"Halo Kyungsoo, lama tidak bertemu" ucap Jongin.
Kyungsoo menatap lekat pada kedua bola mata Jongin. Laki-laki ini ternyata masih sama, hanya tubuh tegapnya sekarang makin tegap, tubuhnya semakin tinggi, tatanan rambutnya lebih rapi. Tubuh Jongin semakin memukau dengan jas kantor yang sekarang masih melekat ditubuhnya. Jangan lupakan kedua matanya yang masih tetap tajam saat memandang Kyungsoo.
Kyungsoo membungkukkan tubuhnya, memberi salam kepada Jongin. "Annyeonghaseo tuan Kim"
Jongin terlihat kaget melihat respon Kyungsoo. "Tidak usah membungkuk Kyungsoo"
"Tidak tuan, saya memang harus hormat kepada tuan. Karena kebaikan hati tuan besar Kim, saya dan keluarga saya masih tetap bisa hidup. Jadi saya dan keluarga saya juga harus memberi hormat kepada tuan muda Kim"
Jongin hendak menyentuh pundak Kyungsoo tapi Kyungsoo terlebih dulu menghindar.
"Kyungsoo" ucap Jongin sambil sekali lagi melangkah mendekati Kyungsoo.
"Nuna" suara Hanbin menghentikan langkah Jongin.
Hanbin melihat laki-laki yang sedang berdiri didepan kakaknya. Hanbin tidak tau siapa laki-laki ini, tapi melihat ekspresi ketakutan yang terlihat dari wajah Kyungsoo. Hanbin merasa bahwa ada yang tidak beres diantara Kyungsoo dan laki-laki ini.
"Nuna, siapa dia?" tanya Hanbin.
Kyungsoo tetap diam, tidak menjawab pertanyaan dari Hanbin. Diam sambil memandang Jongin, semua kenangan menyakitkan tentang mereka- Jongin dan Kyungsoo - saat Kyungsoo yang diancam oleh tuan Kim- ayah Jongin -agar menjahui Jongin dan meninggalkan Jongin. Kenangan itu masih sangat jelas diingatan Kyungsoo.
Saat ini di pertengahan musim gugur Kyungsoo sedang menunggu Jongin di taman dekat kampus mereka. Hari ini Jongin berjanji untuk mengajak Kyungsoo berkencan, tapi sampai saat ini Jongin tidak kunjung datang.
To: Jongin
"Hei, kau dimana?"
Setelah mengirim pesan singkat hampir sepuluh menit Kyungsoo menunggu, akhirnya Jongin membalas pesannya.
From: Jongin
"Maaf kyung, aku akan segera ke taman"
Kyungsoo tersenyum, rasa khawatirnya hilang saat membaca pesan dari Jongin.
Kyungsoo masih tetap menunggu hingga langit berubah menjadi jingga, berulang kali Kyungsoo meyakinkan dirinya bahwa Jongin akan tetap datang menemuinya. Hingga Kyungsoo sayup-sayup mendengar namanya di serukan, Kyungsoo menoleh dan melihat Jongin yang sedang berlari menujunya sambil meneriakkan nama Kyungsoo.
Mereka hanya menghabiskan waktu satu jam, saling menatap satu sama lain tak jarang Jongin mengungkapkan perasaannya bahwa dia mencintai Kyungsoo. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang terus mengawasi gerak gerik Kyungsoo dan Jongin sambil sesekali melaporkan kepada tuan Kim.
Jongin mengantarkan Kyungsoo hanya sampai di depan gang rumah Kyungsoo. Jongin memeluk Kyungsoo dengan erat lalu mengungkapkan kata cintanya sekali lagi, dengan berat hati Jongin melihat Kyungsoo berjalan sesekali Kyungsoo berbalik dan melambaikan tangannya kepada Jongin, hingga Kyungsoo menghilang di belokkan pertama Jongin masih tetap berdiri di tempatnya.
Pertama kali yang Kyungsoo lihat adalah Ibunya yang menangis sambil menggendong Hanbin.
"Ibu" teriak Kyungsoo sambil berlari mendekati Ibunya dan Hanbin.
"Dimana Papa?"
Ibu Kyungsoo menunjuk kedalam rumahnya, Kyungsoo berjalan mendekati pintu rumahnya lalu melihat Papanya sedang di keroyok oleh lima orang dengan tubuh kekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Fanfic[COMPLETED] Ini cerita tentang mereka yang mencoba menjadi tokoh antagonis. Tentang mereka yang mencoba menjadi egois. Tentang mereka yang mencoba menjadi sempurna. Jadi jangan benci Jongin untuk menjadi egois. Jadi jangan benci Chanyeol untuk berhe...