"Aku akan membuatkanmu ijin cuti tiga hari ke depan. Kau harus dirawat, Yoong!"
Yoongi mendengus sebal mendengar titah sang kakak yang merangkap sebagai guru kesehatan di sekolahnya itu.
"Hyung, kondisiku sekarang jauh lebih baik dibandingkanㅡ"
"Bisa-bisanya kau bicara seperti itu setelah nyaris pingsan di lapangan tadi! Jangan coba-coba main basket lagi, awas kau!", Im Jaebum mengacungkan telunjuknya di depan hidung Yoongi setelah selesai membersihkan hidung pemuda pucat itu.
"Besok tidak usah datang ke sekolah, sore nanti akan kuantar kau ke rumah sakit. Biar kusuruh Jinyoung yang merawatmu di sana", ujar Jaebum menyebut nama seseorang yang dikenal Yoongi. Ya, Park Jinyoung adalah dokter yang beberapa kali menangani Yoongi. Yang juga berstatus mantan kekasih kakaknya itu."Tunggu", dahi Yoongi mengernyit, "Kau tidak sedang berkencan lagi dengannya kan?"
Jaebum menggeleng, "Dia yang memintaku kembali."
"Bukannya kau dekat dengan Youngjae Hyung? Astaga, diam-diam kau seorang player juga ternyata ya?", Yoongi berdecak miris.
"Aish, sejak kapan kau peduli dengan urusan pribadiku, hah?", Jaebum mengusak surai Yoongi gemas. "Urusi saja masalahmu. Berkencan sana!""Sudah kulakukan."
Jaebum sontak terbelalak tak percaya mendengar celetukan Yoongi.
"Apa katamu?"
Yoongi mendesah lesu, "Aku sudah melakukannya, Hyung."
Jaebum mengerjap bingung, masih belum paham."Aku berkencan dengan adik kelasku."
Jaebum terperangah setelah dua detik. Tangannya buru-buru memegang dahi Yoongi, mengecek apakah adiknya demam atau tidak.
"Kau serius?!"
Yoongi mengangguk, "Aku tidak mengerti kenapa aku menerima perasaannya. Tapi setelah kupikir tidak ada salahnya mencoba."Jaebum sontak menangkup wajah Yoongi, mencubit gemas pipi tirusnya.
"Aigooo, anak ini. Kukira kau benar-benar tidak ingin berkencan. Tapi itu bagus Yoong, aku akan mendukungmu selama dia bisa melindungimu dan menyayangimu. Setidaknya tugasku sedikit berkurang dan bisa membaginya dengan.. Siapa nama kekasihmu itu?"
"Jungkook."
Yoongi beranjak dari duduknya, meraih knop pintu sebelum menoleh kembali pada kakaknya."Namanya Jeon Jungkook."
.
Taehyung dalam perjalanan ke toilet saat matanya menangkap sosok mungil berwajah pucat yang baru ke luar dari klinik sekolah. Seketika ia tertegun, melihat Yoongi sekarang rasanya sungguh aneh. Di satu sisi ia merasa tak suka saat Yoongi dengan gamblang menerima hati Jungkook, setelah sebelumnya Yoongi menumpahkan kekhawatirannya terhadap Jungkook padanya. Tapi di sisi lain dia tidak ingin menambah kisruh dengan sahabatnya sendiri. Maka itu Taehyung hanya membiarkan semuanya terjadi tanpa melakukan apapun lagi.
Tapi anehnya, saat Yoongi melewatinya begitu saja tanpa sapa, tanpa kata, bahkan tanpa kontak mata, ada rasa tidak rela yang membuncah dalam hati Taehyung. Rasanya ingin sekali Taehyung menahan pergerakan Yoongi dan memintanya untuk tidak mengabaikannya begitu saja. Tapi saat dipikir, siapalah dirinya? Sedikit banyak Taehyung merasa punya andil karena membuat Yoongi tak acuh padanya begini.
Ya, Taehyung sadar saat Yoongi mendengar semuanya kemarin, seniornya itu pasti merasa kecewa padanya. Dan Taehyung bisa berbuat apa selain memaklumi Yoongi?
Di sisi lain, Yoongi sekuat hati menahan untuk tidak menghajar wajah tampan Taehyung saat berpapasan di koridor. Rasa kesal yang menjalar dalam hatinya sejak kemarin masih belum terobati. Yoongi bahkan tidak terlalu paham kenapa emosinya jadi berlebihan begini. Yang ia tau, ia hanya tak suka dengan sikap Taehyung dan mulutnya yang seenaknya bicara.
Yoongi bukan tipenya, dia bilang? Cih, Yoongi benci sekali saat mendengarnya.
Yoongi jadi menyesal kenapa ia harus ikut Taehyung ke Daegu, menghabiskan waktu berdua di Palgongsan, membicarakan banyak hal; terutama soal Jungkook dan riwayat kesehatannya, yang berakhir dengan adegan peluk dan berbagi earphone di telinga masing-masing.
Dan yang paling disesali Yoongi, kenapa ia harus terbawa perasaan dan punya pikiran bahwa Taehyung juga memiliki rasa yang sama?

KAMU SEDANG MEMBACA
4 in LOVE ✔
FanfictionEmpat sahabat yang mencari serpihan hati mereka yang hilang. Siapakah orang pertama yang beruntung mendapatkannya?