"Yasmine" jawab Caca dan Samudra tak kalah kompak
Putri dan Fina yang tak mengenal siapa Yasmine lantas langsung saling pandang bingung, Caca tidak pernah membahas sosok Yasmine jika berada di chat grup atau menyinggung persoalan Samudra
"aku boleh masuk?" tanya Yasmine yang masih mematung di ambang pintu
Caca mengangguk mengiyakan kemudian Yasmine masuk, mengucapkan bela sungkawa beserta doa doa nya untuk kakek
"lo ngapain kesini?" tanya Caca kemudian merubah posisinya menjadi duduk di ranjang menghadap ke jendela
Samudra lantas menarik Fina dan Putri untuk keluar kamar, memberikan space untuk Yasmine yang menjelaskan semuanya kepada Caca
Yasmine duduk di sebelah kiri Caca "Sebelumnya aku minta maaf buat semua kesalah pahaman antara kalian, harusnya aku jelasin ini udah lama bukan baru sekarang setelah semuanya kayak gini aku baru jelasin. maaf ya Ca soal kesalahan Tyas yang bikin hubungan kalian hancur. antara Tyas dan Samudra nggak pernah ada apa-apa, soal foto itu, itu real disengaja sama Tyas, waktu itu Tyas memohon dengan Samudra untuk foto seperti itu dengan alasan Tyas mau manas-manasin mantannya yang sekarang kuliah di Surabaya, aku udah nyegah tapi Tyas terlalu keras kepala buat dengerin omongan aku. kamu pasti bertanya-tanya kan kenapa aku deket banget sama Samudra, bahkan kamu ngira kalo antara aku dengan Samudra ada apa-apa, padahal aku deket sama Samudra itu sebagai benteng dan penghalang Tyas yang mau berusaha buat hancurin hubungan yang udah kalian bangun, aku ngerti Samudra udah punya tunangan dan bakal dia nikahin setelah lulus. maka dari itu aku mencoba menghalangi apapun percobaan Tyas yang berusaha bikin hubungan kalian jatuh. tapi kamu kan yang minta Samudra buat jauhin aku, makanya semuanya jadi kayak gini. yang jebak kamu waktu itu Tyas, but sorry aku nggak bisa berbuat apa-apa. aku udah coba membujuk Tyas buat minta maaf sama kamu tapi dia bener-bener marah sama aku, dia bahkan memutuskan persahabatan kita karena dia tau aku mau jelasin yang sebenernya sama kamu. sekali lagi maafin aku yang baru bisa jelasin ini semua ke kamu" perjelas Yasmine. setidaknya gadis itu sudah bisa sedikit memperbaiki apa yang telah di hancurkan oleh tangan Tyas, meskipun persahabatan yang di bangun sejak bangku SMP harus terputus dengan cara yang seperti ini.
"jadi sangat disayangkan kalo kalian berdua berakhir dengan kesalah pahaman seperti ini" sambung Yasmine
Caca masih terdiam tidak bergeming, gadis itu mencerna apa yang telah Yasmine katakan. ia salah jika telah menuduh Yasmine memiliki hubungan khusus dengan Samudra
"kalo nggak ada yang kamu tanyain, aku balik dulu" pamit Yasmine sembari merubah posisinya menjadi berdiri hendak pergi namun lengannya lebih dulu ditahan oleh Caca. gadis bermata hazel itu langsung memeluk Yasmine erat, rasa bersalah menyeruak masuk ke dalam dirinya. menuduh tanpa bukti lalu membuat pertemanan Yasmine dan Samudra berantakan seperti itu
"Maafin gue Yas, gue nggak bermaksud buat menghancurkan pertemanan kalian. tapi lo tau sendiri kan gimana gue sama Samudra. maafin gue yang udah curiga nggak jelas sama lo" ucap Caca
"nggak papa Ca, kalo ada apa-apa kamu hubungi aku. disini tugas aku udah selesai"
"Samudra yang nyuruh kamu kesini?"
"inisiatif. Samudra cuma bilang kalo kakek kamu meninggal dan dia menceritakan semuanya. disini tugas aku cuma meluruskan. setelah ini terserah kalian kedepannya mau gimana"
"thanks Yas"
Yasmine mengangguk kemudian mengusap lembut pundak Caca dan beranjak pergi meninggalkan gadis itu yang terus menatap punggung nya
"Gimana Caca?" tanya Samudra saat setelah Yasmine keluar dari kamar Caca
"kamu temuin dia. aku harus balik ke Jogja secepatnya. besok ada jam kuliah"
"thanks Yas. gue nggak tau harus berapa ratus terimakasih buat kebaikan lo selama ini. dan gue nggak tau gimana cara balesnya"
"gampang, kamu tinggal balik sama Caca, aku udah seneng banget dan itu udah balasan dari semua hal yang udah aku lakuin buat kamu"
Samudra tersenyum hambar "lo hati-hati dijalan, jangan temuin Tyas dulu"
Yasmine tersenyum kemudian beranjak pergi dan barulah Samudra masuk ke dalam kamar Caca, gadis itu menenggelamkan wajahnya di atas bantal
"Princess" panggil Samudra dengan lembut
"Ta" Caca berucap lirih namun mampu di dengar oleh telinga Samudra dengan baik atas panggilan itu
"Iya Ca ada apa?"
"Maaf udah salah paham"
"Iya Ca nggak papa"
Caca mengembalikan bantal nya ke tempat semula kemudian menatap lekat mata Samudra yang menyimpan banyak kesedihan disana
"ini kan yang kamu cari?" tanya Samudra sembari mengeluarkan cincin berwarna silver dan hiasan berlian pada bagian atasnya
"Apa aku masih pantas buat memakai ini?"
"Buat kakek dan buat kita. kamu masih pantas princess" jawab Samudra kemudian meraih jemari tangan kanan Caca dan memasangkan cincin yang ada di tangannya ke jemari Caca
"Ta maafin aku" ucap Caca
"Iya sayang"
"Ta"
"Iya?"
"but sorry, aku harus pindah ke New York buat kuliah disana"
"kenapa nggak di Jogja?"
Caca menggeleng "ini keputusan aku Ta, kamu hargai ya"
"jadi kita LDR lagi?"
"Iya Ta"
"Iya Ca kalo itu keputusan kamu. kapan kamu berangkat?"
"mungkin lusa"
"aku bakal sering-sering kesana"
Caca tersenyum tipis, mungkin hubungannya akan selalu baik-baik saja jika seperti itu sampai nanti. bukan saat mereka bersama lalu banyak yang mencoba menghancurkan.
_______________________________
Pendapat kalian tentang chapter ini?
Lanjut nggak??
tinggalkan vote dan komen :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Thousand Miles
RomanceIni menceritakan tentang kisah seorang gadis dari Indonesia bernama Caitlyn yang harus pindah ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas di Zurich. meninggalkan tunangannya yang menetap di Indonesia bernama Samudra. suatu ketika...