Caca menyingkap selimut yang membalut tubuhnya sekalipun udara sedang dingin-dinginnya, menusuk kulit. gadis berbalut piama tebal itu lantas meraih ponselnya di atas nakas, melihat suhu yang tertera di layar sebelum melihat notifikasi.
Suhu menunjukkan angka 22 derajat. Caca menghela nafasnya panjang kemudian mengecek notifikasi yang muncul dari layarnya
gadis itu tersenyum simpul melihat spam chat yang dikirimkan oleh Samudra
Today, 01:35 Am
Samudra: Iya di usahain bentar lagi aku ke Zurich ya :*Samudra: maaf ya semalem udah tidur sayang
Samudra: kamu baik baik disana
Samudra: Aku mau berangkat ngampus
Samudra: eh maksudnya mau berangkat jd maba
Samudra: bully bully an panitia
Samudra: nanti aku kabari lagi. I love you :*
Today, 06:12 Am
Caitlyn: halahCaitlyn: Iya sayang
Caca bangkit dari tidurnya, berjalan ke arah dapur kemudian meminum seteguk air dari atas lemari es. hari ini jadwal kuliahnya pertama, pengenalan kampus bukan ospek
****
berulang kali Caca menatap pantulannya di cermin besar, bukan lagi anak SMA, bukan lagi gadis yang selalu terikat dengan aturan upacara hari senin. tapi gadis dewasa yang sudah masuk ke dalam jenjang pekuliahan.
gadis berbalut dress selutut itu tersenyum sekilas, penampilannya sudah lebih baik ketimbang bangun tidur tadi. cincin yang sama juga tetap tersemat di jari manisnya selama 2 tahun terakhir ini
setelah dirasa semua persiapannya siap, Caca lantas beranjak dari kamar hingga langkah kakinya terhenti di balik pintu, ada selembar kertas terselip di bawahnya, kertas bertuliskan dengan huruf-huruf rapi yang di tata dengan begitu pintar oleh penulisnya
Ich möchte dich mitnehmen zu:
1.) See jenewa2.) Geneva Jet D'eau
3.)Lindenhofplatz
4.) Altstadt
5.) Fifa world cup museum
6.) Uetliberg
-Alfarez Fabian
Caca melipatnya kemudian memasukkan ke dalam buku notes yang bertumpuk dengan buku tebal di tangannya. mungkin ia akan membuangnya nanti jika sudah berada di luar apartemen, bukan di dalam apartemennya seperti ini. Caca memutar knop pintu kemudian keluar hingga langkahnya terhenti saat hendak menutup pintu berwarna krem itu karena paper bag warna jingga bergantung di knop pintu luar
gadis itu membukanya, kotak makan berisi sandwich terpampang di tangan Caca dengan surat di bawahnya
Frühstück fur dich und treffe mich am Zürichsee um ein Uhr nachmittags order ich komme zu deiner wohnung :)
-ABCaca berdecak kagum, atas dasar apa Fabian mengirimkan surat ajakan, mengirimkan sarapan kemudian berisi surat suruhan dan lebih tepatnya adalah ancaman. gadis itu membawa paper bag dengan malas
tidak ada waktu untuk mengembalikannya ke dalam apartemen, dan Caca berniat untuk memberikannya ke satpam di depan
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Thousand Miles
RomanceIni menceritakan tentang kisah seorang gadis dari Indonesia bernama Caitlyn yang harus pindah ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas di Zurich. meninggalkan tunangannya yang menetap di Indonesia bernama Samudra. suatu ketika...