CHAPTER 16 : BINGUNG

165 31 1
                                    

Otak dan hati memang senang sekali bertentangan, otak bersikukuh pada pendiriannya yang keras. Tetapi hati lemah dan ingin berdamai, selalu membuat bimbang dan bingung. Ingin diam tapi hati terus bergejolak, ingin berbicara tapi mulut gengsi. Tetapi hati tetap mendorong kembali ke zona nyaman. Kenapa hati dan otak selalu suka mempermainkan perasaan si pemilik diri.

"Rey..."

Rey menoleh pada sumber suara yang terdengar di telinganya dan mendapat Maya yang menghampirinya.

"Kamu putus sama Key ya ?"

Rey mengerutkan keningnya dan menatap Maya yang sudah duduk disampingnya.

"Break aja, cuma perlu waktu berpikir."

"Mau aku bantu nggak ? Supaya pikiran kamu tenang ?"

Tanpa sadar Rey mengangguk dan Maya tersenyum lalu memeluk Rey erat, Rey hanya terdiam dan melamun. Pikirannya kembali kepada Key, dia benar-benar bingung kepada dirinya selama ini.

***

Key sedang berada di café milik bundanya, hatinya sangat kacau dan pikirannya tidak menentu.

"Ya ampun Key, creamnya kok kamu buang-buang gini !!!"

Key terkejut dengan teriakan bundanya, matanya fokus pada cupcake yang sedang dihiasnya. Tangannya penuh cream karena dia melamun dan tidak fokus dengan apa yang dilakukannya.

"Ah, maafin Key."

"Cuci tangan kamu, sekalian wajah kamu juga supaya nggak melamun."

Key langsung berlari ke kamar mandi dan membersihkan tangannya yang penuh dengan cream.

"Kamu ada masalah apa sama Rey ?"

Key terkejut dengan pertanyaan bundanya yang tiba-tiba dan otomatis dia menggelengkan kepalanya.

"Beberapa hari ini kamu jarang cerita tentang Rey, ayo cerita sama bunda."

"Bun, kalau misalnya Key keluar dari zona nyaman dan melakukan hal baru. Bunda terima nggak ?"

"Kamu bosan ya ?"

"Bukan gitu, cuma...kalau...misalnya...Key dan Rey jadi teman aja, nggak ada hubungan spesial lagi. Bunda nggak apa-apa kan ?"

"Kamu gimana ?"

"Hah ?"

"Yang menjalani hubungan adalah kamu dan Rey, bukan bunda. Jadi bunda nggak ada hak apa-apa, coba tanya hati kamu sendiri. Kamu rela nggak keluar dari zona nyaman kamu dan mencari hal baru lagi ?"

Key terdiam, dia bingung. Dia juga tidak mengerti dengan hatinya sendiri, apa karena hubungan mereka yang sudah lama. Jadi hal seperti ini wajar saja ? Key benar-benar pusing dibuatnya.

"Kak Key !!! Main yuk !!!"

Key dan Bundanya menoleh kearah suara tersebut dan menemukan seorang laki-laki yang tidak asing untuk Key dan juga sudah tampak familiar untuk mata bundanya Key. Wira melambaikan tangannya dengan semangat.

[To Be Continue]

Bagaimanaa nihhhh ?
Team apaaa kaleannnn ?
😂😂

ZONA NYAMAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang