler dengan ingusnya.

Mama terkekeh, "Tuh bang, mangkannya kalau punya adik tuh jangan terlalu dimanja jadinya gitu kan!"

Mimik wajah Loveyna kembali berubah menjadi muram, hendak menangis lagi, "Mommiii iii hiks hiks."

Talla menggeleng pada mamanya yang menggoda adiknya terus, sementara mamanya terkekeh geli melihat kedua anaknya.

"Uuu cup cup dong cinta," Talla mengecup mata Lovey secara bergantian, "Malam ini bobo sama abang okeyy?"

Lovey langsung tersenyum dan mengangguk antusias.

"Dih, yang digituin aja langsung berhenti nangisnya." ledek mamanya lagi.

"Mommiiiiiiiii." teriak Lovey membuat mama dan Talla tertawa.

"Jadi sekarang belum makan cintaku?" tanya Talla lembut.

Lovey menggeleng, "Kan dali tadi nungguin bang Talla pulang."

Talla menghela napas.

"Terus kenapa duduknya ngejauh dari mama? Biasanya deket."

"Atuh ih kan biasanya abang duduk di sini," Lovey menunjuk kursi di sampingnya, "Jadinya dedek duduk di sini, bial bisa deket sama abang."

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang