EPILOG

4.8K 395 37
                                    

§§§

Lisa melangkah kan kakinya memasuki firma hukum Jiyong dengan langkah kesal. Suara dari high heelsnya memenuhi seisi gedung hingga langkahnya terhenti di depan pintu kantor Jiyong.

Gadis itu mendorong kasar pintu kantor Jiyong, kemudian ia melangkah masuk semakin kedalam. Melewati Seungri yang tengah menelpon seseorang, melewati Jungkook yang tengah membuat kopi, melewati Taehyung yang tengah menggoda Jennie hingga ia berhenti tepat didepan meja Jiyong kemudian melempar tas jinjing berbahan kulit yang dibawanya.

"Kau mau mati hah? Bisa bisanya menyuruhku pulang hanya untuk mengambilkan tasmu!" bentak Lisa sementara pria yang diajaknya bicara hanya tersenyum memandangi Lisa.

"Mian, tapi siapa yang membuatku berangkat terburu buru tadi pagi sampai melupakan berkas pentingku? Bagaimana? Tadi pagi kau terlambat?"

"Tapi kau membuatku harus memakai 30 menit berharga dari waktuku istriharat hanya untuk berkas berkas itu!"

"Arraseo arraseo, kau sibuk heum? Mian... jangan mengomel didepan karyawanku, kau membuatku malu, ayo kita pergi makan siang, apa yang mau kau makan?" tanya Jiyong yang langsung berdiri untuk merangkul Lisa dan mengajaknya keluar. "Kalian juga, pergilah makan siang... ah! Dan untuk kalian berdua, tidak ada toleransi untuk kesalahan kedua, mengerti? Jangan di ulangi," lanjutnya sembari menunjuk Jennie dan Taehyung bergantian.

Jiyong sudah mengajak Lisa untuk makan siang bersamanya sejak semalam, tapi Lisa menolak, Lisa bilang ia sibuk hari. Tapi pada akhirnya, mereka tetap makan siang bersama, walaupun Jiyong harus membuat Lisa kesal lebih dulu.

"Mian... sudah membuatmu datang buru buru," ucap Jiyong sembari merangkul pinggang Lisa yang berjalan disebelahnya, mereka pergi ke sebuah restoran di sebrang gedung Jiyong. Gedung empat lantai yang bisa roboh kapan saja itu, gedung yang menjadi alamat firma hukum itu milik Jiyong. "Aku merindukanmu dan tidak punya pilihan lain selain memintamu datang," lanjutnya sembari mengusap pinggang Lisa dengan tangan kanannya yang merangkul pinggang ramping itu.

"Traktir aku makan,"

"Hm... tentu saja, bagaimana tadi pagi? Kau terlambat?"

"Tidak- hampir, meeting hampir selesai begitu aku datang,"

"Lalu bagaimana?"

"Apanya? Meeting hanya membahas tentang siapa yang sudah mengotopsi paling banyak, siapa yang selalu bermasalah dengan hasil otopsinya... ya begitulah, tapi dr. Nam mengakhiri meetingnya begitu aku datang. Maksudku, dia keluar dari tempat meeting begitu aku datang dan membawaku keluar bersamanya, jadi aku tidak sempat di marahi karena terlambat,"

"Wae? Kenapa dia menyelamatkanmu? Dia menyukaimu? Aku tidak suka mendengarnya!"

"Heish... kau yang bertanya tadi, dan dr. Nam sama sekali tidak mengajakku keluar untuk menyelamatkanku, dia menyuruhku mengikutinya untuk membuatku bekerja lebih awal, dia sudah menyuruh nyuruhku tadi pagi, dia memberiku banyak sekali sampel hari ini jadi mungkin aku akan lembur,"

"Lagi?? Minggu lalu sudah lembur..."

"Mau bagaimana lagi? Sampel sampel itu tidak bisa menunggu sampai besok," jawab Lisa acuh sembari mendorong pintu kaca dihadapannya kemudian melangkah masuk kedalam restoran sup yang tidak begitu ramai. "Aku harap sampel sampel itu bisa menguji dirinya sendiri,"

"Berarti nanti malam aku tidur sendirian lagi?" tanya Jiyong sembari menatap Lisa dengan wajah kecewanya.

"Kenapa begitu?"

"Kau lembur,"

"Memang lemburku tidak pulang sepertimu? Tentu saja aku pulang, jemput aku jam 11 malam di kantorku,"

BelladonnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang