CHAPTER 13 : PILIHAN

137 28 1
                                    

Key mengedarkan pandangannya pada kamarnya, dia hanya menghela nafas. Tanpa sadar ternyata kamarnya sudah seperti milik Rey, penuh dengan motif-motif kaktus dan barang-barang bergambar kaktus. Tentu saja Key tidak membeli barang tersebut dengan sendirinya, semua barang tersebut pemberian Rey selama ini.

"Kita sudah sejauh ini, tapi apa ini akhirnya ?" Gumam Key sambil memegang bantal bermotif kaktus yang selalu menemani tidurnya selama ini.

Maya, nama gadis tersebut. Nama gadis yang menyapa Key, gadis yang menyambut kedatangan Key dengan riang. Tetapi ada apa dengan raut wajah Key ? Key malah menampilkan senyum sinisnya dan menatap Rey.

"Gue atau Maya ?"

"Jangan mulai deh Key..."

"Gue atau Maya ?"

Rey langsung menarik perlahan tangan Key, tetapi Key tidak bergerak ditempatnya dan terus menatap Rey.

"Gue atau Maya ?" Kata tersebut keluar lagi dari mulut Key untuk memastikan.

"Masuk aja yuk, mama pasti nunggu lo juga."

Key langsung melepaskan genggaman tangan Rey, dia tersenyum kepada Rey. Tetapi Rey terdiam membeku, karena senyuman Key sangat berbeda. Senyuman meremehkan yang sangat langka terukir pada bibir Key.

"Gue anggap... Lo pilih dia dibanding gue."

Key langsung melempar kalung yang sudah ada digenggamannya, lalu gadis tersebut berjalan menuju kalung yang dilemparnya dan kembali memakainya.

"Marah ya marah aja, kenapa buang-buang barang mahal. Kan bisa dijual kalungnya." Racau Key.

Key resah sendiri dikamarnya, setelah bersikap dingin dengan Rey. Key langsung mematikan handphone nya dan berdiam diri dikamar. Banyak pemikiran yang berputar dikepalanya dan besok dia akan bertemu Rey kembali. Rey tidak akan datang kerumahnya untuk meminta maaf dengan cara yang dramatis seperti menunggu diluar rumah sampai dibukakan pintu dengan efek hujan yang menguyur seluruh tubuhnya. Rey tidak akan melakukan hal sinetron begitu, masalahnya Rey akan kembali bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dan itu sangat menyebalkan.

***

Key melipatkan kedua tangannya didada, matanya menatap lurus kepada sepasang orang yang tidak asing untuknya. Benar yang Key pikirkan, Rey selalu bersikap tidak terjadi apa-apa. Terlihat jelas senyuman kebahagian dari wajah laki-laki tersebut karena sepupu kesayangannya itu berangkat sekolah bersama dengan dirinya.

"Cantik..."

Key langsung menoleh kesampingnya, laki-laki yang ada disampingnya menatap lurus dan Key tahu pernyataan tersebut untuk siapa. Key mendengus kesal, bukan berarti dia takut kalah saing dengan kecantikan Maya. Hanya saja, kenapa orang disekitarnya terbuai dengan kecantikan Maya.

"Tapi kurang menarik..."

Wira langsung tersenyum menatap Key yang berada disampingnya dan memberikan permen yang diambil dari saku seragamnya. Tanpa basa-basi Key mengambil permen tersebut untuk meredam emosinya.

"Lebih menarik pacar orang untuk digebet, daripada yang jomblo. Iya nggak kak ?"

"Apaan sih ?!"

"Lagi berusaha menyatakan perasaan..."

Key mencubit lengan Wira dengan kesal, Wira hanya terkekeh pelan dengan perlakuan Key kepada dirinya.

Dari seberang, netra yang tidak asing lagi terus menatap pemandangan yang menyakitkan untuk matanya. Tangan nya mengepal kuat sampai memutih menahan amarah yang bergejolak.

"Rey...Rey..."

Rey sama sekali tidak peduli dengan panggilan dari gadis disampingnya, pandangannya masih tertuju kepada gadis yang selalu memenuhi pikirannya.

[To Be Continue]

Pendek ya ? Yaaa gitu dehhh, tapi double up kok 🌹

Thank you banget udah bertahan yaaa, walaupun nunggu nya lamaaaaa terosss dan tidak konsisten up nya, yaa karena aduhhh akutuh mood²an gitu (inti nya adalah aku pemalas, yaudah sih itu aja)

Salam cintaaaaaaaa untuk seluruh pembaca ku yang kuat dalam menunggu dan bertahan 💛

Kalian Hebatttttt 💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

ZONA NYAMAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang