Cacing?!

276 23 7
                                    

"Cing, lo ke mana aja? Egois tau gak! Mana kemarin sakit gak bilang-bilang." Bentak Pita dengan tegas padahal air matanya sudah terasa berat di pelupuk.

"Ciiiiiiingg." rengeknya karena ucapannya tak digubris oleh Talla yang hanya tersenyum manis di depannya.

Talla bangkit dari duduknya tanpa menghilangkan senyumnya. Sedangkan Pita hanya menatapnya bingung.

Pita mengedarkan pandangannya, dia baru menyadari ternyata ia sedang berada di tempat yang sebelumnya tidak pernah ia temui. Sebuah taman yang sangat indah, dengan danau yang begitu cantik di belah oleh jembatan kecil melingkar yang setiap penjurunya terdapat bunga beraneka ragam. Sejuk sekali memanjakan mata, Talla selalu saja bisa membuat mood Pita kembali bangkit.

Kembali terlintas masalah ia dengan Talla, ia pun kembali melihat ke arah Cacing.

"CING?!" Panggilnya saat tak di temukan sosok yang sangat ia cintai di depannya itu.

Samar-samar Pita mendengar namanya di sebut dari sudut kanannya. Dan benar, ternyata Talla ada di sana, di bawah pohon bunga yang sangat cantik. Talla memetikan bunga itu dan berjalan dengan senyum yang semakin mengembang, ia memberikannya pada Pita yang sepertinya rasa bahagianya itu sudah tidak bisa lagi diucap dengan kata-kata.

Pita mencium bunga itu, haruuuum sekali. "Makasih sayang."

Talla mengangguk dan melambaikan tangannya.

"Lha, kamu mau ke mana? Mau ninggalin aku lagi? Tega kamu sama aku?" Air matanya mulai berlinang.

"Love you my lovely." lirihnya.

Talla terus saja menjauh dari pandangan Pita yang mulai kabur karena tak kuasa menahan tangisnya.

"CACIIIIIIIIING!" Jeritnya.











"Pit, sayang? Hei, bangun sayang."

Pita tersadar setelah mendapatkan tepukan di pipinya. "Ito? Ito Cacing mana?"

Pito mengangkat ke dua alisnya, "Emang ada apa sama Cacing pacar lo?"

"Ih jawab gue Itoooo! Cacing di mana! Ini bukan saatnya untuk bercanda!"

"Pit gue gak tau pacar lo di mana." Jawab lembut Pito yang masih mengusap rambut Pita.

Pita bangkit dan menarik kerah Pito.

"To plis jawab gue Cacing di manaaaa?" kini matanya sudah mulai bercucuran air mata, "tadi gue sama Cacing kan? Dia yang nganterin gue pulangkan? Orang udah jelas tadi kita ke taman kok! Emang tadi dia gak pamitan sama elo?"

Pito melepaskan lengan Pita dari kerah bajunya, mengusap air matanya dan mencoba menenagkannya.

"Lo tadi di bawa Wiwi sama guru lo ke sini because lo pingsan di sekolah."

"Hah?" Pita menggeleng, "Nggak To, itu gak mungkin! Udah jelas-jelas tadi gue ke taman sama Cacing!"

"Terserah lo weh lah."

Pita semakin terisak saat mendengar penjelasan Pito, terlebih soal yang baru saja ia rasakan. Mungkinkah itu mimpi?
Ia ingat betul bagaimana Talla kembali membuatnya bahagia dan ....

MENINGGALKANNYA?:O

Kepalanya kembali terngiang, sudah 2 hari juga ia tidak nafsu makan jadi belum ada asupan makanan pada dirinya.

"Pit, di minum dulu nih teh hangatnya." Bunda memberikan secangkir teh hangat pada Pita.

"Kamu tenang dulu ya, tadi bunda dapet kabar dari sekolah, dia kirimin kita alamat rumah sakit Talla."

CACING PITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang