Rey memandangi seorang gadis manis yang masih fokus terhadap cupcake yang sedang di hias nya, tangan Rey menopang dagu nya. Mata nya tidak lepas dari setiap gerakan yang dilakukan gadis tersebut, gadis itu juga tidak merasa risih ataupun canggung dengan tatapan Rey.
“Nih sudah selesai, cerewet banget sih. Kalau kita telat gimana ?” Dengan senyum lebar nya, Rey menerima cupcake yang di hias seperti kaktus.
Pagi-pagi sekali Rey menyuruh Key ke café milik ibu Key hanya untuk sebuah cupcake kaktus. Konyol memang, tetapi itulah Rey jika sudah bertemu dengan Key.
“Ayo kita sekolah, nanti telat lagi.”
“Wah ngajak berantem ini anak, yang bikin kita hampir telat itu kan lo ! Woy !!!”
Rey hanya berjalan santai keluar dari café tersebut, sedangkan Key terus menyumpahi pacar nya itu. Harus kah makhluk menyebalkan itu di sebut pacar ? Tetapi kenyataan nya orang yang di sumpahi oleh Key itu adalah pacar nya.
***
“Murung aja lo, disuruh Rey menanam kaktus ya lo ?"
“Di suruh membajak sawah terus padi nya di ganti kaktus.”
“Sumpah lo ? Makin hari makin kreatif ya otak Rey.”
“Kreatif jidat lo plontos.” Key memandang datar sahabat nya dari SD itu, bisa di bilang Kinan ini adalah saksi kehidupan cinta Rey dan Key.
Kinan dan Rey bertetangga dan rumah mereka bersebelahan. Kinan bilang, dari kecil Rey memang maniak kaktus. Setiap Rey ribut mengurusi kaktus nya, suara nya pasti akan terdengar sampai rumah Kinan. Di saat itulah Kinan ingin mengusir Rey dari komplek mereka.
“Wah nyerang jidat gue ya lo, apa sih salah jidat gue yang lebar kayak lapangan pesawat ini ? Sehingga suka sekali di hujat.”
“Bodo am---“
“Aaa !! Rey !!! Rey !!!” Jeritan maut fans-fans Rey begitu menggelegar.
“Taruhan sama gue, dia pasti sok keren banget tuh.” Celetuk Kinan.
“Ya pasti lah, nggak usah taruhan. Gue percaya sama lo.”
“Sayang… Kita ke kantin yuk.” Bisik Rey.
Key langsung merinding dan menatap geli ke arah Rey, sedangkan Rey hanya mengeluarkan smirk nya dan membuat para fans nya berteriak histeris.
Key mendekatkan diri nya kepada Rey dan mulai berbisik di telinga Rey.
“Jangan bikin jijik bisa nggak ?”
Rey tersenyum dan membisikan sesuatu ke telinga Key.“Gue lapar bego, lo di chat nggak dibalas. Punya handphone itu bukan buat pajangan doang.”
Para gadis-gadis mendengus iri dengan perilaku mereka berdua, tetapi ada satu orang yang menatap datar pasangan ini.
“Woy, jangan sok gemas deh lo berdua. Belum pernah keselek linggis lo pada berdua.” Celetuk Kinan.
“Siapa sih ini orang Key ?” Tanya Rey.
“Kan tetangga lo.” Jawab Key.
“Awas lo pinjam cangkul di rumah gue lagi ya.”
“Bercanda aja kali, Nan. Nanti gue minjam cangkul ke siapa ? Ke pak RT ?”
“Sama aja, kan pak RT nya bokap gue. Nangis aja gue di pojokan udah, ini anak kok IQ nya tinggi tapi kelakuan nya kayak gini.” Kinan sudah mengepalkan tangan, bersiap untuk memukul Rey. Tapi dia urungkan karena cacing di perut nya sudah meronta.
***
Sekarang Key terjebak di rumah Rey, semua ini karena mulut ember nya Kinan. Kinan memberitahukan kepada Rey bahwa nilai ulangan harian fisika Key benar-benar tragis. Jadi nya pulang sekolah, Rey menelpon bunda nya Key untuk izin mengajari Key fisika di rumah nya.
“Lo tau rumus gerak lurus beraturan ?” Tanya Rey.
“Tau, V sama dengan S per t kecil kan ?”
“Itu untuk mencari apa ?” Tanya Rey lagi.
“Mencari kecepatan.”
“Terus untuk mencari jarak yang di tempuh ?” Tanya Rey.
“Ya V sama dengan S per t kecil lah”
Rey menghela nafas nya dan menatap tajam ke arah Key, yang di tatap hanya terkekeh pelan.
“S sama dengan V dikali t kecil, itu rumus nya.” Jelas Rey.
“Lah beda ya ?”
“Ya menurut lo ???” Geram Rey.
“Gue kira sama aja.”
“Dapat ajaran sesat dari mana lo rumus nya jadi sama hah ?”
Key hanya terkekeh lagi sambil menggarukan kepala nya, Rey mengetukkan pensil nya di kepala Key.
“Ini kepala isi nya apa sih ?” Tanya Rey.
“Ya otak lah, kata nya anak cerdas kebanggan guru-guru di sekolah ? Masa nggak tahu isi kepala.” Jawab Key.
“Kapan pintar nya ya pacar gue ? Muka aja cantik, tapi isi otak nya tragis.”
“Daripada lo kerjaan nya ngurusin kaktus nggak jelas itu, lama-lama gue bakar semua kaktus-kaktus lo.”
“Bakar aja, hari itu juga kepala lo gue botakin.”
“Tante !!! Anak nya psikopat !!!” Teriak Key.
“Rey, jangan jahatin Key terus dong. Sini Key sama tante aja, ajarin tante bikin kue ya. Tante sudah beli bahan-bahan yang kamu suruh kemarin.”
“Ma, dia harus belajar. Kalau nggak di asah otak nya jadi tambah bego.” Rengek Rey.
“Nggak usah di dengarin si tukang kaktus itu ya, sama tante aja oke ?”
Key mengangguk senang dan berbalik menjulurkan lidah nya mengejek Rey yang masih duduk di ruang keluarga.“Terserah deh, mending gue urusin kaktus-kaktus berharga gue.” Gerutu Rey.
“Urusin aja tuh kaktus lo yang cebol-cebol.” Sahut Key.
“Itu kaktus mini, bego. Punya pacar kok bego.”
“Punya pacar kok gini.”
Key dan Rey mengalihkan pandangan mereka masing-masing dan asik dengan dunia mereka sendiri.
[To Be Continue💕]
.
.
.
.
.
.
.Baru chapter 1 aja udah geli-geli gimana gitu, apalagi chapter selanjutnya.
Maafkan otak ku yang bobrok ini ya gaez 😅
Ayo mampir semua nya💃💃💃💃
Selamat membaca 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA NYAMAN
Short Story"Berduri kayak kaktus. Kaktus nomor 1, gue nomor terakhir. Level gue lebih rendah daripada kaktus. Gue kalah saing sama kaktus nya yang penuh duri itu." -Key Melodi Putri- "Sampai kaktus gue mati gara-gara lo, gue botakin kepala lo. Bodo amat mau p...