Wütend

3.7K 292 17
                                    

Ibu Negara: nggak usah rese

Ibu Negara: aku mau kuliah dulu

Samudra: padahal masih rindu

Ibu Negara: sini lah

Samudra: Iya nanti cari tiketnya

Ibu Negara: buat?

Samudra: ke Zurich yang

Ibu Negara: emang jadi?

Samudra: kayaknya di undur

Ibu Negara: oh

Samudra: mata kuliah pertama jam berapa?

Ibu Negara: setengah jam lagi

Samudra: vc ya yang? rindu wkwk

Ibu Negara: yoi bro

Tidak menunggu lama, Samudra langsung menekan tombol vidcall di pojok kanan yang langsung di angkat dari gadis yang berada di Zurich

"Yang Yang" seru Samudra tanpa peduli bahwa posisinya sedang duduk di lapangan tengah kampus, menjadi pusat tontonan banyak orang yang di anggap cowok itu, mereka adalah jomblo yang iri

"Apa?"

"cueknya"

Caca bergumam, tidak mau banyak banyak kata karena gadis itu sudah berada di dalam kelas menunggu dosen mata kuliahnya datang. sementara Samudra, kegiatan ospek nya sudah terselesaikan hingga cowok itu masih memiliki kesempatan leha-leha

"Yang aku mau tanya" kata Samudra kemudian menunjukkan sederetan gigi rapinya

"nanya aja"

"gimana ya caranya bikin kamu bahagia? gimana caranya bikin kamu jatuh cinta setiap harinya ke aku kayak dulu?"

Caca menghela nafasnya sepanjang mungkin "without requested, I've fallen in love with you every day and be happy every second"

"tapi aku pengen bisa bikin kamu ribuan kali bahkan jutaan kali bahagia setiap detiknya"

"nanti disambung lagi ya sayang, Aku mau mata kuliah dulu. bye" ketika ucapan Caca berakhir, maka layar yang menampilkan wajah gadis itu pun berganti ke sederetan chat yang tadi mereka bahas

Samudra tersenyum sekilas, perbedaan waktu yang signifikan ternyata cukup berpengaruh besar unuk hubungannya, jarak jauh tidak semudah yang dikatakan, tidak semudah mengiyakan

"sam" suara gadis terdengar dari arah belakang membuat Samudra menoleh dan langsung mendapati seorang Inggrid berjalan ke arahnya dengan membawa lembaran di tangan

"eh lo"

"lo ikut Ukm apa disini?" tanya Inggrid to the point

"belum tau" jawab Samudra singkat. meskipun sudah banyak kakak tingkat yang menawarinya ini dan itu, terutama para kaum hawa yang dengan sengaja mengajukan diri untuk memberikan brosur warna warni kepada Samudra. mulai dari pencak silat, karate, sepak bola, futsal, marchine band, basket dan beberapa Ukm lainnya.

"minat ikut Ukm Mapala nggak? ya lo bisa jadi pecinta alam" ucap Inggrid sembari menyerahkan selembar kertas promosi untuk Ukm yang di ketuainya saat ini dan untuk setahun kedepan

"apa manfaat kalau gue ikut ini?" tanya Samudra sambil mengamati kertas di tangannya yang memaparkan manfaat, tujuan, visi dan misi Ukm Mapala

"lo bisa jadi pecinta alam, kenal sama banyak orang" jawab Inggrid 

Samudra masih diam tidak menjawab, menatap gantungan kunci yang berada di tangan gadis dihadapannya, hanya gantungan yang merangkai huruf R.Inggrid

Ten Thousand MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang