Lapang Dada

8.2K 428 24
                                    

Hal yang ingin kulakukan sekarang hanya ingin mendukung apapun keputusan Bintang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal yang ingin kulakukan sekarang hanya ingin mendukung apapun keputusan Bintang.

Berat memang, tapi aku sadar, aku tak punya hak lebih untuk menahan Bintang tetap tinggal. Tak ada hal yang pantas ku lakukan selain membalikan keadaan, menemani Bintang belajar, mendukung test seleksi hingga nanti hari pengumuman.

Sedih, lebih dari itu. Tapi aku amat bersyukur dengan kehadiran Bintang yang mampuh memberiku warna baru.

Duniaku yang abu-abu, mendadak menjadi lebih berwarna.

Suatu saat jika Bintang akan membaca ini, aku hanya ingin dia tahu. Tanpanya aku tak akan sekuat sekarang.

Lihat Bintang yang seperti tak ada lelahnya belajar, mematik semangatku yang lain.
Aku mulai ingin menata hidupku,  mencari apa yang sebenarnya aku inginkan.

Aku memutuskan untuk mengikuti jalur SBMPTN.

Bersyukur lagi-lagi Bintang banyak membantuku. Dan, seperti Bintang aku hanya memasrahkan apapun hasilnya nanti.

"Weesss Pasangan ini otaknya enggak stres apa, ya?"

Aku menoleh pada Juni dan Lucky yang baru datang membuka pintu office.

"Makan woey! belajar mulu."

Aku hanya menggelengkan kepala, lihat Juni datang sambil membawa banyak sekali makanan.

"Yang lain mana, Jun?"

"Siapa? Fajar? Kris? Mereka udah berangkat ke Bandung kali. Pacaran mulu, sih. Enggak tahu kan teman udah tenang di alam sana."

"Mulut kalau ngomong minta ditampar sama malaikat!" Sahut Lucky mulai mengancam Jun.

"Ada kabar dari Bara, Bin? " Tanya Lucky kemudian.

"Bangsat juga itu si Pooh, habis nanam benih ngilang kaya setan!"

"Lucky sakit, nyet!"

Aku tertawa lihat Juni yang mengusap dahinya setelah dilempar pulpen milik Bintang yang tergeletak di meja.

"Jaga bicaramu! Bahaya kalau ada yang dengar!" tegur Lucky mengingatkan Jun, mungkin maksudnya karena Bara adalah publik figur, sehingga jika kehamilan Rindu terdengar orang lain, akan menjadi skandal besar untuk kariernya.

"Ellah, cuma ada kita. Bukan rahasia umum juga kan kalau si Bara itu lelaki bejat yang mau ena-enanya__"

"Lucky!" teriak Juni lagi, kali ini buku Bintang yang dia lempar ke wajah Juni.

Broken Home [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang