Salah urat

302 30 0
                                    

Kadang kita tertipu oleh apa yang kita lihat saat ini. Tersenyum bukan berarti bahagia, dan diam bukan berarti kecewa. Karena banyak orang meilih untuk menutupi sedihnya dalam senyumnya dan menganggap bahagianya tak perlu diketahui orang lain.-CacingPita

---

Maaf udah lama gak up wkwk sibuk sekolah. Smk mah sibuk:((

~Happy Reading~

Bel pulang sekolah berbunyi...

"Woi Pit!"

Pita menoleh pada Wiwi yang berjalan di belangnya.

"Apaan Wi? Cepettt ihh pengen pipiiiiisss." Ucapnya sambil meremas rok yang dipakainya.

"Tapi lo ikut ke rumah Cacing ya? Kasian dia."

Pita menghembuskan napasnya, "Lagian tuh anak ada-ada bae ya. Pake acara salah urat segala."

Pita meringis saat kepalanya disuntrungin oleh Wiwi.

"Lagian elo pake sok sok-an jadi tukang urut dadakan kemaren."

Pita terkekeh geli, "Bukan salah gua dong? Orang dia sendiri aja bilang enak kok!"

Wiwi menatap horor Pita, "Pijitan lo itu kayak janji manis, enak awalnya doang."

"Anjaayy bucin."

Sedetik kemudian Pita berlari ke kamar mandi.

"Wi?"

Wiwi menoleh pada sumber suara.

"Tunggu bentar."

Wiwi mengangguk, tak lama kemudian Pita keluar dari toilet.

"Lo kan yang udah buat Cacing salah urat kayak gitu ya Pit, Jadi loh juga yang harus tanggung jenab!"

Pita menipitkan matanya, "Tanggung jawab keleeezzzz."

Wiwi terkekeh, "Nah, itu maksud saya."

Bram.

Suara motor terdengar jelas di telinga mereka berdua, menampilkan sosok laki-laki tampan di balik helmnya.

Wiwi berdehem dengan sangat keras dan disengaja membuat Pita salah tingkah.

"Wi? Kenapa?" tanya Jono.

Wiwi tersenyum canggung.

"Keceklok sendok tadi dia." ucap Pita yang langsung mendapat jitakan di kepalanya.

"Enak aja loh Petiiir!"

"Enak mata lu! Dijitak itu sakit tauk!"

Wiwi dan Jono tertawa geli melihat ekspresi lucu Pita yang membuat mereka gemas.

Jono mengusap kepala Pita tepat di mana ia merasa sakit, hal itu membuat Pita makin salah tingkah dan senyum-senyum sendiri.

"Masih sakit?" tanya Jono lembut berikut senyum manisnya.

Pita mengangguk manja.

"Dih, gilaakksss biasa aja dong tuh muka auk auk sok imut najiissuun." goda Wiwi dengan menjulurkan lidahnya pada Pita.

Jono terkekeh, "Udah, gak usah berantem."

"WI!"

Mereka sontak melirik pada arah suara di mana di sana terdapat dua laki-laki berbadan tinggi berjalan mendekati mereka.

"Jadikan ke rumah Cacing?" tanya Joni dengan senyum ciptaden miliknya.

"Jadi dong." ucap Pita antusias.

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang