CHAPTER 18 : LABRAK

125 27 1
                                    

Key memegang kuat handphonenya dan menatap foto yang ada dilayar handphonenya, Kinan yang ada didekat Key hanya bisa bertepuk tangan melihat foto yang diposting oleh Maya di Instastory.

Key memegang kuat handphonenya dan menatap foto yang ada dilayar handphonenya, Kinan yang ada didekat Key hanya bisa bertepuk tangan melihat foto yang diposting oleh Maya di Instastory

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ular semakin didepan !!!" Teriak Kinan

"Kalau kayak gini mending putus aja kan ya ?" Tanya Key.

"Terserah lo, kan yang punya hubungan lo bukan gue. Gue cuma penyemangat aja."

"Halah banyak bacot gue, langsung aja udah."

"Mau kemana lo ? Siomay belum habis nih !!!"

"Labrak !!!"

"Anjir, gue ikut !!!"

***

Sorot mata Key fokus pada sasarannya, pas sekali karena Maya dan Rey berada ditempat yang sama. Sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, tangan Key meraih bahu Maya dan...

"Minggir lo ular !!!" Key mendorong Maya menjauh dari hadapannya.

"Key, lo kenapa ?"

"Kalau emang udah nggak bisa sama-sama mending putus aja daripada kita selingkuh ?"

"Kita ? Nggak salah dengar nih gue ? Lo selingkuh sama siapa ? Wira ?"

"Gue sama Wira cuma teman."

"Kalau yang lo maksud gue sama Maya, kita berdua sepupu."

Perlahan Key terdiam dan meredakan sedikit amarahnya, bicaranya mulai melembut. Dia tahu saat emosi benar-benar tidak baik untuk dirinya dan Rey.

"Kenapa kita nggak putus ? Lo nggak lihat, berapa hari ini pacaran kita aneh."

"Lo yang aneh, gue nggak."

"Karena lo nggak mikir."

"Gue mikir. Buktinya gue nggak melarang lo, karena gue pikir kita cuma lagi jaga jarak aja."

"Tapi gue bilang ke lo, gue kirim pesan ke lo. Lo nggak bilang tuh kalau ternyata asik sama sepupu kesayangan lo ini."

"Dia sepupu gue, ngapain bilang ? Kita keluarga."

"Tapi dia sakit jiwa dan lo mau aja dibodohi."

"Key !!!"

"APA !!! Emang cuma lo yang bisa teriak ?!"

Mereka menatap satu sama lain, emosi mereka berdua sama-sama tidak stabil. Mereka rindu bersama, tetapi waktu tidak tepat untuk mereka melepas rindu dengan baik.

"Oke kita putus...Suka kan lo ?" Mata Key memandang Maya dengan senyuman sinisnya.

"Gue nggak mau, emang gue mempertahankan hubungan kita bertahun-tahun cuma buat putus ?" Tanya Rey.

"Yakin lo ? Gue tanya sekali lagi, gue atau Maya ?"

"Lo !"

Prok...Prok...Prok....

Kinan bertepuk tangan karena terkejut dengan jawaban dari Rey, tumben Rey bisa memilih.

(To Be Continue)

ZONA NYAMAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang