I remember you in a thousand different ways.
***
Jongin menatap Kyungsoo dengan senyum yang tidak pernah hilang dari wajahnya. Mereka saat ini berada didalam mobil Jongin yang sudah berhenti sejak sepuluh menit yang lalu. Lalu kenapa Jongin dan Kyungsoo belum juga turun?
Jawabannya hanya satu.
"Aku belum siap Jongin."
Sedangkan Jongin hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil berkomentar. "Sungguh, tidak ada sesuatu yang membuatmu tidak siap."
"Bunga sudah siap."
Tangan kanan Jongin terangkat untuk mengusap pipi Kyungsoo. "Kamu juga cantik." Lalu dibalas Kyungsoo oleh sebuah pukulan dibahu Jongin.
Kemudian tangan Jongin turun dan menggapai tangan Kyungsoo, menggenggamnya erat kemudia Jongin angkat tautan tangan mereka, seolah menunjukkan kepada Kyungsoo. "Juga ada aku disini."
Kyungsoo menghembuskan napasnya sekali lagi.
"Baiklah, sekarang aku sudah siap."
"Baiklah." Ucap Jongin sambil menganggukan kepalanya.
"Ayo." Ajak Kyungsoo.
"Bagaimana bisa aku keluar dari dalam mobil jika tanganku masih kamu genggam."
"Ah, benar."
Jongin keluar begitu juga Kyungsoo.
Saat ini mereka berdua berada disini, tempat dimana ibu Jongin dimakamkan. Jongin termenung kakinya terasa seakan ragu untuk melangkah. Hingga sebuah genggaman Kyungsoo yang terasa hangat ditangannya membuat Jongin tersadar.
Benar. Jongin tidak akan kembali ketempat ini sendirian lagi.
"Ayo." Ajak Kyungsoo.
Tidak banyak orang yang berkunjung, mungkin karena hari ini adalah hari kerja. Suasana sekitar sangan tenang, angin berhembus semilir seakan menggoda Jongin untuk menutup kedua matanya. Namun bedanya ada Kyungsoo disini yang berjalan bersamanya.
"Kenapa waktu itu kamu mengajakku kesini?"
"Karena aku ingin dan karena aku takut tidak akan ada kesempatan untuk membawamu kesini."
"Tapi waktu itu aku bahkan tidak mempersiapkan diri dengan baik."
"Tidak apa-apa, ibu pasti mengerti."
Setelah berjalan sekitar tiga menit, Jongin dan Kyungsoo akhirnya sampai didepan pohon tinggi yang berada hampir diujung jalan setapak ini.
"Ibu aku datang."
Genggaman tangan Kyungsoo terlepas lalu Jongin melangkah satu langkah kedepan. Kemudian membungkukkan tubuhnya untuk memberi salam.
"Bagaimana keadaan ibu? Baik-baik saja kan?"
"Aku hari ini belum bisa datang bersama ayah. Tapi hari ini aku juga tidak datang sendirian." Jongin menolehkan kepalanya kebelakang lalu tangan kirinya terjulur yang kemudian disambut oleh tangan Kyungsoo.
Jongin memperhatikan Kyungsoo yang saat ini sudah berada disampingnya.
"Anyeonghaseo."
"Anda mungkin lupa, tapi saya pernah satu kali berkunjung kesini."
"Saya Do Kyungsoo. Mulai saat ini saya berjanji tidak akan membiarkan Jongin sendirian lagi."
"Maaf karena terlambat memperkenalkan diri."
"Ibu, dia adalah wanita yang akan aku nikahi. Dia adalah wanita yang aku cintai."
***
Bagi Chanyeol, waktu seakan berhenti. Berganti detik ke menit kemudian berganti pagi ke malam. Sedangkan Chanyeol masih disini. Di satu titik yang membuatnya hanya ingin kembali ke masa lalu, yang membuat Chnayeol hanya ingin hidup di masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Fanfiction[COMPLETED] Ini cerita tentang mereka yang mencoba menjadi tokoh antagonis. Tentang mereka yang mencoba menjadi egois. Tentang mereka yang mencoba menjadi sempurna. Jadi jangan benci Jongin untuk menjadi egois. Jadi jangan benci Chanyeol untuk berhe...