"Ca 2 hari kamu diemin aku, 2 hari Ca" ucap Samudra saat Caca baru masuk ke dalam rumah
yang diajak bicara diam tak bergeming, hatinya masih berkecamuk hancur mengingat jika Samudra meninggalkannya beberapa hari yang lalu demi perempuan lain. bukan maksud Caca bersikap possesive atau memberi batasan pada Samudra, tapi kali ini Caca tidak bisa toleransi dengan apa yang cowok itu perbuat
"Ca" Samudra meraih pergelangan tangan Caca yang tidak mempedulikannya hingga gadis itu berputar 180 derajat ke belakang
"Apa?" ketus gadis bermata hazel itu
"Maaf, aku harus apa biar kamu maafin?"
"jauhin Yasmine"
Samudra diam tak bergeming
"Aku nggak tau kapan kamu kenal sama Yasmine, dan apa hubungan antara kalian"
"aku nggak ada hubungan apa-apa sama Yasmine, sumpah"
"bohong. kalo kamu nggak ada apa-apa sama Yasmine, nggak mungkin kamu kayak gini, nggak mau jauhin Yasmine, masih lengket. kamu pasti ada apa-apa" tegas Caca "Feeling cewek itu kuat" tambah gadis itu kemudian menepis kasar tangan Samudra yang mencengkeramnya kuat
"Dan satu lagi, jangan minta maaf sebelum kamu jauhin Yasmine, jangan deketin aku" cecar Caca
Pembantu yang jumlahnya lebih dari 3 orang di dapur dengan tidak sengaja mendengar pertengkaran majikannya, mereka hanya menggeleng-geleng kala mendengar apa yang Samudra dan Caca ributkan siang-siang seperti ini.
Seperti tidak mempedulikan apa yang Samudra ucapkan, termasuk permintaan maafnya, Caca lebih memilih mengunci pintu kamarnya rapat-rapat dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Samudra benar-benar membuatnya gondok setengah mati, sakit hati dan tidak ada usaha apa-apa untuk meminta maaf
"Ca kamu mau apa? maafin aku, kamu mau kan aku jauhin Yasmine? oke aku jauhin. tapi jangan kayak gini" teriak Samudra dari luar pintu kamar Caca
gadis berambut sepunggung itu tersenyum tipis. bukan ia mmebantasi apa yang Samudra lakukan, tapi ia lebih kepada mengamankan apa yang telah dimilikinya, apa yang telah di perjuangkannya sejauh ini. di matanya, Yasmine hanyalah orang baru yang belum mengerti bagaimana Samudra dan Caca berusaha keras mempertahankan hubungan mereka yang bertahan sudah bertahun-tahun bahkan sampai mana keseriusan mereka.
bagaimana Caca begitu membenci Samudra hingga jatuh cinta dan takut kehilangan seperti ini, yang Yasmine ketahui hanyalah sebatas Samudra dan Caca bukan tentang hubungan mereka atau pengorbanan mereka untuk mempertahankan semuanya
"Ca, jawab" Samudra bersuara keras
Caca bangkit dari posisinya, berjalan gontai lalu membukakan pintu kamarnya lebar-lebar
"promise?" Caca menunjukkan jari kelingkingnya
"For you, I'm promise" Samudra mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Caca dan langsung memeluk gadis itu
"Jangan ingkar"
"nggak akan"
Caca diam tak bergeming
"don't leave me Ca. I love you"
"I love you too" ucap Caca "tapi nggak gratis" sambung gadis berdarah Amerika tersebut
"maksud kamu?"
"Anterin aku ke suatu tempat"
"Dimana?"
"sekarang?"
"Iya Ca, tapi dimana?"
"iya aku tanya, kamu maunya sekarang apa nanti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Thousand Miles
RomanceIni menceritakan tentang kisah seorang gadis dari Indonesia bernama Caitlyn yang harus pindah ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas di Zurich. meninggalkan tunangannya yang menetap di Indonesia bernama Samudra. suatu ketika...