Tim cheerleader dan tim basket berhasil mendapatkan juara 2, walaupun bukan juara 1. Mereka tetap bersyukur dengan kinerja mereka. Beberapa anak cheerleader dan anak basket saling memberi semangat dan selamat.
"Kak Key, penampilan tim kakak seperti biasa selalu memukau."
"Wira juga, selalu jadi pemain terbaik SMA kita."
Dari belakang seorang laki-laki memasangkan jaket milik nya di tubuh Key dan mengancing nya sampai leher lalu memasangkan tudung jaket nya. Key sedikit terkejut dengan kedatangan laki-laki yang tidak asing lagi di mata nya.
"Mata lo lihat kemana ?" Tanya Rey menatap tajam Wira.
"Bodyguard nya ikut kesini juga ternyata ? Yah... Padahal mau ngajak kak Key jalan-jalan sebelum pulang ke Jakarta."
"Mau sampai kapan lo disini ? Sampai tangan lo nggak bisa di pakai lagi buat main basket ?"
Wira hanya terkekeh pelan dengan ucapan sinis Rey, sedangkan Key masih memandang punggung Rey dengan tatapan penuh tanya.
"Oke...Gue pergi dulu ya bang, dah..."
***
"Kok bisa kesini sih ?"
"Ya bisa lah."
"Kangen ya ?"
"Kangen apaan, orang nemanin papa ngurus perusahaan di sini kok."
"Nggak lihat dandanan gue ? Pakai kemeja, celana kain, dasi. Tuh di jok belakang ada jas gue juga. Menurut lo gue senang-senang disini ?"
"Lo izin dong sekolah ?"
"Ya menurut lo ?"
"Jangan kebanyakan izin, sudah kelas 3. Nanti ketinggalan pelajaran."
"Nggak sadar diri, yang sering izin dan masih ikut kegiatan kan lo. Mau tebar pesona lo ?"
"Iyaa... Mau cari dedek gemas."
Rey menatap tajam ke arah Key, Key hanya tersenyum menatap Rey.
"Jangan lihat gue, fokus nyetir aja lo."
Rey lalu mengalihkan pandangan nya ke jalanan dan menarik dasi nya karena leher nya terasa sesak."Gue jadi khawatir."
Rey memandang sekilas wajah Key yang masih menatap nya, lalu melanjutkan membuka kancing atas kemeja karena Rey benar-benar sesak dengan kemeja tersebut.
"Nah kan !" Jerit Key.
"Kenapa sih ? Bikin kaget orang aja."
"Lo nya makin ganteng kalau gini."
"Baru sadar lo gue ganteng ? Maka nya jangan sok-sokan mau putusin gue terus."
"Jangan pakai kemeja yang ngepas di badan kayak gini dong, mau tebar pesona lo ?!"
"Terus gue pakai apa ? Masa iya gue lepas disini kemeja gue ?"
"Ya nggak gitu juga... Ah bête gue."
Rey terkekeh dan mengusapkan tangan nya di puncak kepala Key, Key hanya memutar bola mata nya malas.
***
(Flashback On)
"Papa mau berangkat ke Surabaya kan ?"
"Iya, kenapa ? Mau ikut ?"
Rey hanya mengangguk sebagai balasan nya.
"Kamu kan sekolah ?"
"Bisa izin."
"Kamu sudah kelas 3, nanti ketinggalan pelajaran gimana ?"
"Papa meragukan otak Rey ?"
"Ya nggak sih..."
"Biar Rey yang gantiin papa rapat. Papa percaya kan sama kemampuan Rey ?"
"Oke, papa suruh sekretaris papa pesankan kamu tiket juga."
Rey hanya tersenyum.
"Tapi kenapa kamu mau ikut ? Biasa nya kamu malas ikut papa mengurus perusahaan."
"Takut calon istri diculik cowok lain. Cowok gemas yang ngejar-ngejar Key. Biasa lah, anak kita ini kan posesif." Celetuk mama nya Rey.
"Apaan sih, orang mau bantuin papa kok."
"Ngeles aja kamu kayak bajaj."Celetuk papa."Ah udah, Rey mau ke kamar dulu."
Rey langsung lari ke kamar nya, sedangkan kedua orang tua nya hanya mengeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sang anak.
(Flashback Off)
[To Be Continue]
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONA NYAMAN
Historia Corta"Berduri kayak kaktus. Kaktus nomor 1, gue nomor terakhir. Level gue lebih rendah daripada kaktus. Gue kalah saing sama kaktus nya yang penuh duri itu." -Key Melodi Putri- "Sampai kaktus gue mati gara-gara lo, gue botakin kepala lo. Bodo amat mau p...