ENDING

2.3K 72 2
                                    

Lita merutuki dirinya sendiri pagi ini,bisa-bisanya ia tertidur sampai jam tujuh,dengan pergerakan secepat kilat ia bersiap-siap lalu berangkat ke sekolah.

"Mati gue,malah jam pertama sama pak akmal lagi"
Ucapnya sedikit mengendap-endap saat sudah tiba di depan pintu kelasnya.perlahan namun pasti ia membuka knop pintu kelasnya dan terlihatlah pak akmal sedang mengambil absen siswa.

"Permisi pak"
Ucapnya sambil sedikit membungkuk.

"Kenapa telat?"
Tanya pak akmal to the point.

"A-anu pak,ban motor saya tadi kempes di jalan pak,jadi terlambat deh pak"
Ucap Lita berbohong,daripada ia keluar dari kelas lebih baik sedikit berbohong.

"ya sudah,duduk kamu"

"Baik pak"
Ucap Lita bernafas lega,ia segera duduk di kursinya dan melirik sekilas ke arah sari yang sepertinya sibuk mengerjakan PR mata pelajaran lain,Lita hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah temannya itu.

"Silahkan buka buku kalian halaman 50"
Ucap pak akmal lalu berdiri di depan kelas seraya memperhatikan apakah ada siswanya yang tidak membawa buku.

"Astagah,buku gue"
Gumam Lita saat tidak menemukan buku yang ia cari di dalam tasnya.

"Aprilita!!! Mana buku kamu?"

"A-aanu pak kayaknya ketinggalan deh pak"

"Kamu itu ya!! Sudah terlambat dan sekarang tidak membawa buku pelajaran di jam saya,keluar kamu!!"
Bentak pak Akmal emosi.

"tapi pak saya-"

"KELUAR"
Bentak pak Akmal,Lita hanya bisa pasrah dan keluar dari kelas dengan gontai,sungguh hari yang sial.

Lita memilih duduk di depan lapangan basket,di sana terlihat beberapa murid kelas 12 yang sedang bermain basket ria. Lita sama sekali tidak berminat untuk melihat itu,tatapannya kosong ke depan memperhatikan dedaunan yang jatuh karena angin.

***

Bima keluar dari kelasnya bersama Malik dan Rendi,ketiganya asik berbincang mengenai banyak hal,termasuk masalah Bima dan Lita.

"Lo kenapa sih kemaren marah-marah gak jelas gitu sama si Lita?"
Tanya Malik penasaran.

"Gue gak mau bahas"
Balas Bima.

"Kasian gue sama si Lita,padahal gak mungkin banget dia mau ngerebut Dika dari Dea,mereka udah temenan dari lama,Dika emang sayang banget sama si Lita,kemaren aja dia ngundang Lita pake buket bunga segede ban mobil gue"
Ucap Rendi sedikit bergurau.

"Tunggu,buket bunga?? Apa cowok itu.."
Pikiran Bima kembali terulang saat tak sengaja melihat Lita memeluk seseorang di rumahnya dan membawa sebuah buket bunga besar.

"Lo tau darimana?"
Tanya Bima.

"Setelah kejadian kemaren malam Dea cerita ke gue soal itu"
Ucap Rendi.

"Berarti selama ini gue.."

Tanpa berpikir panjang Bima lalu pergi meninggalkan Malik dan Rendi untuk menemui Lita.

"Woi,mau kemana lo?"

"Gue ada urusan"
Ucap Bima lalu berlari menuju ke kelas Lita.

Saat melewati koridor Bima tak sengaja menabrak seseorang karena saking terburu-burunya ingin bertemu Lita.

"Eh sorry gue gak.."

"Kalo jalan pake mata dong?"
Ucap orang yang di tabrak oleh Bima.

Suara itu?? Bukankah milik gadis yang ingin ia temui??
Bima yang sangat mengenal suara itu langsung berbalik dan menatap seorang gadis yang menyapu roknya dengan tangan akibat terjatuh karena ditabrak Bima.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang