Prom Night(mare) - 1

61 8 2
                                    

"Wah kita diundang!" ucap Jane saat menerima pesan dari obrolan grup klubnya. "Undangan apa?" tanya Hyejin sambil berjinjit melihat ponsel Jane.

"Kau... diundang ke pesta dansa tahun baru... dalam rangka menyambut mahasiswa baru."

"Iya kak Hyejin. Dan disini kita akan ada artis-artis legend." ucap Jane.

"Oh iya dan satu lagi ada dress codenya. Harus pakai seragam sma?"

Merekapun menatap satu sama lain. Bukan tatapan cinta tapi bingung karena mereka tidak punya seragam sma. "Aku baru tau kalo ada seragam sekolah." kata Hyejin. "Emang seragam sekolah itu apa?"

Haru tiba-tiba muncul,"Seragam sekolah itu adalah sebuah seragam khas dan merupakan kebanggaan sekolah itu."

"Astaga, kau mengejutkanku!" ucap Hyejin.

"Tapi kan kita nggak punya seragam sekolah. Bagaimana ini?" panik Jane.

"Kata siapa?" sapa Ahreum sambil membawa 6 tas belanja berisi pakaian. Mereka berempat langsung berkumpul dan melihat-lihat seragam tersebut. Seoyeon yang baru saja tiba setelah pulang dari rumah Boogie pun melihat kelima sahabatnya. Penasaran, ia mendatangi mereka dan langsung bertanya,"Kenapa ada seragam sekolah?" tanya Seoyeon to the point.

Kelima pasang mata itupun tertuju padanya. "Kau dari mana saja?" celetuk Haru.

"Aku... menginap."

"Di rumah Boogie ya?"

"Mampus ketahuan! Gimana ini?!"

"Dari raut wajahmu kamu tidak bisa berbohong."

"Huh... iya. Tadi malam aku pulang telat dan diluar ada badai salju. Kami hampir kecelakaan. Jadi kami memutuskan untuk menginap."

"Menginap? Hmm... apa kalian berciuman?"

"Tidak."

"Apa kalian 'begituan'?"

Muka Seoyeon memerah ketika Grace melemparkan pertanyaan ambigu. "Su... sudahlah jangan berdebat! Sekarang aku yang bertanya,kenapa ada pakaian seragam sekolah disini? Padahal aku belanja baju pesta."

"Makanya dibaca dulu pesan di ponselmu terus kamu beli."

"Iya iya Nona Han Ahreum yang cantik pujaan hatinya Tuan Roi Qin."

"Terus sekarang gimana ini aku terlanjur membelinya."

"Pakai saja pada saat pesta kelulusan."
usul Hyejin.

Muka Seoyeon merengut masam dan akhirnya merekapun tertawa.

"Sepertinya tidak ada perkembangan. Mereka mengalami penurunan,Yang Mulia." lapor Seyong.

Raja Zhang hanya memijit kepalanya. "Sudah kuduga ini lebih sulit dari yang kubayangkan."

"Cepat atau lambat identitas asli mereka akan diketahui oleh siapapun,Yang Mulia."

"Entah kenapa aku ingin mundur saja..."

"Tidak bisa. Anda telah menjadi raja iblis selama 1000 tahun. Hanya karena ini saja anda menyerah?"

"Seyong, aku sudah terlalu tua untuk ini. Tapi aku ingin menebus semua dosa mereka."

"Jadi begini ya pestanya?" tegur Grace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi begini ya pestanya?" tegur Grace.

"Sepertinya begitu." jawab Hyejin.

"EMANG LAGI MANJAH TAPI PENGEN DIMANJAH~ PENGEN BERDUAAN DENGAN DIRIMU BOWO~"

Mereka menutup kuping karena mendapat sambutan yang tidak menyenangkan dari Miss Nurrani. Ya... begitulah.

Dan sekarang dihadapan mereka ada seorang pria yang 'katanya' tampan dan kaya,yaitu Bowo beserta pengikutnya.

"Serius, itu pengikut anak berkacamata itu?"

"Seharusnya Mimi datang kesini. Tapi kemana perginya mereka?" tanya Hyejin.

"Mereka tengah merencanakan sesuatu. Mereka akan mencari tumbal lagi." jawab Seoyeon.

"Pokoknya kita kasih racun ke siapapun itu. Heh anak baru, kamu yang kasih racunnya!" paksa Mimi. Sejujurnya Hyemi mulai malas dengan mereka bertiga apalagi disuruh menyiksa sahabat-sahabatnya.

Kemudian Hyemi memasuki dapur yang sangat sibuk ia harus segera menaruh racun tadi ke dalam wine.

Seoyeon tiba-tiba mendapat pesan,"Hyemi baru saja memberitahu kita."

"Hah? Apa katanya?"

"Dia bilang jangan ada yang meminum wine."

"Oh sial, wine iu kesukaanku." keluh Grace.

Pesta sudah berjalan 2 jam. Dentuman musik sekaligus cahaya lampu yang bersinar mendukung atmosfir pesta tersebut. Tidak lupa hiruk pikuk para tamu yang semakin lama semakin larut dalam kegilaan pesta. Dan tibalah saatnya Mimi memberikan sambutan kepada para mahasiswa yang baru memasuki universitas ini. Sebenarnya ini bagian dari rencana Mimi agar memberi rasa takut pada mahasiswa atas teror di kampusnya.

"Ehm... Selamat malam para hadirin. Saya sebagai ketua panitia acara ini mengucapkan selamat kepada kalian yang berhasil masuk di universitas favorit kita."

Baru saja Mimi hendak melanjutkan pidato palsunya itu, terdengar suara seseorang yang jatuh di dekat Mimi. Lantas ia pun melancarkan aksinya dengan berakting.

"AAAAAAAA!!! SESEORANG PANGGILKAN MEDIS!!!"

Dengan cepat Mimi langsung dibawa pergi oleh dua anggota medis palsu, yang tak lain dan tak bukan adalah Yeonjin dan Evelyn.

"Bagus,sekarang ada lagi yang tewas karena ulah gadis itu." rutuk Haru.

Siapakah korban dari anggur maut itu?

-Tbc-

HAI SEMUA! Aku balik lagi setelah sekian lama baru dapet ide. Terima kasih buat yang udah vomment cerita ini dan maaf banget buat keterlambatan updatenya sekaligus ceiranya yang kurang memuaskan.

 Terima kasih buat yang udah vomment cerita ini dan maaf banget buat keterlambatan updatenya sekaligus ceiranya yang kurang memuaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus dari Mrs. Han kesayangan kita.

7 Deadly SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang