Comfort Zone?

649 104 18
                                    

"What's your biggest fear?"

"Asking someone to stay but watching them walk away."

Katanya, perasaan takut kehilangan seseorang yang berharga adalah sifat alami yang manusia punya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya, perasaan takut kehilangan seseorang yang berharga adalah sifat alami yang manusia punya. Jadi bukan salah Jongin jika dia saat ini sedang merasakan perasaan kehilangan itu. Perasaan yang semakin hari, semakin tertata rapi, tanpa sadar memporak-porandakan hatinya sendiri.

Ibaratnya, Jongin terluka namun tidak berdarah.

Jongin terluka namun tidak terlihat bekasnya.

Semuanya berawal dua atau tiga bulan yang lalu. Ketika satu-satunya orang yang dia cintai memutuskan untuk menjauh.

Jongin mengangkat salah satu sudut bibirnya. Dia menertawakan dirinya sendiri.

"Menjauh katanya." Gumamnya sambil menenggak habis brendinya.

Kim Jongin, dia kembali menjadi pribadi beberapa tahun yang lalu. Rokok dan alkohol kembali menjadi temannya disetiap malam yang dia lewati, berharap dengan menghisap rokok dan meminum minuman berkadar alkohol tinggi ini dapat membuatnya tidur lelap tanpa memikirkan hal lain.

"Ya! Aku mau lagi!"

Meskipun sudah gelas ke limanya, Jongin masih kuat untuk berjalan menuju lantai dansa. Bukan untuk berdansa bersama orang-orang asing ini. Dia hanya ingin berada di tengah keramaian.

Jongin berdiri disini selama lima menit. Mengamati wajah-wajah yang tengah asik menggoyangkan tubuh mengikuti irama musik. Kedua telinganya terasa pekak dengan kerasnya musik.

Andai dia bisa seperti mereka.

"Kim Jongin!" Suara ini datang lagi bersamaan dengan tanggannya yang ditarik.

Oh Sehun sekali lagi ada disini.

"Waaaa temanku yang tampan sudah datang.."

"Ayo pulang!"

Jongin menganggukkan kepalanya. Dia berjalan menuju arah bar dan mengambil gelas brendinya. Dia harus menenggak habis brendi ini sebelum pergi.

"Ya, berhenti!"

Sehun mengambil gelas berisi brendi yang masih belum habis. Dengan wajah memelasnya Jongin meminta kembali gelasnya.

"Biarkan aku menghabiskannya, jika tidak habis, aku tidak akan bisa tidur malam ini."

"Aku mohon Oh Sehun."

Jongin mendapatkan lagi gelasnya yang masih setengah berisi brendi. Dia meneguknya, perlahan, merasakan manis dan pahitnya minuman ini memenuhi mulutnya.

Sama seperti rokok yang menimbulkan rasa manis namun berakhir dengan pahit yang tertinggal dipangkal lidahnya. Jongin senang merasakan pahit yang tersisa ini, yang bisa membuat Jongin sedikit merasa lebih baik, meskipun perasaan itu hanya sementara.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang