This Winter (2)

39 10 0
                                    

Hari ini Seoyeon begitu bahagia setelah ia diajak Boogie sebagai pendampingnya di pesta dansa tahun baru nanti. Ia hanya bisa tersenyum sendiri tanpa sebab hingga Hyejin melihatnya.

"Kau kenapa,Yeon? Kelihatannya girang sekali."

"Aaaa... aku diajak ke pesta dansa tahun baru nanti! Boogie dan aku akan mencalonkan diri sebagai raja dan ratu dansa."

"Eh... seriusan kamu ikutan kompetisi itu?"

"Aku serius. Lumayan gugup sih tapi akan ku kerahkan semua usahaku nanti."

"Tapi kan ini baru tanggal 20... jangan tergesa-gesa dan terkesan tak sabaran."

"Aku tidak tergesa-gesa. Aku hanya waspada."

Hyejin menghela napas,"Terserah kau saja."

Sekarang Grace sedang video call dengan Katto.

"Kamu mau ikutan lomba raja dan ratu prom nanti?"

"Iya dong,beb. Masa aku kalah sama bang Boogie?"

"Bab,beb,bab,beb. Kau kira aku bebek?"

Katto tertawa,"Ya nggaklah,beb. Biar rupamu seperti bebek tapi kamu tetap menjadi pujaan hatiku."

Wajah Grace bersemu merah,"Dih... gombal."

"Tapi suka juga kan? Tuh liat mukamu merah gitu."

Grace berdecak,"Ih... udah ah aku tutup dulu ya. Takutnya ada yang nguping."

Katto memajukan bibirnya dengan (sok) imutnya,"Minta cium..."

"Aish... manja sekali. Mmuah!"

Jane membuka pintunya, untung Grace sudah menutup teleponnya. "Hayo kakak abis telponan sama siapa?" tanya Jane. "Sama bang Katto. Kenapa,dek? Mau vidcall?"

Sementara itu Seoyeon tengah sibuk memilih baju-baju yang akan dipakai untuk pesta prom tahun baru nanti. Tentunya ditemani Boogie. "Sayang,bawain yang itu dong." tunjuk Seoyeon pada dress berwarna hitam.

" tunjuk Seoyeon pada dress berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh yang ini juga deh." kata Seoyeon sambil mengambil dress lainnya. Sebenarnya Boogie capek banget tapi apa daya demi membahagiakan calon istrinya nanti. Hehe...

"Sayang,aku capek nih. Gantian dong." ucap Boogie. Seoyeon berbalik,"Huuu... cemen. Masa capek bawa gitu aja?" remeh Seoyeon. "Tapi kan udah 2 jam aku bawain ini buat kamu."

Seoyeon langsung menjentikkan jarinya dan semua barang yang dibelinya tadi terlipat sempurna dan mengecil. "Kenapa gak dari tadi sih kamu begitu?!" emosi Boogie. "Duh... maaf sayang. Aku benar-benar lupa. Hehe..."

"Untung pacar. Kalo bukan pasti udah gue jadiin kornet kaleng." batin Boogie.

"TOLONG! TOLONG KEBAKARAN! KEBAKARAN!!!" teriak Yeonjin.

Boogie dan Seoyeon mendatangi Yeonjin. "Kebakaran dimana?" tanya keduanya. "Dihatimu~ dan dirimuuu~ HAHAHAHAHA!" ledek Yeonjin. Karena tawa Yeonjin yang begitu menggelegar akhirnya J.Zen mendatangi pacarnya yang menjengkelkan itu.

"Nih cewek ngapa yak?" pikir Seoyeon.

"Terbakar api cinta terlarang. Uuuuu~" lanjut Yeonjin.

Boogie berbisik,"Itu temanmu,kan?"
"Hah? Bukan,yang. Bukan temanku." jawab Seoyeon. "Udah sayang,mending kita pulang. Dasar korban sinetron..." ajak J.Zen sambil menarik paksa Yeonjin.

"Bro gua pulang dulu."

"Oke, hati-hati di jalan,bro. Kandangin dulu tuh macan betina lu." teriak Boogie.

Seoyeon terdiam, memikirkan sesuatu. "Sepertinya Yeonjin tahu kalo aku ini iblis. Ah... sial jangan memikirkan hal yang tidak-tidak."

"Kenapa,yang?"

Seoyeon tidak menjawab,kemudian Boogie menepuk bahu kekasihnya dan menyadarkan Seoyeon dari lamunannya. "Kamu kenapa?"

Seoyeon beralasan,"Duh... sepertinya angin musim dingin ini membuatku menggigil..."

"Ayo pulang, kita hangatkan diri dulu." ajak Boogie. Rentetan kejadian buruk yang terjadi di dekat kampusnya mulai menghampirinya. "Badai salju." celetuk Seoyeon. "Apa?" tanya Boogie.

"Badai salju terjadi. Sebaiknya kita pulang ke rumahmu." usul Seoyeon.

Boogie yang tidak fokus ke depan hampir saja membuat mobilnya tergelincir,untung masih bisa ia kendalikan.

"BOOGIE WANG ZIYI! Berhati-hatilah Dengan jalanmu! Kamu hampir membuat kita celaka."

Sesampainya di rumah Boogie, mereka bertengkar masalah kejadian tadi. "Apa kau tidak tahu betapa lelahnya aku mengurusi rekanku?! Belum lagi denganmu yang cerewet." oceh Boogie.

"Kenapa kau seolah-olah menyalahkanku padahal baru hari ini aku memintamu menemaniku berbelanja!" balasnya tak kalah emosi.

Saat di kamar, mereka hanya diam membisu. Tak saling pandang satu sama lain hingga Seoyeon menyodorkan tangannya. "Apa ini,Seoyeon?"

"Maaf..."

"Untuk apa?"

"Maaf sudah membuatmu kesal."

Boogie terkejut, selama ini ia selalu meminta maaf terlebih dahulu pada mantan-mantannya sebelumnya. Ia berpikir apakah Seoyeon bersungguh-sungguh meminta maaf padanya.

"Aku yang salah telah membuatmu lelah dan kesal. Ini serius... aku tidak mau kehilanganmu. Jadi kumohon maafkan aku." tutur Seoyeon.

Boogie menyeringai,"Baik aku maafin. Tapi kamu harus pijat aku. Gimana?"

"Ah itu sih gampang. Biar kupijat." kata Seoyeon enteng sambil memijat bahu Boogie.

Setelah sesi memijat, Seoyeon kelelahan dan ingin tidur. Melihat pemandangan yang jarang dilihatnya membuat Boogie gemas akan wajah Seoyeon ketika tertidur. Boogiepun berbaring dan menaruh selimut tebal pada mereka. Tak lupa ia mendekatkan kepala Seoyeon di dadanya,"Selamat malam,Seoyeon. Mimpi indah malaikatku."

-Tbc-

Hore! Aku balik lagi. Terima kasih buat vommentnya dan maaf kalo ceritanya ga bagus hehe... tetap terus vomment ceritaku ya.

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang