propose to you

4.9K 288 57
                                    

*4 tahun kemudian* 

Landing setelah penerbangan dari New York ke Indonesia 14 jam begitu melelahkan untuk Caca, gadis itu telah menyelesaikan pendidikannya dan mendapat gelar S1 Psikiater.

dengan menyeret koper berwarna abu-abu miliknya sejak 5 tahun yang lalu, Caca terburu karena chat dari Samudra yang tak kalah memburu, sungguh cowok itu memang tidak pernah membiarkan Caca hidup tenang seperti manusia lainnya. gadis bermata hazel itu melihat jam di pergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul enam malam lebih tiga pulu lima menit tapi chat Samudra sudah menyerangnya seperti tidak memberikan space Caca untuk bernafas lega sedikit saja.

Terjelek: buruan sayang

Terjelek: udah jamuran, berakar bahkan karatan nih

Terjelek: keburu disambar cabe nih

Terjelek: cowok ganteng gini lakunya cepet kalo di suruh mangkring depan bandara

Terjelek: udh mulai sinting nih Genta nya

Terjelek: mau meeting sayang

Terjelek: eh ini ada cabe2 an seger, sambar ah

Caca berdecak kesal dengan chat yang baru saja dikirim oleh Samudra, chat yang membuat gadis itu naik pitam, dengan berjalan keluar dari bandara, Caca mengetikkan chat balasan untuk cowok yang telah tersemat kata menyebalkan dalam dirinya sejak beberapa tahun yang lalu

Caitlyn: ini ada berondong ganteng, ulala

Caitlyn: lo dimana?

Terjelek: hatimu

Caitlyn: naik taksi aja aku

Terjelek: ngambek lagi, otaknya udah panas nih ketimpa matahari

Terjelek: starbucks nih

                          ****

Berulang kali Caca merutuki Samudra saat mobil milik cowok itu melaju membelah jalanan Jakarta yang tidak berubah apa-apa sejak Caca tinggal 4 tahun yang lalu kecuali bertambah ramainya nyaris sama seperti New York.

"pakai ini" suruh Samudra dengan memberikan kain berwarna hitam pekat

"buat apa?" tanya Caca dengan bingung

"udah pakai aja"

"sinting" umpat Caca kemudian memakai kain hitam yang diberikan Samudra

"bukan gitu" ucap Samudra dengan gemas karena Caca memakai kain itu di keningnya bukan di matanya seperti harapan cowok itu

yang di ajak bicara malah terkekeh kemudian memasang kain itu dengan benar, hingga beberapa saat dirasa jika mobil Samudra berhenti. bukan digiring, ini malah Caca di gendong ala bridal style meskipun Caca berontak ingin turun

Namanya Samudra pasti keras kepala, cowok itu justru diam tak bergeming meskipun Caca berulang kali memukul dada Samudra dengan pelan. yang bisa Caca tangkap hanyalah suara lift saat masuk dan saat keluar, hanya sebatas itu lalu Caca di turunkan di dinginnya hembusan angin yang menerpa wajahnya

"sinting nggak ketulungan" sinis Caca

tidak menjawab, yang dilakukan Samudra adalah membuka penutup mata yang dikenakan oleh Caca.

cahaya lilin berbentuk tulisan 'Will You Marry Me' langsung menyambut penglihatan gadis itu, tapi berbeda saat Caca hendak melangkah mendekati area rooftop yang berada di lantai 63 ini namun pergerakannya di tahan karena Samudra sudah berlutut di depan gadis itu dengan menyodorkan cincin silver berlapis berlian

Ten Thousand MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang