Past - Hyejin

63 11 1
                                    

"Aku tertidur karena kerakusanku."
- Yoo Hyejin -

Tahun ajaran baru telah dimulai. Mereka telah memasuki semester 3 dan menjadi senior. "Wah tak terasa kita sudah menjadi senior. Bagaimana dengan clubmu?" tanya Seoyeon. "Baik, meskipun ada Evelyn yang sok berkuasa." jawab Hyejin. Seoyeon terkejut,"Hah? Serius kamu?" tanya Seoyeon lagi. "Iya,aku serius." jawab Hyejin. "Kuharap kalian bisa tahan sama anak buahnya Mimi." ucap Seoyeon. "Tapi aku bingung. Akhir-akhir ini Mimi tidak terlihat. Kemana dia?" tanya Hyejin.

Sementara itu di markas rahasia Mimi, terlihat Mimi,Yeonjin,dan Evelyn tengah menunggu seseorang. "Princess,sebenarnya kita nungguin siapa?" tanya Evelyn. "Lama amat sih. Panas tau." keluh Yeonjin. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kemunculan seorang iblis dengan tubuh montoknya.

 Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kemunculan seorang iblis dengan tubuh montoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian menungguku?" tanya Luna.

"Itu dia! Hai Luna!" ucap Mimi sambil memeluk Luna, Yeonjin dan Evelyn bergidik ngeri.

"Siapa mereka berdua?"

"Ini Yeonjin dan Evelyn. Nah kalian  berdua ini Luna. Rekanku."

Yeonjin dan Evelyn menjabat tangan Luna takut karena proporsi tubuh mereka sangat jauh berbeda. "Mulai sekarang dia akan bergabung dengan kita dan misi kita sekarang mengambil tumbal mahasiswa baru. Jadi bersikaplah baik dengannya kalau kalian tidak mau tubuh kalian berakhir remuk." lanjut Mimi.

Seoyeon terkejut mendengar rencana Mimi dan kawan-kawannya. "Ada apa Seoyeon?" tanya Hyejin. "Mimi... Akan mencari tumbal anak baru." kata Seoyeon. "Sebaiknya kita harus berjaga dan berhati-hati dengan gerak-geriknya." lanjut Seoyeon.

Ketika mereka di asrama putri,Ahreum mulai membawa dirinya,Hyejin, dan Seoyeon ke masa lalu Hyejin. Sesampainya di masa lalu Hyejin, terlihatlah 9 orang pria yang baru saja diwawancarai terkait kabar debut mereka.

"You Zhangjing, bagaimana perasaan anda ketika akan debut bersama Nine Percent?"

"Tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Luar biasa."

Kerlap-kerlip lampu blitz menyilaukan mata dan lautan manusia yang menyesakkan itu membuat Zhangjing lapar. Sudah 5 jam ia menahan laparnya setelah babak final. Ketika sudah pulang ke asramanya dia bergegas mendatangi ruang makan yang penuh dengan makanan.

"Kita berdoa dulu sebelum makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita berdoa dulu sebelum makan." kata Yanjun sementara Zhangjing tak sabar ingin menghabiskan semua makanan yang ada di meja makan. Setelah berdoa Zhangjing pun langsung melahap semua makanan yang ada dengan rakus. Sedangkan teman-temannya yang lain hanya menggeleng kepala dengan tingkah salah satu kakak mereka di Banana.

"Zhangjing,makannya pelan-pelan dong." kata Yanjun seraya mengelap mulut Zhangjing dengan tisu. "Sumpah... hampir 5 jam aku kelaparan di panggung." kata Zhangjing sambil mengunyah makanannya. Dinghao berbisik pada Ruotian,"Kok makannya ga sopan ya?" tanya Dinghao. "Gak tau." jawab Ruotian.

Hal itu terus terjadi sampai pada konser di LA. Zhangjing terus sama makan dimanapun kapanpun. "Chengcheng aja bisa kontrol ngemilnya. Lah elu? Makan mulu! Kapan dance lu lancar?" keluh Zhengting. Zhangjing menunduk,"Maafin gue ya,Ting. Lain kali gue bakal diet." ucap Zhangjing.

Sepulangnya dari konser, Zhangjing mendapat hadiah dari seseorang berupa snack kesukaannya. Ia berharap tidak ada yang melihatnya, setelah kondisinya aman ia segera mengambil hadiah itu. Ternyata Yanjun mengintipnya dari jauh. Saat Zhangjing hendak memakan snack tersebut, Yanjun menghentikan Zhangjing.

"ZHANGJING, JANGAN!"

Namun terlambat, Zhangjing sudah memakan snack tersebut. Tiba-tiba tubuhnya melemah tanpa sebab hingga ditolong Yanjun.

"Maafin gue,Yanjun. Selama ini gue selalu melanggar peraturan dan makan sembunyi-sembunyi. Dan sekarang gue nerima akibatnya. Maafin gue kalo ga bisa jagain yang lain. Sekali lagi tolong jaga mereka." tutur Zhangjing sebelum menutup matanya.

Akhirnya mereka kembali ke masa kini. Hyejin menghela napas mengingat masa lalunya. "Seandainya aku tidak serakus itu pasti aku tidak berakhir seperti ini" lirih Hyejin. Seoyeon dan Ahreum merangkul bahu Hyejin,"Tapi masih ada kami yang selalu bersamamu. Kuyakin kamu tidak akan menyesal bersama kami." kata Seoyeon. "Kuharap setelah misi ini kita semua bisa kembali ke jalan yang benar" ucap Ahreum yang berakhir dengan pelukan.

-Tbc-

Hai! Aku kembali! Terima kasih buat vomment penyemangatku kuharap kalian tidak bosam dengan ceritaku.

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang