Kunkun

312 28 3
                                    

Weekend? Jangan di rumah terus, Jadilah jomblo yang aktif☺-CacingPita.

---

"Pffftt, le-le-pa-si-in."

"Mangkannya jangan sok jagoan! Kita dilawan!"

Brug!

Tendangan kencang dari belakang membuat pereman yang tadi membekap mulut Pita terhuyung ke depan.

Dua lawan dua, pertarungan itu semakin sengit saat seorang laki-laki yang menolong Pita berhasil mengalahkan kedua pereman itu, kemudian mereka melarikan diri.

Pita menatap kesal pada sikutnya yang memar karena perkelahian tadi, ia mendekati cowok itu dan ingin menyentuh lukanya. Tapi, cowok itu malah menjauh sambil memegangi lukanya.

"Makasih." ucap Pita canggung.

Cowok itu tersenyum, "Kamu gak apa-apa?"

Pita mengangguk, "Gak apa-apa kok. Tapi itu luka lo?"

"Saya Azmi, kakaknya?"

Pita tersenyum dan membalas uluran tangan Azmi, "Gua Pita."

Azmi mengangguk dan mengambil sarung yang ia bawa di motornya dan memberinya pada Pita.

"Eh, ini buat apa?"

"Pake yah, buat nutupin aurat kakak."

Pita mengernyit, "Dandanan gua gak seksi kali."

"Iya Azmi tau, tapi celana jeans yang kakak pakai masih melihatkan bagian tubuh kakak." jelas Azmi.

Pita mengerutkan keningnya, kemudian ia melihat celana jeansnya yang memang modelnya robek-robek gitu.

"Pake ya kak, kakak bakal terus diganggu kalau berpakaian kayak gitu."

Pita terpaksa mengangguk.

"Yaudah Azmi duluan ya kak, assalamualaikum."
Azmi menaiki motornya tapi Pita menahan lengannya.

"Eh, tapi--"

Azmi melepaskan tangan Pita, "Kenapa kak?"

"Motor gua mogok, gua boleh nebeng sama elo gak?" tanya Pita malu.

"Maaf kak, kita bukan mahram jadi gak bisa. Azmi juga udah ditunggu di kobong. Permisi."
Tak lama kemudian motor Azmi berjalan, sedangkan Pita mengacak rambutnya frustrasi.

Ia mencoba mencari sinyal, tapi tetap tidak ada.

Beberapa menit sudah ia menunggu seseorang lewat yang bisa membantunya, paling tidak taxi, angkot, atau ojek.

Ia menatap horor sebuah motor yang berhenti di depannya, seperti pernah melihatnya.

Akhirnya orang itu membuka helmnya, "Hei."

Pita langsung tersenyum cerah, seolah mendapatkan kehidupannya kembali.

"Jono?"

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang