Cinta yang Ditolak (2)

50 7 0
                                    

Setibanya di basemen aula terdapat sebuah pintu yang terkunci. "Apa benar ini tempatnya?" tanya Seoyeon. "Benar,terakhir kali akh bertemu dengannya disini." jawab Hyeyeon.

Haru memegang knop pintu tersebut,"Dikunci. Kita harus bagaimana?"

Jane mulai memperhatikan bagaimana pintu tersebut terkunci,"Pintunya terkunci dari dalam. Harus ada seseorang yang bisa membukanya dari dalam."

"Tapi siapa yang bisa masuk ke dalam sana?" tanya Haru. Semua matapun tertuju pada Ahreum, "Kenapa kalian melihatku? Huh... baiklah."

Ahreum mencairkan dirinya menjadi kumpulan-kumpulan air melewati sela-sela pintu hingga masuk ke dalam ruangan jebakan itu. Ia melihat kunci yang masih terpasang di pintu tersebut. "Kuncinya masih ada." kata Ahreum sambil membuka kuncinya hingga pintu terbuka.

"Lihat itu!" kata Jangmi.

"Quanzhe!" teriak Hyeyeon melihat tubuh temannya tenggelam.

"Ini gila! Sudah kucoba memecahkan kaca akuarium ini tetap tidak bisa." keluh Hyeyeon sambil memukul kaca akuarium.

"Apa perlu aku berteriak sekarang?" tanya Hyejin. "Jangan itu membahayakan kita semua disini!" ujar Seoyeon. "Maka kita perlu seseorang untuk bisa masuk dan melepaskan rantai bola di kakinya Quanzhe." kata Jane. Tiba-tiba Ahreum masuk ke kolam akuarium sekaligus melepaskan rantai di kaki Quanzhe. Ia menarik napas dan berteriak,"Bantu aku mengangkat Quanzhe!"

Tiba-tiba saja tangannya terluka karena tergigit oleh salah satu hiu. "KAK AHREUM!" teriak mereka. "Gunakan telekinesismu untuk mengangkatnya." titah Ahreum.

Dengan kerja sama sekuat tenaga akhirnya Quanzhe berhasil selamat meskipun harus di rawat selama lebih dari seminggu. "Terima kasih sudah menyelamatkannya. Aku tidak tahu seperti apa jika tanpanya. Maaf jika merepotkan kalian." ucap Hyeyeon. "Sama-sama lagipula itu tidak merepotkan kami." balas Ahreum. "Kalau begitu aku pergi dulu." kata Hyeyeon.

Tanpa ia sadari ia melihat Evan dan Hyejin bergandengan tangan, hatinya terasa sakit. Percuma ia membawa bunga Spider Lily kesukaan pria yang tengah bersanding dengan kakak tingkatnya itu.

"Ke.. kenapa hati ini terasa sakit sekali?"

Di taman, perasaan Jangmi tidak jauh berbeda dengan Hyeyeon, sama-sama merasakan sakitnya ditolak oleh seseorang. Kebetulan Roi baru saja tiba di taman setelah menjenguk Ahreum.

"Kau kenapa? Matamu sembab sekali." tegur Roi.

Jangmi menghapus air matanya,"Bukan urusanmu."

"Kasar sekali. Ayolah ceritakan padaku."

"Kau pasti tidak mendengarkannya kan?"

"Jangn khawatir, aku dengarkan."

"J.zen menolakku karena dia sudah punya pacar."

"Serius?"

Jangmi tertawa miris,"Iya, dan pacarnya ternyata musuhku. Sedih sekali,bukan?"

Setengah jam mereka berbincang-bincang seru hingga Jangmi berkata,"Roi, aku pikir kamu lucu dan romantis. Maukah kau menjadi kekasihku? Tidak apa jika aku menjadi yang kedua."

"Tapi Jangmi. Ahreum akan tahu..." kata Roi hingga ia merasakan bibir Jangmi. Sebenarnya Roi ingin menolak tetapi lambat laun ia mulai menikmatinya tanpa sadar Ahreum melihat adegan tersebut dengan mata kepalanya sendiri.

"Ahreum..." panggilnya ketika melihat kekasihnya dan mengejarnya.

"Ahreum! Aku bisa jelaskan." panggilnya sambil menarik tangan Ahreum yang masih sakit. Tak peduli sesakit apa luka di tangannya itu namun rasa sakit di tangannya kalah dengan rasa sakit ketika melihat kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

"Apalagi yang ingin kau jelaskan? Semuanya sudah jelas dimataku!" tangis Ahreum kemudian meninggalkan Roi.

"Hah... terkadang cinta itu rumit..." ucap Seyong yang berada diatas pohon.

-Tbc-

Hola~ i'm back again. Maaf ya kalo konfliknya kurang nendang. Sebenarnya sudah lama aku ingin memasukkan konflik percintaan antara Ahreum-Jangmi-Roi, tapi baru kesampaian sekarang. Terima kasih buat vomment kalian kuharap kalian tidak bosan dengan ceritaku.

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang