Dengan memasukkan kode pin, Caca sudah bisa memasuki apartemennya dengan leluasa, melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya langsung, dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. rutinitas yang begitu banyaknya sudah berhasil membuat tubuhnya kehilangan banyak tenaga
"astaga" Caca merubah posisi terlentangnya menjadi duduk di tepi ranjang. lupa bahwa dirinya dan Samudra sedang bermasalah hari ini. gadis itu pun mengambil ponsel hitam metalic dari dalam tas nya, memencet beberapa digit angka yang dihafalnya kemudian menempelkan benda pipih itu ke telinga kirinya.
Samudra bergumam malas dari seberang sana
"sayang" rengek Caca
"ya?"
"maaf"
"buat?"
"udah bikin kamu marah"
"kalo aku suruh bikin seribu candi keberatan nggak?"
"nggak usah aneh-aneh deh"
"kamu dimana?"
"apartemen sayang"
"nggak sama Fabian Fabian itu?"
"udah pulang, aku cuma ambil kamera disana. ini udah bener"
"nggak usah deket-deket lagi"
"Iya di usahain"
"ya harus"
"dia orang Lampung, bisa bahasa Indonesia dengan lancar sayang, aku nyambung komunikasi sama dia"
"tunjukin kelebihan dia terus. ayo"
"kenapa sih jadi suka marah-marah gak jelas" Caca meremas sprei yang di dudukinya dengan kuat. entah sejak kapan Samudra yang penyabar berubah menjadi Samudra yang sangar dan Samudra yang super possesive seperti ini
"Aku nggak jadi ke Zurich"
"Yang"
"aku males bahasnya"
"kamu kenapa sih ta? ak__ bentar ada tamu" ucapan Caca terpotong karena bel apartemennya berbunyi memekikkan telinga
gadis itu menaruh ponsel di atas ranjang kemduian beranjak dari tempatnya, berjalan menuju ruang tamu lalu membukakan pintu. sosok laki-laki dengan pakaian serba biru berada di hadapan Caca
"Ya pak mau mencari siapa?" tanya Caca dengan bahasa Jerman yang dihafalnya
"Apa benar ini dengan apartemen ibu Caitlyn"
"yakali ibu-ibu" batin Caca
"Benar Pak"
"Ini ada paket dari Indonesia. silahkan tanda tangan" laki-laki yang berumur sekitar 20 tahunan itu memberikan kertas serupa nota dan Caca langsung menandatanganinya tanpa bertanya apa-apa
Setelah kurir tersebut pergi, Caca langsung menyeret kotak besar untuk masuk ke dalam apartemennya, membuka kotak cokelat yang berisi super huge teddy bear warna putih tulang dengan pita merah yang menggantung di leher, ada amplop warna serupa berisi sepucuk surat yang di tulis latin dengan sangat rapi
Samudra Genta Pradipta
jl. I gusti ngurah Rai nomor 23, Jakarta SelatanI love you
terimakasih untuk jarak sepuluh ribu mil jauhnya
Aku selalu mencintaimu-Caitlyn Christa Caroline Miller
Justingerweg apartments 9:234, Zurich, SwitzerlandSudut bibir Caca terangkat membentuk sebuah senyuman, paket yang luar biasa langsung di datangkan dari Indonesia. gadis itu pun langsung berlari ke kamarnya, menyambar ponsel yang masih tergeletak di atas ranjang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Thousand Miles
RomanceIni menceritakan tentang kisah seorang gadis dari Indonesia bernama Caitlyn yang harus pindah ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas di Zurich. meninggalkan tunangannya yang menetap di Indonesia bernama Samudra. suatu ketika...