DUA PULUH

1.6K 69 8
                                    

Setelah kembali dari UKS lita langsung kembali ke kelasnya,ia,beruntung karena sejak saat ia di UKS tadi tidak ada guru yang masuk ke kelasnya.

"Lit,lo kemana aja sih gue khawa.."
Belum sempat sari menyelesaikan perkataannya Lita sudah menghambur ke dalam pelukan sari,ia tidak bisa pungkiri bahwa perasaannya sedang sangat kacau saat ini.

"Hks..Hks..Hks.. bima jahat banget sama gue sar,dia bilang kalo cuma gue masa depannya dia,tapi tadi gue liat dia ciuman sama cewek lain dan itu..itu nyakitin gue sar"
Ucapnya sambil menangis.

"Maksud lo apaan sih,cerita sama gue"
Ucap sari sambil menyuruh Lita duduk.

Lita lalu menceritakan semua kejadian yang ia alami pada sari.

"Brengsek banget si bima,gue gak bakalan tinggal diam,gue bakal balasin sakit hati lo lit"
Ucap sari sambil emosi.

"Gak usah sar biarin aja,lo gak perlu Bales dia,siapa tau semua yang gue liat belum tentu yang sebenernya,gue gak mau nething dulu"
Ucap lita menghapus air matanya.

"Ya udah,tapi kalo sekali lagi dia nyakitin lo,awas aja tuh orang"
Ucap sari yang masih emosi.

"Iya iya,lo makin lama makin bawel ya?"
Ucap lita.

"Yeee,ini udah dari sononya kali ta"
Ucap sari lalu mengajak Lita mengobrol tentang hal lain agar lita melupakan kejadian yang baru di timpanya.

Skip

Saat bell pulang sekolah berbunyi Lita bergegas keluar dari kelasnya,ia tidak ingin bertemu dengan bima,ia setengah berlari menuju ke parkiran sekolah.
Karena terlalu tergesa-gesa ia sampai melupakan teriakan sari di belakangnya yang sedari tadi ikut berlari mengejarnya.

"Lit,tungguin gue napa sih,gak usah lari-lari"
Ucap sari saat berlari.

"Sorry sar,gue keburu banget,gak usah ikutin gue,bye"
Ucap lita sembari melambaikan tangan pada sari saat masih berlari,sari yang melihat itu langsung berhenti,dari raut wajahnya ia tampak kesal dengan lita,tapi apa boleh buat,daripada ia bertemu dengan bima lebih baik ia se segra mungkin meninggalkan pekarangan sekolah.

"Akhirnya nyampe juga"
Ucap Lita saat tiba di parkiran,ia se segra mungkin menaiki mobilnya dan berniat pergi dari parkir se cepat mungkin.

"Untuung gak ketemu"
Ucap Lita lega karena tidak bertemu dengan Bima.
Saat tiba di rumah Lita segera bergegas ke kamarnya,tapi saat ia menaiki anak tannga ia tak sengaja melihat mamanya sedang mengobrol dengan seseorang di telfon,tapi Lita tak menghiraukan itu dan langsung menuju kamarnya.

***

"Tante,Litanya udah pulang belum"
Ucap Bima melalui telfon.

"Udah,tuh anaknya baru aja lewat"

"Oh ya udah,makasih ya tante,saya cuma mau mastiin doang kok"
Ucap Bima lalu memutus sambungan telfonnya.

"Kayaknya dia marah sama gue,tapi dari mana dia tau kalo gue di cium sama si Raina kampret itu?"
Ucapnya bertanya pada diri sendiri.

"Gue harus perbaiki semuanya"
Ucap Bima lalu bergegas bersiap-siap untuk menemui Lita.

Sementara di rumah Lita ia sedang membaca novel kesukaannya yang beberapa waktu dulu ia beli,fokusnya tiba-tiba hilang saat benda pipih yang biasa ia pegang tidak ada di dekatnya.

"Hp gue mana ya"
Ucapnya sambil melihat isi tasnya,saat telah menemukan hpnya ternyata sudah tidak bernyawa,ia segera mengambil charger dan mengisi baterai hpnya.

150 panggilan tak terjawab

"What the.."
Ucap lita tak percaya melihat ini,bima menghubunginya sampai sebanyak ini.

"Rasain,gimana rasanya gak bisa hubungin pacar?"
Ucap lita senang karena mungkin bima sedang panik sekarang.

Saat sedang sibuk dengan hpnya tiba-tiba bima menelfonnya kembali.

"Angkat gak ya???"
Ucap lita ragu,namun akhirnya ia mengangkat telepon itu juga.

"Halo"

Ucap suara khas bima terdengar dari telfon.lita hanya diam tanpa membalas sapaan bima.

"Buka pintu jendela kamu"
Ucap Bima.

Lita yang mendengar langsung menuju ke depan jendela kamarnya,ia segera membukanya dan..

"L-lo?"
Ucap lita terbata saat melihat siapa yang ada di depannya.

"Aku mau ngomong sama kamu"
Ucap bima lalu memegang tangan lita erat.

"Ngomong aja,gak usah pegang-pegang gue"
Ucap lita menepis tangan Bima.

"Kamu salah paham,aku gak cium siapapun,tapi kalo di cium,emang bener aku di cium sama raina,tapi itu di luar kendali aku,aku gak tau kenapa tiba-tiba dia cium aku gitu aja dan..dan.."

"Dan karna terbawa suasana lo juga bales ciuman dia kan,chk ngaku aja"
Ucap lita sinis.

"Maaf"
Ucap Bima tertunduk.

"Basi"

"Aku janji hal kayak gini gak bakalan terulang lagi,maafin aku ya"
Ucap bima yang kembali meraih kedua tangan lita.

"Gak usah janji kalo gak bisa tepatin,dan kalo emang lo gak bisa komitmen sama satu cewek,mending kita.."
Ucapan lita terhenti karena bima membungkam mulut lita dengan tangannya,ia tidak ingin dan tidak akan mendengar kata-kata ITU dari mulut lita.

"Aku akuin aku salah,aku juga gak akan pernah janjiin apapun sama kamu,tapi tolong percaya sama aku,cuma kamu satu-satunya buat aku"
Ucap bima lalu menarik Lita ke dalam pelukannya.

"Dan satu lagi,jangan pernah ucapin kata putus di antara kita,karena kalo sampai itu terjadi,mungkin aku gak bisa hidup lagi,ngerti"
Ucap Bima yang di beri anggukan oleh lita yang masih di peluk oleh bima.

"Aku percaya sama kamu"
Ucap lita halus yang masih bisa di dengar oleh bima.

High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang