"Ta bangun, aku ada jam pagi ini" teriak Caca sembari menggedor-gedor pintu berwarna cokelat muda yang tak lain dan tak bukan adalah kamar pribadi Samudra
"Ta gausah bercanda deh" Caca memutar kenop pintu dengan kesal. dan yang lebih membuatnya kesal adalah sosok cowok yang masih tengkurap di atas tempat tidur seolah tak mendengar apa yang di teriakkan gadis itu sejak tadi
"Sumpah ya ini anak minta__" penuturan Caca terjeda kemudian gadis itu mengeluarkan ponselnya lalu duduk tepat dibelakang punggung Samudra dan memotretnya sekali dengan filter hitam putih
"Puas-puasin foto sampe hp kamu meledak" tiba-tiba Samudra berbicara dan langsung berbalik kearah Caca yang berwajah pucat pasi seperti seorang haters kepergok menggosipkannya.
"Bodo amat. gue mau pesen gojek aja" ucap Caca kemudian berlalu pergi dan langsung disusul oleh Samudra
"Kamu duluan ke mobil nanti aku susul, ini kuncinya" ucap Samudra yang sudah lebih dulu menahan lengan Caca di ambang pintu kamar sembari menyerahkan kunci mobil milik cowok itu kepada Caca
Yang di ajak bicara justru menyambar kunci itu dan berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun, inginnya hanyalah pergi ke kampus sendiri dengan mobil milik Samudra. bodo amat dengan cowok itu jika hendak berpergian. toh ini jaman modern, ada ojek online, driver oline dan masih banyak hal yang serba canggih.
Dengan perasaan yang masih dongkol setengah mati dan rasanya ingin menghancurkan mobil yang berada di depannya kali ini, Caca membuka pintu bagian kemudi hingga matanya harus terbelalak lebar saat indra penglihatannya menatap buket bunga mawar besar dengan beberapa kantong belanja
"Seneng?"
Pertanyaan itu membuat Caca yang masih specchles langsung berbalik arah dan mendapati sosok Samudra sudah berdiri entah sejak kapan
"Biasa aja sih, kan udah sering" jawab Caca cuek. meskipun hatinya senang tapi ia tidak bisa menunjukkannya kepada Samudra, cowok itu akan besar kepala 50 kali lipat jika Caca mengiyakan "Buruan deh" sambung gadis itu
"Say thanks kek atau apa kek" keluh Samudra
"thanks. puas?"
"Kalo nggak ikhlas nggak usah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Thousand Miles
RomanceIni menceritakan tentang kisah seorang gadis dari Indonesia bernama Caitlyn yang harus pindah ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas di Zurich. meninggalkan tunangannya yang menetap di Indonesia bernama Samudra. suatu ketika...