SEMBILAN BELAS

1.7K 70 4
                                    

Bima lalu mengantar Lita ke kelasnya,mengingat Lita yang agak penakut dan parnoan itu membuat Bima tidak tega terhadap kekasihnya itu.

"Udah nyampe,mending kamu ke kelas kamu aja"
Ucap Lita pada Bima.

"Ya udah,nanti istirahat aku ke sini lagi ya"
Ucap Bima lalu melenggang pergi meninggalkan Lita,namun belum beberapa langkah ia berjalan ia lalu terbalik ke arah Lita dan mengecup puncak kepala Lita singkat.

"Belajar yang rajin ya,biar pinter kayak aku"
Ucap Bima cengengesan lalu berlari meninggalkan Lita yang masih mematung akibat perbuatan Bima padanya.

Gue di cium cogan woi..

Ucap Lita sambil mengipas ngipaskan tangannya ke arah wajahnya yang terasa sangat panas.

Setelah itu dia masuk ke dalam kelasnya dan mengikuti pelajaran sampai pada jam istirahat tiba.

Kriiing...Kriiing...Kriiing..Kriiing

Bel istirahatpun berbunyi,Lita dan sari menyimpan semua buku pelajaran yang tadi mereka pelajari.

"Lit,lo kalo mau ke kantin duluan aja ya,gue mau ke toilet dulu,udah di ujung"
Ucapnya lalu berlari terbirit-birit menuju toilet.

Lita lalu berjalan ke depan kelasnya dan duduk di bangku yang sudah di sediakan,ia menunggu kekasihnya untuk pergi ke kantin bersama-sama,namun setelah beberapa lama Bima tak kunjung menghampirinya.

"Dia mana sih,gue udah laper nih"
Ucapnya pada diri sendiri.
Saat sedang berpikir tentang keberadaan Bima Tiba-tiba seorang adik kelas menghampirinya.

"Kak,tadi ada kakak kelas yang nyuruh saya buat ngasih ini ke kakak"
Ucapnya sambil menyodorkan sebuah kertas yang di lipat.

"Oh,ya udah makasih ya"
Ucap lita yang di beri anggukan oleh adik kelas tersebut dan pergi dari hadapan lita.

"Taman belakang sekolah,sekarang"

Itulah isi dari secarik kertas tersebut,Lita tanpa basa-basi langsung menuju ke taman belakang sekolah tersebut.

"Ini pasti dari Bima"
Ucapnya senang.

****

"Mau lo apa sih?"
Tanya Bima kesal pada gadis di depannya pada saat ini.

"Aku mau kamu jadi milik aku lagi"
Ucapnya dengan nada sedikit tinggi.

"Chk,itu gak akan pernah terjadi,gue udah punya seseorang yang udah gantiin posisi lo di hati gue"
Ucap Bima serius.

"Kenapa sih kamu lebih milih cewek itu,jelas aku lebih cantik dari dia"
Ucap Raina tak terima.

"Lo emang cantik,tapi cuma di wajah,sedangkan di dalam,lo cewek paling buruk buat gue"
Ucap Bima pedas.

"Apa kamu gak kangen sama aku,kamu gak kangen kita jalan bareng,kita pegangan tangan dan yang paling aku kangenin waktu kamu cium aku kayak gini"
Ucap Reina lalu tanpa babibu langsung mencium bibir Bima lembut.
Hal ini sontak membuat bima sangat terkejut,tapi anehnya ia tidak bisa berbuat apa-apa,ia memang masih merindukan sosok gadis di depannya ini,dan karena terbawa suasana ia juga larut dalam ciuman itu sampai tidak menyadari seseorang yang sudah merasa sesak dalam hatinya melihat kejadian di depan matanya itu.

Tanpa ingin memarahi atau menampar pipi lelaki itu Lita lalu pergi meninggalkan Bima dan Raina yang nampak sangat menikmati ciuman mereka.

Lita tidak kembali ke kelas,ia malah menuju ke UKS,rasanya ia ingin menyendiri untuk saat ini,ia masih syok dengan pemandangan paling menjijikkan yang ia lihat beberapa waktu yang lalu.

Saat sudah tiba di UKS lita merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang sudah di sediakan,pikirannya masih menerawang kejadian tadi,ia ingin sekali marah,tapi entah kenapa tidak bisa,ia hanya bisa melupakannya dengan air mata yang sedari tadi sudah mengalir di pipinya.

"Apa tuhan benci sama gue?kenapa dia kasih gue cinta kalo akhirnya bakal kayak gini,dulu Dika dan sekarang Bima"
Ucapnya yang masih berbaring menatap langit dari jendela UKS.
Karena terlalu banyak pikiran dan lamunan Lita tertidur di UKS.

***

Bima masih teringat akan kejadian di taman tadi,ada rasa kesal di hatinya karena terbawa suasana bersama gadis ular itu.ia yang sudah sangat lama di taman belakang sekolah sampai melupakan kekasihnya yang mungkin sudah menunggu sejak tadi,ia lalu bergegas menuju ke kelas Lita.
Saat sudah sampai di sana ia tidak melihat keberadaan gadis itu,tapi ia melihat temannya Lita yaitu sari yang tampak raut khawatir di wajahnya.

"Hai,lo sari temennya Lita kan"
Tanya Bima.

"Eh,iya kak"
Ucapnya

"Litanya ada gak?"
Tanya Bima.

"Tadi sih ada kak,tapi pas aku balik dari toilet dia udah gak ada,aku cari di kantin dia juga gak ada,aku kirain tadi dia sama kakak"
Ucap sari khawatir.

Bima tampak berpikir sejenak,lalu tanpa berpamitan pada sari ia langsung pergi dari sana untuk mencari keberadaan lita.
Bima mencari di semua tempat,tapi ia juga tidak menemukan Lita.

"Dia kemana sih,ponselnya juga gak aktif lagi"
Ucap Bima pada dirinya sendiri.

Saat sedang fokus pada ponselnya tak sengaja seorang adik kelas menabraknya.

"E-eh,maaf kak,saya gak sengaja"
Ucapnya sambil menundukkan kepala.

"Iya,gapapa"
Saat adik kelas itu akan pergi Bima tak sengaja melihat lambang UKS di baju adik kelas tersebut,ia baru ingat ia belum memeriksa UKS.

"Eh,lo anak UKS kan?"
Tanya Bima.

"Iya kak,emang kenapa ya"

"Lo liat cewek lagi sakit atau apa gitu di UKS?"

"Tadi sih emang ada kak,dia murid kelas sebelas deh kayaknya,dia juga belum keluar dari UKS"

"Oh,oke makasih ya infonya"
Ucap Bima lalu segera menuju ke UKS.

Sementara di UKS Lita masih enggan bangkit dari tidurnya,ia benar-benar tidak ingin menemui Bima,entah reaksi apa yang harus ia tunjukkan pada Bima nanti.

"Ternyata kamu di sini"
Ucap suara khas yang sudah sangat Lita kenal.

Lita yang tadinya menutup matanya perlahan membuka matanya yang sembab karena menangis.

"Kamu sakit?"
Tanya Bima sambil meletakkan tangannya di dahi Lita.Lita hanya diam tanpa merespon perkataan Bima.

"Mata kamu kok sembab?"
Tanya Bima lagi,namun Lita juga tidak merespon perkataan Bima itu.

Bima yang bingung dengan sikap Lita lalu berniat ingin memeluk dan mencium puncak kepala kekasihnya itu.namun itu tidak terjadi,Lita menahan tubuh Bima dengan tangannya.

"Aku gak mau di cium sama bibir bekas orang lain"
Ucap Lita lalu berlalu meninggalkan Bima yang mematung di tempatnya mendengar penuturan Lita.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang