[COMPLETED]
Ini cerita tentang mereka yang mencoba menjadi tokoh antagonis. Tentang mereka yang mencoba menjadi egois. Tentang mereka yang mencoba menjadi sempurna.
Jadi jangan benci Jongin untuk menjadi egois.
Jadi jangan benci Chanyeol untuk berhe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ketika kamu merasa sendiri, pikirkan sekali lagi." Ayahnya menunjuk langit siang ini yang sangat terik. "Disana, matahari juga sendirian tapi dia tetap bersinar."
Apa yang terlintas ketika kata Sendirian itu datang?
Kyungsoo akan merasa sedih untuk alasan yang tidak jelas, meskipun dia tidak benar-benar sendiri, Kyungsoo tetap merasa sedih.
Karena hari itu, meskipun Kyungsoo mendapat luka fisik yang tidak terlalu parah. Ada sebuah luka yang tidak kasat mata yang bahkan sangat sulit untuk sembuh meski waktu telah berjalan sangat lama.
Hari itu mungkin dia hanya mendapat sebuah ancaman dalam bentuk perbuatan. Tapi yang meninggalkan luka bukan lah sebuah kata kasar atau pun tindakan. Namun sebuah rasa takut yang semakin lama, semakin tertanam dalam dialam bawah sadarnya.
Kyungsoo sendirian waktu itu, meskipun dalam keadaan tidak sadar, dia masih mengkhawatirkan keadaan kedua orang tua dan adiknya. Samar-samar dalam mimpinya, Kyungsoo ketakutan saat dia sendiri dan tidak ada yang menolong. Karena kedua orang tuanya pun butuh pertolongan.
Samar-samar dalam mimpinya, Kyungsoo ketakutan. Takut kehilangan keluarganya. Takut jika besok tidak bisa melihat senyum kedua orang tuanya. Takut jika besok tidak bisa membuka kedua matanya lagi.
Hari itu, samar-samar dalam mimpinya yang Kyungsoo rasakan hanya ketakutan.
Kyungsoo takut kehilangan mereka, tapi ketika mereka ada bersama Kyungsoo. Kyungsoo justru takut kehilangan dirinya sendiri.
Malam ini, sekali lagi Kyungsoo kehilangan dirinya lagi.
Dia kembali pada salah satu kamar rawat dirumah sakit lengkap dengan infus pada tangan kanannya, namun kali ini ada seseorang yang dulu selalu dia tunggu kedatangannya.
Ada Jongin disini.
Sedang terlelap disampingnya sambil tidak melepaskan genggaman tangannya pada tangan kirinya.
Kyungsoo bisa merasakan rasa hangat itu. Lagi.
Katanya, stop thinking about everything so much, because you're breaking your own heart.
Tapi nyatanya Kyungsoo tidak bisa melakukan hal itu. Untuk tidak memikirkannya. Karena sekecil apapun momen itu tercipta, momen-momen itu tidak lah kecil -seperti apa yang kita pikirkan.
Dan Kyungsoo menghargai setiap momen-momen yang dia punya bersama Jongin.
***
Jongin membuka kedua matanya perlahan. Dia tertidur disamping Kyungsoo sambil menggenggam tangan Kyungsoo. Tapi anehnya kedua matanya tidak menemukan keberadaan Kyungsoo disini. Tangannya juga hanya menggenggam angin.