7 Deadly Sins

Misteri Halloween (3)

Ahreum mulai membawanya ke kejadian tadi malam dimana mereka tengah berpesta. "Sekarang buka mata kalian." perintah Ahreum.

Semua terlihat normal di pesta itu. Ada yang menari,ada yang makan, dan ada pula yang mengerjai orang lain. Saat itu Mimi tengah bersantai menikmati anggur terbaiknya. Ahreum,Grace dan Jangmi minum-minum di mini bar dengan Roi, Katto Jeffrey dan Boogie. Haru dan Hyejin ikut lomba makan dengan Evelyn dan Yeonjin. Seoyeon dan Jane sedang sesi tanda tangan dengan Hyeyeon.

"Eh itu Zuo Ye baru terima tanda tanganku. Akan kuikuti dia dan mencari sumber suara itu." kata Seoyeon. Tiba-tiba ada yang berteriak dari lantai atas,"Itu pasti suara Jiwon. Ayo kita selamatkan dia."

"Tolong menjauhlah dariku..." ucap Jiwon ketika ia bertemu dengan orang misterius yang hendak membunuhnya. "ITU DIA!" tunjuk Haru. Pembunuh tersebut panik dan mendorong Jiwon hingga jatuh tetapi dapat diselamatkan oleh Grace dan Jangmi. Sementara Zuo Ye selamat dari pembunuh yang hendak menusuknya berkat bantuan Seoyeon.

"KAK SEOYEON! Terima kasih telah menyelamatkanku. Maaf telah merepotkanmu."

"Iya sama-sama. Lain kali kalau ada apa-apa jangan sendirian ke atas apalagi malam-malam begini."

"Terima kasih,kak. Jika kakak-kakak tidak menolongku pasti aku sudah jatuh ke bawah." ucap Jiwon.

"Iya Jiwon. Lain kali jangan sendirian diatas sini." kata Ahreum.

"Baiklah sudah waktunya kita pergi. Selamat tinggal Zuo Ye. Selamat tinggal Jiwon."

Jiwon dan Zuo Ye hanya melambaikan tangannya dan tersenyum.

Sementara itu di ruang otopsi mayat Jiwon menghilang. "Lho, kemana mayat anak itu tadi?" tanya Hyeyeon. "Aku tidak tahu. Tadi aku menaruhnya disini." jawab Quanzhe. "Hai, apa yang kalian lakukan disini?" tanya Jiwon ketika datang.

"Aaaaa!!! Hantu!" teriak mereka berdua.

"Lho,kenapa?"

"Kau si... si... siapa?! Bukan...kah kau sudah mati?"

"Ini aku Jiwon,lihat?"

Quanzhe dan Hyeyeon mendekati Jiwon dan mulai memegang tangannya menekan-nekan pipi Jiwon sampai mencubit pipi gadis itu. "Eh iya beneran,Hamster." bisik Hyeyeon.

"Dibilang juga apa? Aku masih hidup."

"Iya, maafin Hyeyeon sama Quanzhe ya."

"Udah, gapapa." kata Jiwon dan merekapun berpelukan.

Kepolisian tengah memecahkan kasus kematian Jiwon. Pada saat itu mereka mengumpulkan data-data sekaligus barang bukti yang ada, anehnya barang bukti yang mereka kumpulkan menghilang.

"Lho, kok barang buktinya pada hilang?"

"Hah? Yang benar saja!"

"Tadi aku menaruhnya disini."

Tiba-tiba Seyong muncul menghentikan waktu. Ia menyentuh kepala para petugas agar mereka melupakan kejadian itu. "Lupakan kejadian itu. Sekarang kalian hanya fokus pada pekerjaan lainnya." titah Seyong. "Haha... kasus ditutup." gumamnya lalu menghilang dan semua berjalan kembali.

"Hei tadi apa yang kukatakan?"

"Kau menyuruhku membeli donat,bukan?"

"Ah iya aku ingat. Cepat belikan aku Krispy Creme dan Americano!"

"Eh... iya iya,pak."

Akhirnya sipir tadi meninggalkan atasannya. Sementara di markas Mimi, lagi-lagi Yeonjin dan Evelyn pulang dengan tangan kosong.

"Kalian Payah! Masa disuruh nyari tumbal gak bisa? Lakukanlah seperti Luna..."

"Eh... princess."

"Ada apa,Luna?"

"TUMBALNYA HILANG,CESS!"

Wajah Mimi memerah, kesabarannya sudah di ujung tanduk,"KALIAN SEMUA TIDAK BECUS!!! KALAU SAJA AKU BISA MENCARI SENDIRI PASTI SUDAH KUBAWA MEREKA KE NERAKA BERSAMA KALIAN!"

Mereka bertiga bersimpuh dan memohon ampun pada Mimi.

"Ampun,princess... aku tidak ingin menjadi santapan anjingmu."

"Tidak! Aku tidak mau membusuk di penjara!"

"Princess jangan marah dong. Entar gak cantik lagi... he... he..."

Mimi beranjak dari singgasananya dan berjalan menuju jendela,"Tunggu saja pembalasanku nanti. Akan kuhabisi kalian bersama manusia-manusia bumi yang hina." ancam Mimi dan petir menyambar di balik jendela.

- Tbc -

Halo aku balik lagi nih. Maaf ya kalo ceritanya kurang memuaskan dan terima kasih buat vommentnya. 😊