Prom Night(mare) - 2

59 7 0
                                    

Hari ini pemakaman salah satu mahasiswa bernama Matsui Jun. Ia dikenal sebagai lelaki yang ramah,tampan, dan terkadang usil. Ialah korban dari anggur kematian tersebut.

Jang Gyuri masih menangisi pusara mantan kekasihnya karena di malam sebelum kematiannya, mereka sempat bertengkar hebat.

"Turut berduka atas kematian Jun." ucap Yireon, junior sekaligus teman dekatnya Gyuri. Alexpun juga ikut menenangkannya. "Sudahlah relakan saja Jun pergi. Dia sudah tenang disana, dia pria yang baik."

Ketika Gyuri sudah tenang dan tangisannya berhenti ia berucap,"Tenanglah disana. Aku akan menunggumu."

Saat ketiga wanita itu pergi, tiba-tiba tanah kembali berlubang dan muncullah tangan pucat ke permukaan.

"Hahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahaha... dasar bodoh. Kau pikir aku mati semudah itu? Tidak. Tunggulah pembalasanku, Princess Mimi Rapunchelle!"

Ia kembali tertawa bersamaan dengan petir menyambar di tengah hujan.

Di kamar Seoyeon, kertas-kertas dokumen berisi file tentang Jun ditaruh ke meja. "Matsui Jun, 22 tahun. Asal Jepang. Dugaan sementara ia bunuh diri dengan meneguk anggur beracun itu." kata Seoyeon panjang lebar. "Aku mengambilnya dari Hyemi dia memberikan informasi."

"Bagaimana kalau Hyemi memberikan informasi palsu supaya kita terjebak? Kita belum bisa percaya sepenuhnya terhadap Hyemi."

"Aku tahu ia tidak pernah berbohong, Haru."

"Setelah pemberontakan itu kau masih percaya dengan si pengkhianat?"

Bukannya mendapat solusi malah menambah masalah. Pertengkaran antara Haru dan Seoyeon. Merasa lelah dan kesal, Grace langsung memisahkan kedua temannya.

"Dengar kita disini cukup menyelidiki kasus kematiannya. Haru, tolong jangan berprasangka buruk dan Seoyeon jangan emosi dahulu."

Lampu tiba-tiba berkedip, seseorang memegang bahu Haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu tiba-tiba berkedip, seseorang memegang bahu Haru. "HAH! SIAPA ITU?" panik Haru. Hyejin merinding melihat pria berkulit pucat itu memegang kedua bahu gadis itu dan mendekatkan kepalanya menghadap leher Haru. "Ha... Haru? Ada... orang di belakangmu."

"Hehehe... kamu pasti bohong,kak."

"Coba hadap ke belakang kalo gak percaya."

Haru melihat ke belakang dan benar saja Jun menyeringai hingga mengejutkan Haru. Saking paniknya Haru melihat pria itu, ia langsung menghantam kepalanya pakai lightstick blackpink.

"ADUH,SAKIT WOY!"

Lampu kembali menyala,"Hah Jun? Kamu masih hidup?"

"Gila banget aku dikubur pas lagi tidur."

"Itu sih deritamu."

"Hadeeeeh... kalian ya yang masukin racun ke minumanku?"

Keenam gadis itupun serentak menjawab,"BUKAN!"

"Lah terus siapa?"

"Kita belum tahu siapa pelakunya tapi maukah kau bekerja sama dengan kami untuk kasusmu?"

"Ah... kalo itu sih gampang. Aku setuju tapi dengan satu syarat."

"Apaan?"

"Pertemukan aku dengan gadis-gadisku."

Keenam gadis tersebut hanya bisa menepuk jidat dengan syarat 'luar biasa' Jun.

Seyong masih mengamati ketujuh orang itu di balik jendela asrama. "Hmm... jadi dia yang bernama Matsui Jun. Kau akan berurusan denganku."

Gelas bekas anggur beracun itu masih berada di lantai, menyisakan aroma menusuk di sekitarnya. "Ah sial, barang bukti ini membuat kepalaku pusing!" keluh Hyejin sambil mengambil pecahan gelas tersebut.

"Jangan berisik,nanti kita ketahuan." tegur Seoyeon.

"Mimi selalu saja ada cara untuk menghilangkan jejak. Bukan begitu,Seoyeon?"

"Yah begitulah. Kami cukup kesulitan menghentikan Mimi, apalagi setelah dibantu oleh bodyguardnya."

Jun bergidik ngeri,"Maksudnya si Lucy itu? Entah mengapa aku merasa aneh dengan kehadirannya."

"Tapi sepandai-pandainya menyembunyikan sesuatu,pasti akan terkuak juga." kata Seoyeon sambil mengambil botol racun yang ia temukan.

"Racun ini katanya bisa mengubah warna minuman,jadi yang diminum olehmu sebenarnya wine bukan anggur merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Racun ini katanya bisa mengubah warna minuman,jadi yang diminum olehmu sebenarnya wine bukan anggur merah."

"Dan disini ada sidik jari Hyemi. Aku yakin ia pasti dipaksa untuk meracunimu."

"Akupun juga berpikir begitu."

"Bagaimana mungkin kau bisa tahu sedangkan kau tak sadarkan diri?"

"Santai,adik manis."

"Aku bukan adik kecil! Aku lebih tua darimu."

"Baiklah lupakan sekarang kita kumpulkan semua informasi dari siapapun yang terlibat disini. Dan kau Matsui Jun, jangan melarikan diri karena kau adalah korbannya."

"Baik."

"Tidak ada yang curiga kalau aku malaikat pengawas. Tunggu waktu kalian iblis-iblis kesayanganku."

-Tbc-

Halo! Ada yang kangen ff ini? Terima kasih banyak udah vomment ff ini dan maaf kalo ceritanya kurang bagus.

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang