Sunday Morning

98 12 18
                                    

Sepulangnya dari libur musim panas, tangan mereka yang diborgol pun akhirnya dilepas. Beberapa diantara mereka ada lega adapula yang sedih.

"Akhirnya lepas juga gue dari lu,Tiang!"

"Gue juga males sama elu,bulepotan!"

"Yeu... anjir bilang aja lu gak bisa ngomong Inggris. Lu aja nanya mulu sama gue."

Bosan menonton pertengkaran antara Katto dan Grace, Jangmipun bersuara. "GUE KAWININ JUGA LU PADA!"

Katto dan Grace berteriak bersamaan,"OGAH!"

Ketika mereka semua sudah masuk ke dalam dorm, Mimi mulai menyelinap ke kamar Grace. "Akhirnya masuk juga ke kamar salah satu dari geng misqueen itu."

"Gue cuman perlu cari tau apa aja yang bisa bikin gue syantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue cuman perlu cari tau apa aja yang bisa bikin gue syantik."

Mimi mengendap-endap dan mulai memeriksa laci-laci untuk mendapatkan sesuatu yang menarik. Banyak sekali barang-barang yang tidak menarik baginya. Sudah berjam-jam ia mencari barang dan ia masih belum mendapatkan apa yang ia cari hingga ia menemukan benda bulat berwarna ungu yang tak lain adalah bedak kecemburuan.

"Haha... akhirnya dapat juga. Lumayan gue gak perlu beli bedak lagi. Goodbye sweety."

Baru saja ia beranjak pergi, ia tidak sengaja menjatuhkan salah satu buku di rak. Grace mengigau,"Siapa tuh?! Lu maling ya?"

"ANJIR! GUE HARUS PERGI SEKARANG!"

Mimi berjalan jinjit dan menutup pintunya dengan pelan.

Keesokan harinya...

"SIAPA YANG NGAMBIL BEDAK GUE?!"

Teriakan Grace di minggu dini hari yang damai sukses membangunkan seluruh penghuni asrama putri.

"Ngapain lu subuh-subuh teriak kek emak-emak di pasar?" tanya mbak Jisung yang masih setengah ngantuk. Mbak Jisung ini salah satu mahasiswi tertua,seumuran sama Ahreum (Ahreum:"Plis deh gue gak tua oke? Gue awet muda" Author:"Oke serah lu" -_-)

"Bedak gue ilang,mbak! Gimana nih?!"

"Yaelah ini kan hari minggu ngapain juga lu tidur pake bedak?"

"Iya juga iya. Mending gue tidur."

Paginya terdengar kembali teriakan dari kamar Mimi. Kesal mendengar teriakan kembali, Grace langsung mendatangi kamar Mimi dan mendapati wajah Mimi yang memerah seperti kepiting rebus.

"AAAAA... PANAS BANGET SETAN! Tolongin gue woy! Gue gak kuat!!! ARGH!!!"

Ternyata wajah Mimi memerah karena ia memakai bedak kecemburuan Grace.

"Sudah kuduga. Ternyata dia yang mengambil bedakku."

Kemudian Grace langsung menyiram wajah Mimi dengan air seember. Tak lama kemudian wajah Mimi kembali seperti semula. "Akhirnya wajah gue balik lagi. Lho mana bedaknya?! Kok ngilang?"

Ketika para penghuni asrama putri sedang menyiapkan sarapan, Ahreum, Grace, dan Jangmi mengobrol.

"Eh... apa kau tahu? Aku sedang kesal dengan si tiang yang menabrakku dulu."

"Sebentar aku ingat-ingat dulu. Katto kan? Bu Fanfan."

"Oh jadi namanya Katto? Akan kubuat dia jadi tumbalku!"

"Yakin,kak? Katto saja lebih muda 2 tahun dari kakak,lho."

Grace pun menghentikan kegiatan memasaknya,"Aku tidak peduli,Jangmi. Lagipula dia kan hanya tumbal."

"Nanti kamu suka,lho."

"Dih najis..."

"Ahreum pun udah kena karmanya"

"Kok jadi aku sih yang dilibatkan? Sudahlah kita sajikan makanannya. Pasti mereka sudah menunggu."

Sudah lama mereka menunggu hidangannya. Mimi masih kesal karena bedak curiannya, membuat Evelyn dan Yeonjin bingung melihat ketuanya.

"Kenapa,princess? Kok mukamu gitu?"

"Abis marah kali,Lyn. Makanya muka princess merah kek tomat."

"KALIAN TUH BEGO APA GAK PEKA?! INI MUKA GUA MERAH GEGARA BEDAK SIALAN ITU!"

"Sabar,cess. Sabar."

Hidangannya pun tiba. Tetapi karena Grace tersandung, waktupun terhenti karena Seyong menghentikan waktu dari kejauhan. Ada yang terkejut, Adam dan Jane yang sama-sama berusaha mengambil hidangan yang jatuh, Mimi yang wajahnya masih kepanasan, dan terakhir Katto menyelamatkan Grace.

"Ngapain lu nyelamatin gue?"

"Karena gue ngerasa bersalah"

"Soal apa?"

"Masalah beberapa bulan lalu. Pas pertama kali kita ketemu."

"Oh... lu datang pas gue nyariin adek gue? Gue masih inget."

"Gue merhatiin lu dari jauh, lu baik,asik,dance lu bagus. Kenapa lu gak join aja ke Club Qin's? Sekalian gue jadiin lu bini gue. Eh!"

"Lu ngomong apa barusan?"

"Gak ada,kok."

"Kalo itu mah gue mau."

"Lumayanlah akhirnya dapetin dia jadi gak repot lagi nyari tumbal. Hehe..."

"Njir! Ngomong apa gue barusan?! Sadar Katto,sadar. Why gue so bobrock?"

Sementara itu di bagian Adam dan Jane, mereka memperebutkan hidangan yang jatuh.

"Hei itu punyaku,kak!"

"Oh... tidak bisa. Aku nyentuh ini duluan. Otomatis ini punyaku."

"Ih kak Apam nyebelin! Kan hidangannya diantar ke aku."

"Oke mending kita suit aja gimana?"

"Mana bisa,kak! Kan kita gak bisa gerak."

"Oh iya ya. Lupa. Mending kamu jadi pacarku aja entar kita bagi berdua. Gimana?"

Dengan polosnya Jane menjawab,"Iya,kak! Aku mau."

Seyong menjentikkan jarinya hingga waktu berjalan kembali. Semua tampak kebingungan dengan kejadian tadi,terutama Jangmi karena terbaring di bawah J.Zen setelah insiden tadi.

"Aduh... sakit sekali. Astaga ngapain lu diatas gue?"

"Hah, mana gue tau. Tadi gue jatuh tiba-tiba ada lu disini. Aneh kan?"

"Aneh banget."

"Hayo ngapain kalian berdua?!"

Tersadar karena teriakan Haru, mereka pun bangkit. "Sorry ya bikin lu kaget gegara kejadian tadi. Lupain aja ya yang tadi."

"Iya tau. Tapi siapa yang bakal bersihin nih ruang makan?"

Hyejin dapat ide,"Kita bersihin aja bareng-bareng. Gimana?"

"SETUJU!"

Akhirnya sarapan di minggu pagi yang indah berakhir menjadi kerja bakti di hari minggu.

-Tbc-

HALO! Balik lagi nih. Aku yakin kalian pasti kangen sama ff ini g 😂
Sekedar info nih, ff Night Butterfly nya ditunda dulu soalnya masih bulan puasa nih.

Tetap terus vomment ff ini ya. Love you all ❤

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang