Prologue

48.7K 1.4K 31
                                    


Beberapa chapter akan diprivat.
Follow akunku dulu untuk membaca.

Halu- Faby putri

"Ini maksudnya apa, Mas?"

"Tami akan tinggal di sini mulai hari ini."

"Mas bercanda? Bahkan kuburan Ibu belum kering, tapi kamu sudah membawa perempuan ini ke sini."

"Masalahnya apa? Dia istriku juga. Dia punya hak yang sama seperti kamu. Ini rumahku Ambar, berhenti mengaturku mulai sekarang!"

Aku menutup telingaku dengan kedua telapak tangan.

Tak sanggup lagi mendengarkan pertengkaran Mama dan Papa.

Tuhan seakan tak cukup membuat hatiku patah karena seseorang yang amat kusayangi baru saja meninggalkanku untuk selama-lamanya.

Sekarang bahkan disaat kami baru pulang mengantar Jenazah Eyang kepengistirahatan terakhirnya, tiba-tiba Papa pulang membawa Tante Tami.

Istri siri Papa.

Aku menarik napas pelan, berusaha membuat hatiku sedikit tenang tapi selalu gagal karena___

"Yang kamu harus ingat, aku tidak pernah mencintai kamu. Apa lagi mengakui anak sialan itu sebagai anakku."

Tidak sedang ditampar, tapi hatiku bergetar mendengar ucapan Papa barusan.

"Pertiwi anakmu! Harus dengan apa aku membuktikan itu, Mas?"

Iya, Namaku Pertiwi.

Cempaka Gendis Pertiwi.

Seorang anak yang hidup ditengah keluarga terpandang yang terlihat harmonis tapi sebenarnya tidak.

Hampir setiap malam aku mendengarkan pertengkaran Mama dan Papa.

Sesekali aku ingin melerai tapi kata Eyang aku tak perlu ikut campur.

Dulu, sewaktu Eyang masih hidup jika mereka tangah bertengkar beliau akan memelukku erat lalu membisikan kalimat.

"Tidak apa-apa, terkadang orang dewasa bicaranya memang harus keras dan marah. Tapi nanti baik lagi."

Awalnya aku percaya dengan ucapan Eyang, tapi lama-lama aku sadar jika orang dewasa yang hidup serumah tapi tanpa cinta akan terus saja bertengkar.

Ibarat air dan api yang tak akan menyatu, dua orang yang memulai hubungan dengan salah selamanya akan selalu salah.

Ternyata menjadi dewasa itu rumit ya?

Kita akan sulit sekali mencari alasan untuk tertawa, padahal dulu sewaktu kecil tawaku sesederhana Yangti menutupi wajahnya dengan telapak tangan lalu membukanya secara tiba-tiba sambil berpura-pura mengagetkanku.

Iya.

Berproses menjadi dewasa itu ternyata jalannya sangat menyeramkan.



Hallo....

Yang merasa anak brokenhome sini peluk dulu.

Dengar ini baik-baik ya.
"Kamu hebat, kamu kuat dan kamu bisa melalui ini"

Jangan sungkan ngasih kritik dan sarannya ya teman-teman.

Sepanjang chapter, kalian akan menemukan banyak tipo dan kesalahan lain. Belum sempat publish versi barunya.
InshaAllah setelah terbit di publish versi baru, ya.

Thank you.

Republish
Tangerang, 25 April 2020

Broken Home [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang